Survei Baru Kehidupan Urban Afrika

Empat Kota Maroko Tempati Sepuluh Besar

MAROKO merupakan ne­gara Islam yang berada di Afrika Utara dan berbatasan langsung dengan Spanyol yang hanya dipisahkan Selat Gibraltar.

Berbeda dengan negara lain, Maroko sebagai negara kerajaan memiliki dua ibuko­ta negara, Rabat seba­gai ibu­kota administrasi dan Casa­blanca sebagai ibukota in­dustri.

Negeri dengan dua ibukota ini dikenal memiliki banyak jajaran pegunungan ter­kenal sebagai bagian daerah geo­grafinya. 

Pegunungan Atlas terletak tepat di jantung ne­geri sampai ke bagian selatan dan pegu­nungan Rif yang terletak di sebelah utara negeri Maroko.

Suku asli Maroko dikenal dengan nama suku Berber. Sebagai per­bandingan, negeri ini memiliki luas hampir dua kali negeri Inggris, tak terba­yang betapa luas dan bera­gam­nya teritori negeri Maro­ko.

Penilaian kualitas hidup paling baik suatu negara di­dasarkan pada kondisi ling­kungan, keseim­bangan antara dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, kesejahteraan di bidang ekonomi, serta akses ke pendidikan dan kesehatan.

Kini, empat kota Maroko, yang dipimpin Marra­kesh, menempati peringkat 10 kota Afrika berkualitas hidup ter­baik menurut survei baru yang dipublikasikan Selasa barusan.

Marrakesh, yang dijuluki Ochre City karena dinding yang menge­lilingi distrik tua Medina, serta tiga kota Ma­roko lainnya, Casa­blanca, Rabat dan Fez menduduki pe­ringkat 10 besar.

"Kota-kota tadi tidak be­sar, dimana pekerjaan se­sungguhnya dila­kukan untuk memperbaiki in­frastruktur, kualitas hidup masya­rakat (dan) perumahan dalam kon­teks politik yang stabil," ujar sosiolog perkotaan Swiss Je­ro­me Chenal, yang me­nye­leng­gara­kan survei tersebut.

Magnet bagi para ekspa­triat

Penelitian terhadap 100 kota tersebut, yang mencakup seluruh ibu kota di benua itu dan pusat-pusat kota terbe­sarnya, berdasarkan sejum­lah kriteria termasuk kondisi so­sial dan hidup, infrastruktur, tata kelola dan lingkungan.

Johannesburg dan Cape Town masing-masing me­nem­pati posisi kedua dan kesembilan, sementara Mesir juga menyumbang dua kota di peringkat 10 besar, Ale­xandria dan Kairo, dalam sur­vei pertama yang fokus pada kehidupan di kota-kota Afri­ka untuk orang awam.

Ibu kota Mauritius, Port Louis menem­pati posisi em­pat, se­mentara Tunis di posisi ke­enam dalam peme­ring­kat­an yang dilakukan berda­sarkan studi badan riset Swiss, Com­munaute d'Etudes pour l'Ame­nagement du Territoire di Federal Institute of Tech­nology in Lausanne (EPFL).

Nairobi dan Abidjan, yang meru­pakan magnet bagi para ekspatriat, masing-masing ha­nya menempati posisi ke 27 dan 39. EPFL menya­ta­kan akan melaksanakan studi itu se­tiap tahun dengan harapan bisa men­standarkan data kota-kota Afrika.

"Sampai saat ini, peme­ringkatan untuk Afrika dila­kukan untuk investor dan eks­patriat," jelas Chenal kepada Afrique Mediterranee Busi­ness, majalah berbasis di Paris yang melaksanakan peneli­tian tersebut.

"Kita tidak pernah berta­nya bagaimana tingkat kehi­dupan ma­syarakat, baik tua maupun muda, kaya atau miskin," lanjutnya. (wkp/afp/napc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi