Oleh: Deka
KERAJAAN Semut Merah tengah mengadakan pesta besar-besaran di Istana Kerajaan. Ada banyak makanan yang disediakan untuk menjamu para undangan dan rakyat. Raja Semut Merah bernama Raja Masugi. Ia adalah sosok raja yang sangat dikagumi oleh rakyatnya. Karena ia sering berhasil membawa kerajaan memenangi pertempuran melawan semut hitam.
Kerajaan Semut Hitam yang dipimpin oleh Raja Gonres sering kalah dalam peperangan melawan Kerajaan Semut Merah. Akhirnya, Raja Semut Hitam mengumpulkan seluruh Jendral kerajaan untuk mengatur siasat perang dalam rangka balas dendam terhadap Kerajaan Semut Merah.
“Para Jendral Kerajaan Semut Hitam, kita akan menyerang Kerajaan Semut Merah pada tengah malam nanti. Ketika seluruh orang yang ada di Kerajaan Semut Merah kelelahan. Kali ini kita harus menang!” Demikian pengumuman Raja Gonres kepada seluruh Jendral kerajaan.
Setelah pengumuman itu disampaikan, seluruh jendral langsung menyiapkan pasukan untuk berperang dan berangkat tengah malam nanti ke Kerajaan Semut Merah. Sementara di Kerajaan Semut Merah tengah berlangsung pesta yang sangat meriah. Tapi sepertinya mereka sudah kelelahan.
Tepat pertengahan malam, pasukan Semut Hitam bergerak menuju Kerajaan Semut Merah. Tapi Kerajaan Semut Merah selalu waspada terhadap musuh-musuhnya. Sehingga ketika pasukan Semut Hitam akan sampai di Kerajaan Semut Merah, salah satu penjaga istana melihat pasukan itu dan langsung mengabarkan ke pada Jendral Kerajaan Semut Merah.
“Mohon maaf, Raja. Pasukan Semut Hitam tengah bergerak menuju kerajaan kita!” kata salah satu penjaga istana.
Setelah mendapat berita itu, Raja Masugi langsung menghentikan pesta kerajaan dan menyiapkan pasukan untuk berperang. Kerajaan pun langsung riuh. Ketika pasukan Semut Merah sudah siap, tiba-tiba pasukan Semut Hitam menyerang. Kemudian peperangan pun terjadi.
Pasukan Raja Masugi dan Raja Gonres sama kuat. Tapi lama-kelamaan pasukan Semut Merah kewalahan dan kondisinya sekarang kerajaan Semut Merahlah yang tertekan. Karena kondisi seperti itu. Anak Raja Masugi yang tengah tertidur pun akhirnya terbangun. Ia marah, karena telah memperingati beberapa kali ayahnya untuk tidak berperang lagi. Karena terlalu emosi, ia tak menghiraukan omongan ayahnya, Jendral, dan para pasukan perang untuk tidak pergi ke garis paling depan. Kemudian ia berteriak sangat kencang.
“Berhenti...! Berhenti kubilang!” Kata anak Raja Masugi.
Peperangan pun langsung berhenti dan pandangan mereka sekarang menuju ke arah anak Raja Masugi.
“Untuk apa kita berperang? Bukankah kita sesama bangsa semut? Lantas, kenapa kita berperang? Lihat sekarang banyak yang sudah menelan korban. Sebaiknya kita hentikan peperangan ini dan bersatu. Di luar sana masih banyak binatang yang menginginkan perdamaian.” Ucap anak Raja Masugi sambil berteriak.
Karena mendengar ucapan anak itu, akhirnya Raja Masugi mengajak Raja Gonres untuk berdamai. Kedua raja itu pun menyetujuinya. Karena menurut meraka, tak ada gunanya berperang, hanya akan menelan korban.
Akhirnya, kedua kerajaan itu pun berteman dan hidup damai. Negeri semut pun menjadi makmur karena perdamaian tersebut. ***