Subulussalam, (Analisa). Pembukaan ruas jalan tembus Sultan Daulat, Kota Subulussalam menuju Kutacane, Aceh Tenggara (Agara) akan segera dimulai setelah pemerintah setempat mengalokasikan dana sebesar Rp5 miliar bersumber dari Otonomi Khusus (Otsus) 2017.
Rencana pengerjaan akses jalan lintas kabupaten itu disampaikan Wakil Walikota Subulussalam, Drs Salmaza MAP kepada wartawan di Subulussalam, Minggu (9/4).
“Sudah kita plotkan anggaran Rp5 miliar sebagai langkah awal pembukaan ruas jalan Gelombang, Sultan Daulat menuju Muara Situlen, Aceh Tenggara akan dimulai tahun ini,” kata Salmaza.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Subulussalam ini mengatakan, pembangunan jalan tembus akan dilaksanakan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Pihak Kecamatan Sultan Daulat bersama TNI sudah melakukan survei ke lokasi mulai dari Gelombang sampai Kutacane, Aceh Tenggara.
“Tim survei sudah turun, masuk dari Sultan Daulat hingga ke Aceh Tenggara. Semoga rencana pembukaan akses jalan ini berjalan dengan lancar dan segera dapat kita lalui,” ujar Salmaza.
Persingkat jarak tempuh
Ia menjelaskan, dengan terbukanya akses tersebut akan mempersingkat jarak tempuh Subulussalam menuju Aceh Tenggara yang selama ini harus melewati tiga kabupaten wilayah Sumatera Utara (Sumut) mulai dari Kabupaten Pakpak Bharat, Dairi dan Tanah Karo.
“Subulussalam dan Aceh Tenggara bertetangga tapi harus melewati wilayah Sumut memakan waktu sampai enam jam perjalanan,” kata Salmaza.
Camat Sultan Daulat, Khairunnas menambahkan, pembukaan ruas jalan tembus dimulai dari jalan nasional di Desa Sigrun, Sultan Daulat menuju Bengkung berbatasan langsung dengan Desa Muara Situlen, Aceh Tenggara sepanjang 37 kilometer.
“Titik kordinat mulai Desa Sigrun sampai Bengkung yang berbatasan langsung Muara Situlen, Aceh Tenggara. Tim survei sudah turun langsung dipimpin Danramil Simpang Kiri, Kapten Inf Samsul Bahri,” kata Khairunnas.
Ia mengatakan, jika akses ini terbuka wilayah Sultan Daulat menjadi daerah transit bagi masyarakat wilayah lintas Barat Selatan Aceh menuju Aceh Tenggara maupun sebaliknya. Kondisi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Sultan Daulat. (sdr)