Oleh: Sari Ramadhani. PANCAWARNA selalu mampu memesona mata. Batu akik asal Garut, Jawa Barat ini memang sudah tersohor di kalangan gemstone lover (pecinta batu). Eksistensinya di dunia perbatuan sudah tidak diragukan lagi.
Akik asal Kota Dodol tersebut memang terdiri dari banyak jenis. Salah satu yang paling terkenal adalah batu edong. Dengan pancaran warna-warni dan corak tidak biasa, batu ini sangat wajar diminati. Edong memiliki karakter badar dan tidak tembus cahaya.
Namun tidak semua pancawarna berkarakter badar. Odhim menjadi salah satu akik garut yang terkenal dengan kekristalannya. Berasal dari wilayah yang sama, tetapi odhim memiliki keistimewaan tersendiri.
Batu galian asal daerah Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat itu identik dengan hijau toska. Jika ditelisik kandungan mineralnya, batu odhim termasuk dalam agate chalcedony. Umumnya batu berkarakter kalsedoni pasti kristal dan tembus cahaya. Dikategorikan agate karena akik tersebut memang bercorak, bergambar, dan kadang abstrak.
Kolektor batu asal Jalan Marelan Pasar IV Medan, Hendra (34) mengatakan, pancawarna kristal ini dinamakan odhim berdasarkan nama penemunya. Sama seperti edong yang ditemukan oleh Ki Edong di lahan pertambangan batu di desanya.
"Odhim ini galiannya di Bungbulang, dekat galian batu pancawarna darson. Warnanya identik toska, berbeda dengan edong yang didominasi merah dan hijau," beber bapak dua anak tersebut.
Sebelumnya, akik odhim tidak terlalu terkenal di kalangan gemslover. Hal itu disebabkan batu garut edong masih mendominasi pasaran batu pancawarna di Indonesia. Edong juga selalu dipamerkan dalam setiap kontes batu di seluruh nusantara.
Menurutnya, kolektor pasti akan menyukai odhim. Selain karena cirinya kristal, batu ini juga diminati karena setelah digosok bisa muncul gambar dan bermotif. Tergantung pemotongan serta penggosokannya. Terkadang hijau toska pada batu tersebut juga menimbulkan fenomena lumut. Meski pun tidak persis seperti batu lumut aceh dan sungai dareh.
"Ada lumut di dalam batu garut kristal ini. Makanya disebut agate chalcedony," tutur pria yang bekerja sebagai wiraswastawan ini.
Odhim ditemukan di daratan atau tanah di perbukitan di wilayah Garut. Saat ini, bahan mentah masih bisa ditemukan di daerah asal. Harga untuk odhim kristal variatif. Mulai dari Rp300 ribuan sampai jutaan. Apalagi untuk kualitas bagus. Saat booming gemstone beberapa tahun terakhir, odhim terbaik dihargai lebih dari Rp10 juta.
Odhim sangat populer di Jawa. Namun, sampai saat ini, akik tersebut belum terlalu terkenal di Medan. Hal itu disebabkan karena masih kalah dengan pesona batu-batu idocrase, seperti lumut aceh dan sungai dareh. Bahkan beberapa kolektor dan pedagang gemstone di Medan sempat mengklaim batu odhim hasil suntikan.