Mengalahkan Rasa Takut

Oleh: Jekson Pardomuan. Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat. - Roma 13 : 27.

Firman Tuhan di atas mengingatkan kita agar me­nem­patkan segala sesuatu sesuai dengan porsi dan tem­patnya. Sama halnya dengan rasa takut, semua orang memiliki rasa takut, rasa takut yang berlebihan juga bisa menghinggapi siapa saja. Alkitab banyak menulis­kan ayat-ayat yang menguatkan agar kita tidak meme­liharan rasa takut. Bagaimana mengalahkan rasa takut yang ada dalam diri kita?

Ketika kita masih anak-anak, perasaan takut yang berlebihan seringkali muncul saat ada orang lain yang lebih tua dari kita menggertak, menghardik atau me­nakut-nakuti kita. Siapa pun dimuka bumi ini sadar bah­wa setiap orang pasti pernah mengalami ketakutan. Keta­kutan itu selalu membayangi kehidupan manusia da­lam berbagai hal. Ketakutan akan pasangan hidup, ketakutan akan pekerjaan, ketakutan tentang keadaan keuangan, ketakutan tidak lulus ujian, ketakutan akan masa depan anak atau ketakutan lain yang membuat iman percaya kita goyang.

Pernahkah kita bertanya tentang arti sebuah keta­kutan itu? Apakah ketakutan itu bermanfaat bagi kehi­dupan kita? Dan bagaimana cara menghilangkan keta­kutan itu untuk selamanya? Jika kita benar-benar dekat dengan Tuhan dan menaruh harapan kepada Tuhan, maka perasaan takut akan berkurang dan membuat kita semakin kuat dalam menghadapi segala persoalan.

Dalam menjalani hidup dimuka bumi ini, kita cen­derung untuk mencari rasa aman daripada harus berha­dapan dengan rasa takut. Ketakutan adalah penghancur masa depan. Ketakutan adalah penghambat potensi yang kita miliki. Ketakutan adalah penghambat berkat.

Saat kita memutuskan untuk selalu berpengharapan dan menyerahkan seluruh kehidupan kita pada Tuhan, pasti ada rasa takut yang mengikutinya. Apakah keta­kutan yang memberi kita hidup? Tidak! Tuhanlah yang memberi kita hidup dan Tuhan jugalah yang berkuasa atas berkat. Lalu bagaimana rasa takut itu tetap ber­putar-putar dalam hati dan pikiran kita? Semua itu disebabkan karena kita lebih cenderung mendengarkan bisikan iblis daripada bisikan Tuhan.

Sebuah kesaksian yang menceritakan betapa takut­nya sebuah keluarga ketika perusahaan tempat suami­nya bekerja mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Ketakutan membuat keluarga itu bingung dan mera­sa khawatir akan hidupnya. Satu hal yang mem­buat mereka tetap kuat adalah tetap berserah kepada Tuhan. Tuhan adalah sumber damai sejahtera. Tuhan ada­lah satu-satunya jalan dan harapan mereka. Maka dari itu marilah kita memelihara damai sejahtera dengan cara tetap berpegang teguh pada Firman Tuhan. Apabila Tuhan berkata “Percayalah pada-Ku dengan segenap hati dan akal budimu” maka percayalah pada-Nya dan buanglah rasa takut.

Hendaknya segala kelemahan yang kita miliki, kita bawa dihadapan Tuhan dan berserah penuh pada-Nya. Dalam 2 Korintus 12:9 dikatakan bahwa “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kele­mahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Biarlah hanya Yesus saja yang berkuasa atas hidup kita karena dalam Yesus hidup kita akan penuh dengan damai sejahtera.

Rasa takut seringkali membuat kita tidak nyaman dalam menjalani hidup, terkadang rasa takut juga menggiring kita jadi manusia yang minder, kurang bersemangat dan cenderung diam. Padahal, kalau kita menyerahkan rasa takut itu kepada Tuhan, maka kita akan bisa mengalahkan rasa takut yang berlebihan.

Berikut ini adalah firman Tuhan yang menguatkan kita agar rasa takut, rasa khawatir serta kekuatiran kita dalam menjalani hidup dimuka bumi ini bisa lebih bersemangat. Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia." (Amsal 12:25). "Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazmur 34:5).

"Janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nya­takanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:6-7). "Karena itu rendahkalah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.Serahkanlah segala kekuatiran kepada-Nya sebab Ia yang memelihara kamu." (I Petrus 5:6-7).

Segenap Hati

Dalam pelayanan Yesus dimuka bumi ini, Ia selalu me­nguatkan dan memberikan kita semangat dalam men­jalani hidup agar tidak larut dalam rasa takut yang ber­lebihan. Ada beberapa orang yang mencoba mela­kukan cara-cara duniawi untuk mengusir rasa takutnya. An­tara lain dengan berguru ke dukun, memakai cincin atau jimat yang katanya membuat kita bisa menga­lahkan rasa takut.

Benarkah dengan cara itu kita bisa mengalahkan rasa takut? Satu sisi mungkin benar, tapi ketika kita men­dekatkan diri kepada Tuhan rasa takut akan semakin bertambah karena kita telah melupakan kuasa Tuhan, kita menomorduakan Tuhan dalam mengalahkan rasa takut itu.

Mazmur 55:23 menuliskan “Serahkanlah kuatirmu ke­pa­da Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Ti­dak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah”. Tuhan itu sungguh baik dan sangat memper­dulikan umat-Nya. Dia tidak akan membuat kita men­derita sampai tergeletak, akan tetapi Dia akan mengangkat kita dari penderitaan yang membuat kita terbelenggu oleh perasaan takut.

"Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu aku berkata kepadamu : Janganlah kuatir akan hi­dup­mu, akan apa yang hendak kamu makan, dan ja­ngan­lah kuatir akan pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting dari­pada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah.

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan melu­ruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahat­an; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan me­nyegarkan tulang-tulangmu." (Amsal 3:5-8).

"Demikianlah juga roh membantu kita dalam kele­mahan kita: sebab kita tidak tahu, bagaimana seharus­nya harus berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:26-28).

"Allahku akan memenuhi segala keperluanku menurut kekayaaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:11)." Membaca firman Tuhan ini kira­nya dapat menguatkan kita agar selalu berserah pada Tu­han dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri. "Se­bab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah penolongku aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Ibrani 13:6).

Mengalahkan rasa takut tak perlu melakukan cara-cara yang salah, atau berguru ke dukun dan meyakini jimat bisa mengalahkan rasa takut. Anggapan itu salah besar, yang Tuhan kehendaki dari kita adalah berserah kepada Tuhan dan menjalankan perintahnya dengan benar. Firman Tuhan dalam Amsal 8 : 13 “Takut akan Tu­han ialah membenci kejahatan; aku benci kepada ke­sombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat’. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi