Kualasimpang, (Analisa). Proyek pembangunan talud oprit pada jembatan di Kampung Bandar Baru, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang dilaporkan sudah retak. Padahal, proyek tender senilai Rp600 juta tersebut sedang tahap pelaksanaan, sehingga warga sekitar menilai proyek berkonstruksi batu gunung tersebut dikerjakan asal jadi.
“Proyek oprit dari batu gunung pecah dan balok beton itu baru saja selesai, tapi kondisinya sudah mulai retak-retak dan renggang,” kata seorang warga sekitar yang tidak mau disebutkan identitasnya kepada wartawan, Sabtu (2/12) di lokasi proyek.
Pemantauan Analisa di lapangan, talud oprit tersebut dikerjakan rekanan dari CVE dengan nilai kontrak Rp631 juta lebih sumber APBK/2017. Secara fisik, empat talud oprit yang menempel pada abudmen jembatan terlihat sudah renggang dan tulangan tengah balok talud juga retak. Namun begitu, menurut warga, bangunan yang retak tersebut luput dari pengawasan dinas terkait.
“Sejak dibangun proyek ini, jarang ada pengawas dari Dinas PUPR yang datang kemari, jadi kerjanya sembarang dan hasilnya tidak berkualitas. Masa bangunan oprit dengan penyokong balok beton sudah mulai retak, takutnya belum serah terima sudah roboh,” cetusnya.
Warga memprediksi, proyek oprit ini tidak akan bertahan lama dan sangat berbahaya bagi warga yang tinggal di dekat bangunan. Bagaimana tidak, tanah timbunan di atasnya sudah mulai turun, dan oprit yang sempat ditempel dengan abumen jembatan sudah renggang terancam runtuh. “Ini bangunan jembatan lama, talud opritnya yang baru dibangun, tapi sudah retak, kita mau diperbaiki rekanan harus bertanggungjawab,” pintanya.
Akan diperbaiki
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Bidang Bina Marga Dinas PUPR Aceh Tamiang, Agus Zailani ketika dikonfirmasi Analisa, Minggu (3/12) tidak membantah terkait retaknya talud oprit tersebut. Menurut Agus, proyek itu masih tahap pelaksanaan, jika ada kerusakan akan diperbaiki.
“Talud oprit itu sedang dikerjakan, rekanan akan memperbaiki bagian yang renggang dan retak itu, nanti kalau sudah siap kita lihat sama-sama,” sebut Agus yang mengaku sedang dalam perjalanan dari Langsa ke Aceh Tamiang. (dhs)