Perlu Pertukaran Nelayan Indonesia dan Prancis

Jakarta, (Analisa). Republik Indonesia dan Prancis perlu mela­kukan kerja sama dalam hal pertukaran nelayan mengingat sektor maritim di Prancis telah memiliki budaya yang mengakar kuat, kata pengamat sektor kelautan dan perikanan Abdul Halim.

“Selain kerja sama perdagangan perikan­an, sebaiknya Pemerintah menjalin kerja sama di bidang pertukaran nelayan kedua negara,” kata Abdul Halim di Jakarta, Selasa.

Menurut Abdul Halim, hal itu bermanfaat dalam konteks pengelolaan sumber daya ikan dan pulau-pulau kecil yang menyejahterakan masyarakatnya.

Abdul Halim yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan itu mengatakan bahwa Prancis memiliki pengalaman pengelolaan pulau kecil berbasis masyarakat pesisir.

“Prancis memiliki pengalaman menarik berkenaan program penyejahteraan dan ini­siasi koperasi nelayan sejak usia produktif,” katanya.

Presiden Prancis Francois Hollande dijad­walkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada hari Rabu, 29 Maret 2017.

“Ini merupakan kunjungan kenegaraan yang cukup historis karena terakhir kalinya Presiden Prancis ke Indonesia sekitar 30 ta­hun yang lalu,” kata Juru Bicara Kemen­terian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (23/3).

Kunjungan Presiden Hollande tersebut adalah salah satu rangkaian tur kunjungan Presiden Prancis ke tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia, dan terakhir ke Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Presiden Hollande akan membawa serta 30 hingga 40 pengusaha dan sejumlah menteri dan anggota parlemen Prancis.

Direktur Eropa I Direktorat Jenderal Ame­rika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Di­no R. Kusnadi mengatakan bahwa kun­jungan Presiden Hollande akan meningkatk­an hubungan bilateral serta memperkuat kemitraan strategis Indonesia dan Prancis yang telah dideklarasikan pada bulan Juni 2011.

Terdapat dua tema besar dalam pening­katan kemitraan strategis kedua negara, yaitu di bidang kerja sama maritim dan ekonomi kreatif, tutur Dino.

Presiden Hollande akan didampingi Men­teri Pertahanan Prancis dan Menteri Urusan Digital dan Inovasi Prancis yang akan me­nandatangani sejumlah nota kesepakatan (MoU) di bidang pembangunan urban ber­kelanjutan, riset teknologi dan pendidikan tinggi, pertahanan, kelautan perikanan, dan pariwisata.

Presiden Hollande juga dijadwalkan untuk menghadiri sejumlah acara di luar kunjungan kenegaraan, seperti menghadiri peluncuran kerja sama ekonomi kreatif di Hotel Harris Vertu Jakarta dan dialog kemaritiman Indonesia-Prancis di Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Ant)

()

Baca Juga

Rekomendasi