Medan, (Analisa). Gereja Stasi ST Yosef Gedung Johor Paroki ST Fransiskus Assi Padang Bulan diresmikan Uskup Agung Medan, Minggu (3/12) di Jalan Karya Wisata Medan dalam satu prosesi yang berlangsung khidmat diawali kebaktian dipimpin Uskup Agung Medan, Mgr Anicetus Bongsu Antonius Sinaga OFMCap dengan tema “Rukun dan bersatu seturut teladan keluarga kudus Nazareth”.
Dalam sambutannya Uskup Agung mengatakan, Gereja Santo Yosef Gedung Johor dibangun dekat gedung susteran agar dapat memperhatikan orang kecil dan terlantar. Gereja hendak dibaktikan sebagai persaudaraan sejati, membangun perdamaian lestari Bhineka Tunggal Ika dalam Indonesia.
“Di sini diharapkan setiap orang menemukan belas kasihan, cinta kasih persaudaraan dan keakraban, bukan menakutkan seperti begal, terorisme, narkoba dan lainnya. Kami merasa harus berjalan bersama pemerintah dalam mewujudkan persaudaraan dan perdamaian lestari,” ujar Uskup Agung sembari mengatakan bahwa gereja telah dibaktikan untuk kesejahteraan dunia.
Walikota Medan Dzulmi Eldin dalam sambutannya mengapresiasi peresmian Gereja Santo Yosef sebagai tempat untuk beribadah membangun spiritual umat Katolik dalam pembangunan Kota Medan yang lebih maju.
“Kami mengharapkan, gedung gereja ini selain membangun spiritual umat, juga digunakan untuk membangun iman generasi muda sehingga terhindar dari kenakalan rema ja berupa narkoba, begal dan penyakit lainnya,” harapnya.
Pastor Paroki RP Andreas Elpian Gurusinga OFMConv mengatakan, pedirian gedung Santo Yosef Gedung Johor atas perintah Keuskupan Agung dan saat ini sudah diresmikan. “Ada 3 hal yang perlu dengan diresmikannya gereja ini, yakni umat dapat beriman, bersaudara dan melayani. Jadi ke depan dari 5 lingkungan yang sebelumnya 3 lingkungan di Karya Wisata ini dapat terus berkembang dan semua dapat saling bekerjasama,” harapnya.
Pelaksana DPP Paroki Padang Bulan Medan, Gunana Bangun mengharapkan agar umat di Santo Yosef Gedung Johor lebih bersatu. Dia mengajak umat dapat menjadikan gereja sebagai tempat memuji dan memuliakan nama Allah dan menjadikan gereja sebagai tempat berbahagia kepada setiap orang.
“Untuk medapat itu semua umat agar lebih mengutamakan kebersamaan, kekeluargaan, bahawa dalam memulikan nama Tuhan itu kita dituntut saling menghargai satu dengan yang lainnya,” harapnya.
Ketua Panitia Pembangunan Henry Jhon Hutagalung SE MH mengucapkan terima kasih kepada umat, yang mempercayakan kepadanya untuk membangun gereja, dan kepada donatur yang telah memberikan bantuan sehingga pembangunan gereja dapat rampung.
Ia berharap dengan keberadaan gereja dapat membawa umat lebih beriman dan dapat memperbaiki kehidupan umat Katolik yang lebih baik. “Saat ini pembangunan udah 90 persen dan 10 persen lagi menyusul, karena konsepnya adalah konsep alam tidak ada dicat maka sudah dapat dugunakan untuk kebaktian,” terangnya.
Ketua Pemberkatan Parmonangan Siregar, berharap dengan adanya gereja baru ini umat dapat meningkatkan kualitas iman percayanya. “Seluruh umat dapat lebih terkoordinir dan dapat meningkatkan iman,” ujarnya.
Koordinator Pembangunan Lindung Ginting mengatakan, peletakan batu pertama 13 Desember 2015, mulai pembangunan 19 Juni 2016 lalu. “Dan saat ini sudah rampung 90 persen dan dana yang sudah digunakan Rp3,2 miliar dari Rp 3,5 miliar yang ditargetkan dan tanggal 10 Desember 2017 sudah dapat digunakan untuk beribadah,” ujarnya.
Hadir dalam acara itu Anggota DPD RI Parlindungan Purba SH, Anggota DPRD Medan Hendrik Sitompul, Andi Lumbanraja, Wakasek SMKN 2 Medan Deston Tarigan dan undangan lainnya. (rmd)