Medan, (Analisa). Sumatera Utara (Sumut) termasuk wilayah yang dikenai pola hujan ekuatorial. Pola ini menyebabkan Sumut mengalami dua puncak musim, yakni dua kali musim hujan dan dua kali musim kemarau dalam setahun. Tak hanya Sumut, pola hujan semacam ini juga terjadi di sebagian wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.
Pembagian dua puncak musim tersebut yakni musim kemarau I berlangsung Januari-Maret, musim kemarau II pada Juni-September. Sedangkan musim hujan I berlangsung pada April-Mei dan musim hujan II pada September-Desember. “Periode musim hujan I normalnya relatif singkat,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Deliserdang, Carles Tari, pada Analisa, Sabtu (8/4).
Pola hujan yang ada di Indonesia terbagi tiga. Dua pola hujan lainnya yakni musoon dan lokal. Pola musoon banyak terjadi di Sumatera Bagian Timur dan Selatan Indonesia (Pulau Jawa dan sekitaran Nusa Tenggara). Pola ini menempatkan wilayahnya menerima musim hujan dan kemarau masing-masing sekali setahun.
Sedangkan pola hujan lokal meliputi sebagian kecil Pulau Papua, memiliki satu puncak musim hujan dengan distribusi hujan bulanan kebalikan dari tipe musoon, akibat pengaruh orografis (hujan di pegunungan).
Situasi peralihan musim yang terjadi menyebabkan kondisi cuaca ekstrem seperti terjadi belakangan ini, yakni peralihan kemarau-hujan. Hujan dengan intensitas sedang-deras juga disebabkan dinamika atmosfer yang berubah, berupa rendahnya tekanan udara di wilayah perairan Indonesia.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Syahnan, menyatakan kondisi semacam ini diperkirakan bertahan hingga pertengahan Mei dan belum merata ke seluruh Sumut. Kondisi ini ditandai dengan curah hujan yang relatif tinggi di wilayah Pantai Barat, sedangkan Pantai Timur cenderung kering.
Peralihan musim ini berbeda dengan tahun lalu yang datang lebih awal. Perkiraan ini berdasarkan perhitungan dan hasil diskusi dasarian (10 harian) dari tim BMKG.
Cuaca semacam ini juga masih bertahan untuk Senin (10/4), yakni suhu 23-32 derajat celcius dan hujan sedang-lebat dari siang ke malam hari, kecepatan angin 20 kilometer per jam, dan kelembaban udara 75-95 persen. (anty)