Seorang Balita dalam Kondisi Kritis

Satu Keluarga Dibunuh

Medan, (Analisa). Satu keluarga terdiri dari pasangan suami-istri berikut dua anak dan mertua di­temukan tewas bersimbah darah di ke­diamannya, Gang Ben­teng, Lingkungan 11, Jalan Ma­ngaan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/4) pagi.

Kelima korban adalah Riyanto (40), istrinya Sri Ariyani (40), kedua anaknya Naya (13), Gilang Raksono (8) serta mertuanya, Sumarni (60). Se­dangkan seorang lagi anak pasutri tersebut, Ki­nara (4) dalam keadaan kritis.

Peristiwa tragis yang meng­gem­par­kan warga Mabar ini diketahui saat te­tangga korban, Srimpi (40), melintas di depan rumah korban untuk pergi ber­belanja bersama tetangga lainnya se­kitar pukul 09.00 WIB. Karena melihat lampu rumah korban masih menyala, Srimpi me­manggil untuk mematikan lampu.

Namun, beberapa kali di­panggil, tak seorang pun dari penghuni rumah yang menyahut. Srimpi pun bergerak meng­hampiri kediaman kor­ban. Namun ketika hendak mengetuk pintu rumah be­rukuran 7 x 10 meter tersebut, Srimpi curiga melihat pintu samping rumah tersebut dalam keadaan sedikit terbuka.

Dia langsung terkejut begitu hendak masuk. Dia melihat lantai rumah sudah ber­simbah darah. Seketika itu juga Srim­pi men­jerit dan memanggil te­tangga lainnya untuk memeriksa ke­adaan rumah korban.

Di dalam rumah, lima penghuni dite­mukan dalam kon­disi tewas bersimbah darah. Sementara, satu lagi Kinara, me­ngalami  pen­da­rahan di bagian kepala dan dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Mitra Medika, Ke­lurahan Tan­jung Mulia.

Peristiwa ini dilaporkan kepada ke­pala lingkungan dan diteruskan kepada petugas Polsek Medan Labuhan. Sete­lah dilakukan olah tempat kejadian perkara oleh pe­tugas, sejumlah barang bukti yang di­duga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban di­amankan.

Dari  hasil penyidikan petugas di TKP, hanya sepeda motor dan satu unit ponsel milik korban yang hilang. Na­mun, seluruh harta benda berharga lain  masih utuh. Hari itu juga jenazah para korban dievakuasi ke RSU Pirngadi Medan.

Kepala Lingkungan 11 Mabar, Setia­wan Budiono yang menerima informasi kejadian ini dari warga mengatakan, korban diketahui tidak pernah punya permasalahan ataupun per­musuhan di lingkungan tersebut.

“Selama ini Pak Anto dikenal cukup bagus bergaul dengan warga se­hingga kami tidak menduga mengapa korban dan ke­­luarganya dibunuh,” ka­tanya.

Sementara, tetangga lain kor­ban, Isa (40) me­ngaku pada Sabtu (8/4) tengah malam sempat men­dengar ada dua pria bertamu ke rumah korban. Bahkan Isa sempat mendengar sedikit percakapan dari korban Riyanto terhadap tamunya itu, yaitu kalimat “Kok enggak mene­lepon dulu kau?”. Kemudian sekitar pukul 00.30 WIB, ia men­dengar deru sepeda motor jenis matic melaju kencang di depan rumah saksi.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AK­BP Yemi Mandagi menyatakan, pihak­nya belum dapat me­nyimpulkan motif kasus pembunuhan satu keluarga di Mabar itu. Pihaknya masih terus me­ngumpulkan informasi ke arah pela­ku pembunuhan sadis ini.

Saat ini di lokasi rumah korban ma­sih dipasang garis polisi. “Mudah-mudahan pelakunya segera terungkap,” paparnya.

Menurut penuturan se­jumlah warga dan tetangga korban, diduga pelaku pem­bunuhan keluarga Rianto yang bekerja sebagai petugas teli di pergu­dangan Jalan Metal, Tanjung Mulia itu sangat dikenal kor­ban. (maa)

()

Baca Juga

Rekomendasi