Oleh: Yohanes Midola Emeranda Tarigan
PADA suatu hari, semua hewan di hutan sedang asik bermain. Mereka bermain dengan riang gembira bersama. Mereka sangat senang berkumpul bersama, makan bersama, main bersama, jalan-jalan bersama, hidup pun bersama. Tetapi ada seekor anak kancil yang sangat bijak dan digemari oleh teman-temannya. Pada suatu hari, kancil dan teman-temannya sedang asik bermain di tengah hutan tanpa pengawasan.
Mereka berlari ke sana dan ke mari hingga tak ingat pulang. Akhirnya, mereka pun tersesat dan sangat ketakutan. Malam hari pun tiba tanpa terasa. Tak disadari mereka telah diintai oleh singa yang buas dan ular yang sangat liar dan kelaparan. Mereka lari ketakutan dan akhirnya mereka berpencar. Sikancil pun mencari tempat persembunyian yang sangat tepat untuk menghindari singa yang buas dan ular yang sangat kelaparan. Tiba-tiba, kancil mendengar suara “krak.. krak.. krak…”
Kancil mengira singa telah mengetahui keberadaannya. Kancil pun ketakutan dan berlari menjauhi suara tersebut. Tak disangka kancil bertabrakan dengan seorang pemburu yang telah menangkap beberapa dari temannya. Kancil melihat teman-temannya telah diikat menjadi satu dan ditaruh ke dalam kandang, sontak melihat itu, kancil pun lari dan bersembunyi. Pagi hari pun tiba, kancil segera mencari jalan pulang ke rumahnya. Beberapa jam setelah mencari jalan pulang, akhirnya kancil pun menemukan jalan pulang. Kancil langsung menjumpai orang tua dari teman-temannya yang telah ditangkap oleh pemburu.
Kancil segera memberitahu tentang anak-anak mereka telah ditangkap oleh pemburu. Kaget mendengar itu, orang tua teman-temanya pun berteriak dan menangis. Mereka meminta tolong kepada kancil untuk menyelamatkan anaknya dari pemburu itu. Si kancil pun mencari akal untuk membebaskan teman-temannya. Tiba tiba kancil mendapatkan ide, ia meminta bantuan kepada orang tua teman-temannya untuk berpartisipasi dalam rencananya itu. Kemudian kancil menyusun strategi untuk menyelamatkan teman-temannya.
Pada suatu malam, kancil meminta orang tua teman-temannya untuk berkumpul dan melaksanakan rencana yang telah disusun oleh kancil tersebut. Kancil telah membagi tugas kepada setiap binatang yang ada di hutan. Kancil pun menjalankan rencananya itu. Setelah pemburu tersebut telah tertidur pulas, kancil meminta binatang yang lain untuk berjaga-jaga apabila si pemburu itu bangun dan ingin ke luar. Binatang yang lain pun berjaga-jaga dengan ketat.
Sewaktu kancil ingin membuka kandang tempat teman-temannya dikurung, pemburu pun bangun karena mendengar suara binatang-binatang yang sangat ribut. Ternyata suara itu berasal dari teman kancil yang sangat senang melihat kancil ingin menolongnya dan membukakan kurungan tempat mereka dikurung. Kancil pun menyuruh teman-temannya tersebut untuk diam dan tidak membuat suara lagi. Teman-temannya pun mengangguk, kancil pun melanjut membuka kurungan tempat kawannya dikurung.
Sewaktu kancil ingin membuka kurungan tersebut, ke luarlah si pemburu dengan membawa senapan anginnya. Sontak kancil pun bersembunyi ketakutan, pemburu pun mulai heran dengan kejadian itu. Pemburu tersebut tidak melihat ada suatu keganjalan yang terjadi di luar. Setelah melihat kejadian di luar, pemburu pun masuk ke rumah dan kembali tertidur. Kancil mulai mendekati kurungan lagi.
Akhirnya kancil pun membuka kandang tersebut dan teman-temannya pun bebas ke luar dan segera kabur. Setelah kejadian yang sangat tak diinginkan tersebut terjadi, akhirnya kancil pun melarang teman-temannya untuk bermain pergi jauh dari tempat kediaman mereka, karena tanpa ada pengawasan orang tua mereka bisa tersesat lagi. Sejak hari itu, mereka pun bermain dengan gembira lagi di halaman rumah mereka. (Penulis dari SMK Taruna Tekno Nusantara)