PEROMPAKAN di pantai Somalia menjadi ancaman terhadap kapal internasional sejak dimulainya Perang Saudara Somalia awal tahun 1990-an. Perompak (bajak laut) ini berada di wilayah perairan Somalia yang meliputi kawasan Samudra Hindia lepas pantai timur Somalia, Laut Arab dan Teluk Aden yang merupakan jalur utama pelayaran dunia.
Gangguan para perompak ini akan berpengaruh terhadap harga minyak dunia. Kapal yang dirampok oleh mereka bermacam-macam, mulai dari kapal penumpang hingga kapal barang. Para perompak ini pernah membajak kapal tanker yang berbobot mati di atas 100.000 ton.
Sejak tahun 2005, banyak organisasi internasional, termasuk International Maritime Organization dan World Food Programme, menyatakan keprihatinan terhadap meningkatnya aksi perompakan.
Somaklia kini bisa dibilang negara yang menjadi surga bagi para bandit. Julukan tersebut hadir karena wilayah lautan negara ini memiliki jumlah bajak laut yang begitu banyak dan sulit diberantas.
Karena itu, pelaut juga harus berpikir dua kali jika ingin melintasi perairan Somalia. Bukan karena ombaknya kencang atau badai yang sewaktu-waktu bisa datang, melainkan keganasan para bajak laut yang garang.
Bajak laut Somalia ternyata memiliki perbedaan dengan bandit lautan yang lainnya. Mereka garang, tapi juga memiliki sisi lain yang tak banyak diketahui. Berikut beberapa fakta tentang bajak laut Somalia:
-Bajak laut Somalia dulunya nelayan biasa
Pada awalnya, Somalia merupakan negara yang bisa memberi lapangan pekerjaan pada warganya. Namun, pada tahun 1970, negara ini mulai dlanda kekeringan yang cukup parah.
Tak hanya itu, krisis dan perang saudara juga membuat para warganya merana. Bencana kemiskinan dan kerasnya kehidupan saat itu membuat nelayan mulai berubah profesi menjadi bajak laut.
Peralihan profesi tadi rupanya menjadi lahan penghasilan yang cukup menjanjikan. Bagaimana tidak, lautan Somalia merupakan jalur utama dari kapal-kapal tanker. Dalam sekali saja, bajak laut menyandera kapal, setidaknya kelompok mereka menghasilkan jutaan dolar. Perekonomian mereka pun makin membaik. Bahkan, bajak laut merupakan profesi yang banyak diimpikan masyarakat setempat.
-Jarang gagal saat menjarah kapal
Somalia bisa dikatakan negara yang tidak pernah terlepas dari kekerasan dan konflik antar saudara. Kehidupan keras menuntut setiap warganya untuk selalu berpikir cerdas demi bertahan hidup, termasuk para bajak lautnya yang nyaris tak pernah gagal saat beroperasi. Salah satu trik cerdas yang mereka terapkan adalah menggunakan kapal korban sebagai kapal induk.
Dengan trik ini, mereka bisa mendapatkan dua kapal. Setelah menerima tebusan, biasanya mereka juga mempersilakan para bajak laut lain menggunakan kapal tersebut.
Dengan begitu, sesama bajak laut juga tidak akan berebut target dengan rekan seprofesi. Mereka hanya perlu menunggu hingga rekannya selesai dalam misi.
-70% penduduk pesisir pantai Somalia mendukung profesi bajak laut
Banyaknya uang yang didapat dari profesi bajak laut juga telah mengubah cara pandang masyarakat soal aksi kriminal. Di tengah kemiskinan dan kejamnya kehidupan di Somalia, mendapatkan banyak uang adalah hal utama agar bisa bertahan hidup.
Orang-orang di sana bahkan menganggap jika bajak laut merupakan pahlawan, karena peran mereka bukan hanya membajak kapal lain, bajak laut juga melindungi kekayaan lautan Somalia yang kerap dijarah oleh kapal-kapal asing.
Dari hasil survei, setidaknya 70% masyarakat di pesisir pantai Somalia sangat mendukung pekerjaan sebagai bajak laut.
-Tak perlu bertatap muka untuk mendapatkan tebusan
Bajak laut di wilayah Somalia bisa disebut paling licin dan sulit dilacak. Bagaimana tidak, untuk menyerahkan uang tebusan saja mereka menolak untuk bertemu langsung. Mereka biasanya meminta uang tebusan diantar dengan cara dijatuhkan dengan parasut, atau dilempar ke tengah laut.
Cara ini memang efektif untuk mengantisipasi agar orang lain tidak sampai menginjak kapal mereka. Setelah uang tebusan diterima, mereka pun bisa kabur di tengah luasnya lautan Somalia.
Dari survei yang dilakukan pada tahun 2011, satu kelompok bajak laut setidaknya bisa mengumpulkan hingga 146 juta dollar dalam setahun. (bbs/wkp/grd/es)