Meureudu, (Analisa). Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh menyalurkan bantuan kepada korban gempa Aceh sebesar Rp20 juta serta delapan kodi kain sarung di Gampong (desa) Cubo, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, Minggu (29/1).
Bantuan yang diantar para pengurus PWI Aceh dan IKWI Aceh itu, diperuntukan membangun kembali balai pengajian gampong tersebut yang hancur total akibat gempa 6,5 SR melanda Pidie Jaya 7 Desember 2016.
“Bantuan ini hasil donasi para dermawasan, khususnya kalangan wartawan di sejumlah daerah di Indonesia,” ujar Bendahara PWI Aceh, Azhari SE yang menjadi ketua penggalangan dana untuk korban gempa Aceh.
Batuan ini berasal dari sejumlah donatur, seperti Semen Indonesia Gersik, PWI Kabupaten Siak, Sekjen PWI Pusat, IKwi Sulawesi Utara (Sulut) serta bantuan pribadi dari wartawan di berbagai daerah Indonesia.
Bantuan disalurkan melalui PWI Aceh itu, menurut Azhari memang tidak terlalu besar. Namun, kiranya bisa memberi secercah harapan bagi anak-anak di Gampong Cubo untuk dapat kembali mengaji bersama di balai yang dibangun nantinya.
“Kita berharap, bantuan ini bisa terus berlanjut dan nanti kita salurkan lagi kepada para korban gempa di Pidie Jaya,” ujar Azhari sambil menyebutkan, rekening “PWI Peduli Gempa Aceh” di Bank Mandiri dengan No 158-00-0325213-1 masih tetap terbuka bagi para dermawan.
Sementara itu, Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman mengungkapkan, nanti balai pengajian itu akan diberi nama; “Balai Semebuet/Balai Pengajian PWI”. Saat peresmiannya akan diupayakan menghadirkan pengurus PWI Pusat dan sejumlah PWI yang turut memberi bantuan.
Apa yang dilakukan PWI ini, lanjut Tarmilin, sebagai bentuk rasa empati dan peduli bagi para korban gempa. Sebagaimana diketahui, akibat gempa 6,5 SR di Pidie Jaya, banyak bangunan yang runtuh, selain sekolah dan masjid, balai pengajian di desa-desa juga banyak yang hancur total.
“Kalau masjid dan sekolah, sebagaimana komitmen pemerintah akan dibangun langsung kembali oleh pemerintah. Karenanya, kami melihat sisi lain, yakni balai pengajian yang selama ini dijadikan anak-anak desa sebagai tempat belajar mengaji,” ujar Tarmilin.
Dikatakan, karena jumlah bantuan terbatas, maka untuk tahap awal PWI hanya bisa membantu membangunkan kembali satu balai pengajian. Nantinya, InsyaAllah jika bantuan lain masih ada, akan dilakukan hal yang sama dengan membangun balai pengajian di gampong lainnya.
“Lewat pemberitaan wartawan, kita terus berusaha gugah pembaca untuk peduli akan korban gempa Pidie Jaya,” tandas Tarmilin didampingi sejumlah pengurus PWI Aceh lainnya yang ikut menyalurkan bantuan tersebut. (irn)