Enam Misteri Hutan Rimba Belum Terjelaskan

HUTAN dan rimba di Bu­­mi telah membuat rasa pena­saran dan takut manusia se­lama bertahun-tahun. Masih ada sesuatu yang belum terje­laskan di balik rerimbunan pohon.

Misteri itu tidak menyu­rutkan minat manusia untuk menjela­jahi­nya dan mencari kota-kota yang hi­lang mau­pun mencari harta karun yang dikabarkan tersembunyi di da­lamnya.

Dalam tahun-tahun ter­akhir, du­nia menjadi tempat semakin kecil, ka­rena berkat satelit segalanya te­lah dipeta­kan dan tak ada lokasi ter­sembunyi.

Namun begitu, hutan masih me­nyim­pan rahasia, dengan sejum­lah besar darat­an masih belum te­reks­plorasi, suku-suku harus di­cari, atau mahluk-mahluk yang ha­rus didata. Berikut sejum­lah misteri yang masih menyeli­muti hutan-hu­tan di dunia:

1. Cincin-cincin amazon

Sejumlah parit berbentuk cincin bisa ditemukan di seluruh hutan Amazon di Brazil.

Sejumlah parit berbentuk cincin bertebaran di sana dan sudah ada sebelum hutan itu sendiri. Cincin-cin­cin itu masih menjadi misteri hing­ga sekarang dan para ahli ar­keo­logi belum bisa menjelaskan ke­­beradaannya.

Ada dugaan bahwa cincin-cin­cin itu menjadi kawasan pema­ka­man purba atau seba­gai bentuk per­tahanan diri, tapi tidak seorang pun yang bisa memastikan.

Teori yang lebih unik lagi me­nyebutkan cincin-cincin itu sebagai tempat pendaratan UFO sejak sebelum tum­buhnya hutan tersebut.

2. Maricoxi

Mahluk Maricoxi di Ame­rika Se­latan dikabarkan mirip mahluk se­rupa kera berukuran besar yang tingginya bisa mencapai sekitar 3,7 meter. Kendati berpenampilan pri­­mitif, mahluk itu diduga cu­kup cer­das, mampu menggu­nakan bu­sur dan panah, serta bahkan tinggal di desa-desa.

Menurut penjelajah Ing­gris ber­nama Kolonel Perci­val H. Fawcett yang diduga berpapasan dengan mah­luk-mahluk itu ketika mela­kukan pemetaan hutan-hutan Ame­rika Selatan pada 1914, mahluk-mah­luk sangat ber­bulu itu tinggal di arah utara pemukiman suku Maxubi.

Mereka berbicara dengan gera­man dan sangat memu­suhi ma­nusia. Dalam buku "Lost Trails, Lost Cities" garapannya, pen­je­la­jah itu me­maparkan bagaimana dia dan kelompoknya nyaris di­ser­bu ketika mendekati desa-desa mereka.

Tapi, rombongan penje­lajah ber­hasil menghalau se­rangan de­ngan tembakan-tembakan ke arah kaki para penyerbu yang kemudian lari tunggang langgang.

Pada 1925, Fawcett dan kelom­pok­nya hilang ketika sedang me­lakukan ekspedisi mencari sebuah kota yang hilang. Sejumlah teori men­­duga mereka dibunuh oleh su­ku-suku setempat atau mati kelaparan.

Tapi ada juga beberapa pan­dangan yang menye­but­kan mereka dibunuh Maricoxi walaupun belum ada bukti yang mendukung panda­ngan tersebut.

3. Penduduk sentinel

Suku Sentinel diketahui paling terisolasi di Bumi. Mereka berdiam di dalam hu­tan di Pulau Sentinel Utara di Samudra Hindia dan di­duga sudah ada di sana selama 60 ribu tahun.

Mereka mengusir semua upaya dunia Barat untuk me­rangkulnya dan disebut-sebut membunuh orang-orang yang datang terlalu de­kat. Baha­sanya pun tidak dikenal dan mereka mengusir tim-tim pe­ne­liti menggu­nakan panah dan tombak.

Suku itu diduga memiliki tidak lebih 500 orang dan masih hidup de­­ngan amat baik dengan ke­pan­daian mencip­takan perangkat lo­gam dan tampak dalam keadaan sehat.

Yang menjadi misteri adalah cara mereka berhasil selamat dari tsunami 2004 yang meluluhlan­tak­kan seba­gian besar Kepulauan An­da­man. Suku itu telah diduga punah karena berada lang­sung di jalur serbuan tsunami.

