Oleh: Azmi TS. Berita mengenai pelukis yang satu ini memang tak ada hentinya, diikuti banyaknya buku-buku yang berkaitan dengan Pablo Picasso. Sekitar tahun Juni 2009 bertepatan waktu itu sedang pergi ke pusat perbelanjaan di Penang Malaysia. Pada salah satu kedai buku -orang sana menyebutnya-, kalau di Indonesia adalah tempat menjual alat kantor, buku dan sebagainya.
Ada banyak pilihan buku mulai Picasso hingga Frank Cho (komik). Pilihan jatuh pada “Pablo Picasso” yang tebalnya 100 halaman. Buku karangan Elke Linda Bucholz dan Beatie Zimermann diterbitkan di Italia, secara detail diuraikan.
Masih banyak lagi buku Picasso sang seniman nyentrik ini. Misalnya biografi tentang kisah wanita yang dicintainya. Kemudian ada buku tentang koleksi karya 200 lukisan, 107 sketsa dan 70 patung keramik terakota.
Ulasanpun bermacam-macam tentang tindak tanduknya. Sebahagian kritikus juga heran tatkala menuliskan aliran kubisme yang dipopulerkannya. Itulah Pablo Ruiz Picasso nama lengkapnya. Dia kelahiran 25 Oktober 1881 di kota kecil bernama Malaga, Spanyol. Ketokohannya dalam lukisan Kubisme memang sungguh luar biasa, namun dia juga terkenal dengan kisah asmara dengan sejumlah wanita.
Adapun wanita yang dicintai itu adalah Fernande Olivier, Eva Gouel. Selanjutnya Marie Therese Walter, Dora Maare selang beberapa tahun muncullah Francoise Gilot.
Dari Marie lahirlah anak sematawayangnya bernama Maya. Dari Olga Kohkhlova lahir putra pertamanya bernama Paulo. Dari isterinya Gilot melahirkan dua putri yakni Claude dan Paloma.
Menjelang usianya 61 tahun yang semakin menua akhirnya dia takluk hatinya pada sicantik Jacqualine Rogue Alla Corrida. Semua wanita yang pernah dekat dengan Picasso selalu jadi inspirasi terbaru untuk lukisannya. Kisah asmara Picasso memang selalu kandas, tetapi tidak dengan gaya Kubismenya, begitu kuat berpengaruh.
Gaya lukisan kubisme itu cenderung dipotong-potong ini merupakan bentuk protesnya. Dia memang anti kemapanan, sekaligus ambisius untuk menjadi seni ciptaanya itu jadi legendaris.
Julukan lain utuk genre kubisme adalah penghancur realisme. Misalnya lukisan potret dibuat anatominya terpenggal-penggal. Bahkan gerakannya itu merembet ke sapuan kuas yang kasar, liar mirip blok-blok warna mirip bentuk kubus-kubus. Misalnya dalam lukisan “Girl Before A mirror(1932)”.
Ada yang mensejajarkan karya kubisme Picasso tentang pemberontakan terhadap lukisan mimesis (tiruan alam). Gaya kubisme Picasso lebih mirip pembaharuan teknik tentang realita baik dalam objek maupun imajinasi. Memang kecenderungan ekspresinya ini mencerminkan sikap yang suka memberontak. Puncak dari segala pemberontakannya itu terlihat dalam lukisan fenomenal tentang kekejaman peperangan “Quernica”.
Lukisan ini termasuk bersejarah karena mengambil kota Bosque, Spanyol yang hancur digempur tentara. Kisah itu dilukiskan ulang oleh Picasso. Karya lainnya dapat ditemukan di dalam buku patung, keramik dan etsa pernah ditulis kritikus. Kiprah Pablo Picasso dalam senilukis abad 20-an memang mengesankan. Sang raksasa kubisme ini telah menarik perhatian dari awal kiprahnya hingga akhir hayatnya.