Medan, (Analisa). Korban penipuan modus beasiswa, MT (55) warga Kabupaten Batubara meminta pihak kepolisian agar secepatnya mengusut kasus yang mencatut President University tersebut. Dalam laporan polisi No.STTLP/354/K/II/2017/SPKT Restabes Medan, korban mengalami kerugian mencapai Rp9,5 juta dengan dua kali transaksi melalui transfer rekening bank.
Kepada wartawan, Kamis (16/2), MT menceritakan, kejadian itu berawal ketika putrinya LMT mengikuti tes uji beasiswa President University, yang disebut-sebut bersosialisasi di sekolah-sekolah seluruh Indonesia, termasuk salah satu sekolah swasta di Medan tempat LMT belajar, November 2016.
"Setelah bersama sejumlah pelajar kelas 3 SMA lainnya mengikuti tes, anak saya menjadi salah satu nominasi pelajar yang lulus menerima beasiswa dari President University. Setelah mengikuti tes akademik di Hotel Grand Aston, LMT dinyatakan lulus menerima beasiswa di President University Jakarta," ujarnya.
Kemudian, lanjutnya pihak President University mengundang orangtua pelajar dalam rangka menyosialisasikan dan memperkenalkan President University di Restoran Grand Liberty Jalan Yos Sudarso, Sabtu (11/2) lalu.
"Saat menghadiri acara itu bersama dengan putri saya, kami diberi penjelasan tentang situasi dan keadaan President University. Sesudah itu, pulang kampung karena nenek meninggal," tambahnya.
Saat hendak kembali ke Medan, katanya, istrinya menerima telepon dari seorang pria bernama Sutrisno yang menyatakan LMT memperoleh beasiswa. Dalam telepon itu, penelpon meminta pelapor menghubungi nomor telepon 085394934440, yang disebut-sebut Wakil Rektor I, Dr Josep Ginting.
Kemudian, pria yang mengaku Josep minta pelapor menghubungi admin President University yang mengaku bernama Bima. Kemudian, Bima meminta sejumlah uang untuk proses pendaftaran beasiswa.
"Awalnya mereka meminta saya mengirim uang Rp4,5 juta ke rekening BRI atas nama Winda dengan No.731101001408508. Lalu, saya kembali dihubungi untuk mengirim uang Rp4,9 juta ke rekening BRI atas nama Muhammad Bima S dengan No.094401006039508. Beruntung, saat saya akan mentransfer sejumlah uang untuk ketiga kalinya, ada yang memberi tahu saya telah menjadi korban penipuan," jelasnya. Atas kejadian ini, korban langsung membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan. Dia juga berharap agar pihak Polrestabes Medan secepatnya mengungkap penipuan berkedok beasiswa ini.
Dikonfirmasi melalui telepon seluler, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandy Nugroho mengaku, pihaknya akan menyelidiki untuk mengungkap praktik penipuan dengan modus penawaran beasiswa, seperti yang dialami korban. (yy)