Tak lama setelah tsunami, se­buah helikopter terbang rendah di atas pulau itu untuk mencari tan­da-tanda kehi­dup­an.

Di luar dugaan, seorang pria Sen­tinel keluar dari hutan menuju pan­tai sambil menga­yunkan tom­bak dan mengusir helikopter tersebut.

Ketika tsunami berdampak pada jutaan warga lain, suku Sentinel justru sanggup sela­mat tanpa bantuan dari dunia luar sama sekali. Belum ada yang mengetahui bagai­mana cara mereka bertahan hidup.

4. Bola batu prasejarah

Ratusan batu bulat beru­kuran besar bertebaran di seantero hutan Costa Rica. Batu-batu itu diduga dibuat oleh manusia-manusia pra­sejarah dan telah membi­ngungkan para ilmuwan dan ahli arkeologi ter­kait tempat keberadaannya mau­pun cara pembuatannya.

Diameter bola-bola itu bisa men­capai 2,4 meter dan ben­tuknya ham­pir bulat sem­purna. Ada du­gaan bahwa pembuatannya terkait dengan upacara-upacara keagama­an, tapi belum ada bukti cukup untuk mendukung pan­dangan itu.

Hingga sekarang masih belum jelas bagaimana batu-batu bisa be­rada di sana, atau bagaimana ca­ranya manusia prasejarah mem­bentuknya ha­nya dengan alat-alat bantu sederhana.

Misteri juga menyelimuti ba­gaimana batu-batu itu dibawa ke atas perbukitan dan menembus hu­tan rim­bun di­timbuhi pepohonan.

Terlebih lagi karena segala sum­ber daya pembangunan batu-batu itu tidak bisa dite­mukan bebe­rapa kilometer di sekitar lokasi kebera­daannya sekarang.

5. Sungai mendidih

Ada sungai di tengah jan­tung Amazon Peru, yang mem­bunuh sia­pa saja yang ter­cebur ke dalam­nya. Suhu sungai itu bisa mencapai 93 derajat Celcius dan terkadang terlihat uap panas naik dari permu­kaannya.

Belum ada kepastian cara terja­dinya fenomena tersebut, tapi suatu hipotesis menye­butkan adanya se­buah perusa­haan penge­bo­ran yang tidak sengaja menem­bus sistem geotermal sehingga me­le­pas­kan gas dari dalam perut Bumi ke sungai itu.

Menurut penduduk setem­pat, sungai itu adalah tempat berdiam­nya kekuatan spiri­taual sehingga me­reka kerap berhimpun di tepi-te­pinya untuk bersenandung dan ber­doa. Gemuruh sungai dan pe­nam­pakannya memang luar biasa.

6. Kota hilang para raksasa

Sebuah kota yang hilang jauh di dalam hutan Ekuador terkuak pada 2012, tapi di­duga bukan kota purba biasa dan dikenal sebagai "Kota Hilang Para Raksasa".

Saat itu, sekelompok pen­jelajah ditemani bebe­rapa penduduk seki­tar yang me­nge­nal daerah itu dan yakin akan keberadaan kota itu di masa lalu.

Menurut sejumlah lapor­an, keti­ka­ tiba di sana, para penjelajah me­ne­mukan se­rang­kaian struktur-struk­tur piramida berukuran se­besar 79 meter x 79 meter, tapi de­­­­ngan bentuk yang tidak biasa. Pun­­cak piramida itu datar dan dipoles mengkilap sehingga diduga menjadi altar tumbal.

Ukuran bangunan-ba­ngunan itulah yang menjadi alasan pem­be­rian nama kota. Banyak ahli ar­keo­lo­gi men­duga kota itu memang di­ba­ngun dan didiami oleh para rak­sasa, walau masih ada saja yang memandangnya dengan skeptis.

Lebih dari sekedar ba­ngun­an-bangunan, yang lebih men­cengang­kan lagi adalah temuan perkakas dan artefak di sana. Ukuran-ukuran per­kakas yang ditengarai ditemu­kan di sana amat besar se­hingga bah­kan diduga tidak dapat dipakai oleh manusia.

Tim yang menemukan kota ter­sebut menduga bahwa per­kakas-per­kakas itu merupa­kan bukti pen­ting bahwa jauh di masa lalu para raksasa hi­dup di Bumi. (fcau/listvs/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi