Kepalsuan ke Tigabelas

Umar Zein

Kepalsuan ke Tigabelas

tanda tangan mudah dipalsukan

teknik komputer yang digunakan

ada yang ditiru dan dicopykan

tujuannya memudahkan urusan

bisa juga untuk menjegal teman

bila perlu menjatuhkan atasan

 

sering digunakan untuk penipuan

dokumen penting dipalsukan

tanda tangan scanning dibubuhkan

mengelabui pejabat mudah dilakukan

*  *  * 

gurindam duabelas pasti aslinya

raja ali haji nama penyairnya

 

gurindam barus nan indah bersyair

asal muasal nun di daerah pesisir

 

jadi inspirasi gurindam tiga belasb

bukan palsu meski belum berkualitas

 

khasanah sastra harus dijaga

dilestarikan semampu bisa

walau tak indah jalinan rima

menulis Gurindam terasa bangga

Medan, 12 September 2016

 

Kholil D. Rahman

Aku Tak Janji

aku tak pernah berjanji pada langit

untuk menjadikan bumi menjadi surga

 

aku tak pernah berjanji pada bumi

untuk mengubah langit menjadi hujan

 

aku tak pernah berjanji pada hujan

untuk menjatuhkan bumi dengan surge

 

aku tidak pernah berjanji untuk mengintip ajal

yang selalu menanti

2016-10-12

 

Anak kecil

pada pagi hari

seorang anak kecil itu bermain ke pantai

menunggu angin timur untuk penerbangan layang-layang

 

di tepian neneknya menyaksikan

berkata” kudoakan badai datang, biar kau cepat pulang “ teriaknya sambil memegang ranting panjang.

Pesisir 2016-10-12

 

Bermanfaat

napasku memanjang pada ribuan tanya

sama seperti ketika ibu bernapas panjang untuk masa depan

aku pun bersabar, sampaikan kapan?

 

hujan sore itu menenggelamkan senja dalam kabut yang diam

halilintar menghantam

angin melaju kencang

membuatku ketakutan tiada batas

 

malam semakin larut, melabuhkanku pada muara hujan yang menutup senja.
sesaat ku tersadar

aku terjebak dalam nuansa hujan

bertanya-tanya tentang takdir yang tak menghindar

tentang sebuah cobaan yang sulit terungkapkan

 

kan kutunggu hujan

untuk menutup pedihnya perjuangan

untuk menikmati kebahagiaan

yang terakhir

semuga jasadku perpijar dan dikenang.

Madura 30 November 2016

 

Jalan Bahagia

hingga kini hujan tak pernah mengerti

tentang perbuatannya yang paling disukai

pada matahari hujan berterima kasih

untuk jadwal lima waktu yang berlalu hingga mendatang

kemudian hujan berjuang melawan api

api yang membakar agama hujan

dan hujan pun reda

ketaatan pada waktunya

dan berjihad di dalamnya

membuat ia bahagia sampai tiada.

Madura 06 Desember 2016

()

Baca Juga

Rekomendasi