Sumatera Utara

Salah Satu Wilayah Penghasil Cengkeh Terbaik

Medan, (Analisa). Rempah-rempah merupakan salah satu mahakarya yang  dimiliki oleh Indonesia dan patut dibanggakan. Salah satu wilayah yang hingga saat ini diakui sebagai penghasil cengkeh berkualitas terbaik adalah Sumatera Utara (Sumut).

Hal itu dikatakan pakar kopi yang juga seorang blogger dan penikmat kopi, Toni Wahid di Paviliun Mahakarya Indonesia yang terdapat di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (31/3).

“Cengkeh tidak dapat dilepaskan dari harumnya kejayaan Sumut. Sejak pertama kali tanaman cengkeh menyebar keluar dari Pulau Maluku tahun 1870 bahkan hingga saat ini Sumut masih diakui sebagai salah satu wilayah penghasil cengkeh terbaik. Kini cengkeh juga masih menjadi komoditas perkebunan Sumut yang bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Sejak zaman nenek moyang, sambungnya, Sumut dikenal sebagai magnet bagi bangsa pendatang karena tanahnya yang kaya akan komoditas rempah. Sehingga menjadikan wilayah itu sebagai pusat perdagangan penting dan juga salah satu cikal bakal penelusuran jalur rempah di Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena Sumut memiliki banyak rempah khas yang fenomenal seperti tembakau dan cengkeh.

“Cengkeh adalah topik yang tak akan pernah habis dibahas karena kisah di balik rempah yang terlihat sederhana ini ternyata sangat luar biasa. Ditambah dengan sejarah yang begitu panjang disertai fungsi dan manfaatnya yang banyak. Salah satunya sebagai bahan campuran untuk membuat kopi. Dengan menambahkan bubuk cengkeh ke dalam segelas kopi, hasilnya akan menjadi lebih hangat serta aroma yang tercipta akan unik dan khas,” jelasnya.

Tim pelaksana acara, Renaldo Ratman menuturkan, pihaknya sengaja menghadirkan keharuman dan kenikmatan cengkeh di Paviliun Mahakarya Indonesia. Ia percaya bahwa segala sesuatu yang berharga harus dijaga dengan sempurna.

“Kita hadirkan kelas ‘Master Blend’ di paviliun ini. Pengunjung bisa melihat langsung proses memilih dan meracik paduan tembakau dan rempah berkualitas terbaik termasuk cengkeh. Selain itu, kita juga memberi kesempatan kepada pengunjung untuk menikmati berbagai pengalaman multisensorial yang akan memanjakan kelima panca indera mereka,” sebutnya.

Ia menambahkan, pengunjung juga bisa belajar tentang biji kopi Sumut yang berkualitas sambil mencoba teknik penyajian kopi terbaik. Di samping itu, pengunjung juga dapat menjajal aktivitas unik yaitu Cethe atau seni melukis batang rokok menggunakan ampas kopi.

“Kita juga akan tampilkan berbagai kesenian dan budaya lokal seperti tari Tor-tor. Dengan demikian, kita harapkan kunjungan masyarakat ke paviliun ini dapat semakin menumbuhkan kebanggaan mereka terhadap kekayaan mahakarya Indonesia khususnya di Sumut,” tutupnya. (tiwi)

()

Baca Juga

Rekomendasi