Oleh: Faisal Pardede.
Mubes (Musyawarah Besar) klub balap motor Ladon Club Indonesia (LCI) di Hotel Garuda Plaza Medan pada Jumat (3/2) malam, benar-benar menjadi momen istimewa bagi klub yang sudah punya nama kesohor sejak berdiri pada 2 Januari 1968.
Mubes tak hanya berhasil memilih ketua baru, Zaidan Indrajaya yang biasa disapa Ucok Ibak sebagai ketua yang baru menggantikan Mak Ped (Efdi Irham Nasution), tetapi dalam acara ini hadir puluhan anggota Ladon dari berbagai generasi. Mulai dari eranya Buyung Legos, hingga era Udin Kribo, Munandar, muncul. Hingga Mubes juga menjadi semacam reuni.
Meriahnya, acara turut dihadiri Ketua Umum KONI Sumut, Jhon Lubis, Ketua Harian IMI Sumut yang dikenal sebagai “orang lamanya” klub Flying Ina, anggota DPRD Sumut Nezar Djoeli. Istimewanya, acara Mubes ikut dihadiri pendiri Ladon Club Indonesia, Ismet Rajali. Begitu langka acara ini dan banyaknya yang hadir, tak heran jika seluruh anggota Ladon terlihat begitu bersuka-cita.
Suka-cita mendalam juga dirasakan Ismet Rajali sebagai pendiri Ladon, ketika memberikan kata sambutan dengan penuh semangat ia meneriakkan yel yel Ladon “61N” yang mendapat sambutan luar biasa dari para hadirin.
Dalam kesempatan itu ia mengungkapkan mengenai klub Ladon yang berdiri diawali dari kumpul-kumpul anak muda Medan yang hobi balap di bengkel milik orangtuanya yang saat itu berada di samping Taman Makam Pahlawan Medan.
Ismed mengungkapkan klub ini didirikannya bersama rekannya Denizar Ruslan (Icet).
Ismed, meski sedang sibuk dengan pekerjaannya di Batam, ia langsung terbang menghadiri acara Mubes ini, ketika mendapat undangan dari panitia.
Bunga yang Sangat Harum
Jhon Lubis dalam kesempatan itu mengungkapkan peran Ladon yang sangat besar dalam sejarah otomotif Sumut. Kader-kadernya banyak yang sudah jadi orang, Ketua IMI Sumut Ijeck juga merupakan salah satu kader klub.
Ladon merupakan salah satu klub pendiri IMI Sumut pada tahun 1985 dan banyak ditugasi mengurusi event-event motor. Ladon semakin besar karena, kadernya mendirikan klub-klub baru seperti Ambarwulan, Bla Bla Bla, OP Ladon dan Go Racing.
Mengenai asal nama Ladon, Ismed sebagai pendiri klub ini dalam bincang-bincang didampingi Mak Ped, mengungkapkan mengenai berbagai arti dari nama klub balap ini. Ladon dijadikan nama klub, berasal dari kata Ladone, yang dalam bahasa Prancis artinya adalah: Bunga yang sangat wangi.
Dikatakan, ada anak Ladon yang menyebutkan nama Ladon, juga dikaitkan dengan bahasa Arab, Ana Waladun yang artinya Anak Laki-laki. Ismed, sembari tertawa mengakui ada yang sempat memanjangkan nama Ladon menjadi Laki-laki Doyan Nona.
Sementara, Mak Ped menambahi mengenai sosok Ladon, sebagai nama ular naga berkepala seribu yang menjaga apel emas.
Ladon, tak hanya sebagai klub balap, tetapi juga sempat jadi nama radio. “Dulu sampai ada dua radio Ladon, satu di Jalan Sisingamaraja dan satu lagi di Jalan Puri,” ungkap Ismed.
Sejak didirikan, Ladon punya banyak pembalap yang sangat disegani seperti Buyung Legos, Ismet Nekad, Mak Nal, Ibrahim dan Ade M. Pembalap andalan Ladon selalu menjuarai kejuaraan motokros maupun balap semi road race yang digelar di kawasan Teladan. Ade M dikenal paling menonjol di arena motokros dan selalu bersaing dengan Andi Putra, andalan klub GAP.
Upaya anak Ladon untuk membesarkan nama klub memang tidak tangung-tanggung pada saat itu. Seperti diungkapkan Ismet, Ladon sampai membuka cabang klub di Belawan yang dikelola Pak Kumis dan Kemal. Ladon Binjai dibentuk oleh Yakub. Pematang Siantar diketuai Beni. Rantau Prapat dipimpin Ucok Dogol, Tebing Tinggi diurus Ucok Pohan. Bahkan cabang Ladon waktun itu juga ada di Jakarta.
“Saya mendirikan klub Ladon, karena waktu tahun 1968 itu banyak balap-balap liar yang tidak terkordinir. Jadi kami ingin mengarahkan anak-anak yang hobi balap berlomba dievent resmi,” ungkap Ismed mengenai tujuan pembentukan klub Ladon.
Sebagai pendiri, Ismed berharap klub Ladon tetap maji, terarah. “Menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh anggota dan jangan sampai ada miskomunikasi,” ujarnya. Mudah-mudahan saja harapan Ismed bisa diwujudkan anak-anak Ladon Club Indonesia, semoga! (*)