Oleh: Jekson Pardomuan.
“Jadi seluruh negeri itu diberikan TUHAN kepada orang Israel, yakni negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka. Mereka menduduki negeri itu dan menetap di sana. Dan TUHAN mengaruniakan kepada mereka keamanan ke segala penjuru, tepat seperti yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka. Tidak ada seorangpun dari semua musuhnya yang tahan berdiri menghadapi mereka; semua musuhnya diserahkan TUHAN kepada mereka. Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.” Yosua 21 : 43 -45
Firman Tuhan yang dituliskan di atas adalah salah satu bukti bahwa setiap janji Allah yang pernah Allah janjikan bagi bangsa Israel mengenai tanah Kanaan tergenapi seluruhnya. “Jadi seluruh negeri itu diberikan TUHAN kepada orang Israel, yakni negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka.” (ayat 43). Semuanya diberikan tepat seperti yang dijanjikan-Nya kepada bangsa itu sebelum mereka keluar dari tanah Mesir. Hal ini menunjukkan bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini? Apakah kita yakin dengan janji-janji Allah seperti yang tertulis dalam firman-Nya? Kita harus melihat janji Allah dalam perspektif bahwa tidak satupun janji Allah yang tidak digenapi dalam kehidupan kita orang percaya. Segala janji Tuhan apakah itu yang kecil dan besar akan digenapi-Nya dalam kehidupan kita. Mungkin hari ini kita belum melihat realiasi dari janji itu tapi percayalah kepada Allah yang berjanji. Dia tidak akan pernah ingkar janji. Hal itu sudah Dia buktikan dalam kehidupan bangsa Israel dan Dia juga Allah yang sama yang sanggup memenuhi janji-Nya dalam kehidupan kita.
Yesaya 26 : 12 menuliskan “Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami”.
Betapa luar biasanya janji Tuhan bagi kita orang-orang percaya. Suasana apa pun saat ini yang sedang kita alami, percayalah kepada Tuhan bahwa semua itu akan menemui jalan terbaik yang menggembirakan tepat pada waktunya. Jangan memaksakan kehendak atau berjanji pada orang lain kalau janji itu tidak bisa kita tepati.
Kalau seserang berjanji pada kita dan janjinya tidak ditepati, mungkin kita akan merasa sakit hati atau langsung memberi kesimpulan bahwa orang tersebut tidak bisa dipegang janjinya. Janjinya hanya janji angin surge yang bisa membuat kita senang sesaat, namun pada akhirnya membuat kita kecewa. Hampir semua orang mengetahui bahwa janji manusia itu adalah janji yang sering dilanggar. Namanya saja manusia, semakin dilarang justru semakin dilanggar.
Bahkan apa yang diucapkan juga seringkali dilupakan. Coba lihat saja para wakil rakyat dan pemimpin-pemimpin kita yang kita pilih dalam pemilihan umum. Coba lihat sekarang, apakah saat ini mereka masih ingat akan janji-janjinya dalam kampanye? Apakah mereka masih memperjuangkan hak-hak rakyat yang memilih mereka? Begitulah janji manusia yang sangat jarang ditepati, bahkan sangat jarang diingat oleh manusia. Sama halnya dengan janji-janji calon kepala daerah yang berteriak nyaring didepan masyarakat saat kampanye. Apakah setelah mereka berhasil duduk dan memimpin daerahnya masih ingat dengan janji-janjinya?
Janji manusia boleh manis dimulut tapi pahit dihati, sangat jauh berbeda dengan janji Tuhan kepada setiap umat-Nya yang percaya. Tuhan selalu ingat akan janji-Nya. Bahkan setelah lewat generasi lepas generasi, janji Tuhan tidak pernah berubah.
Tuhan dulu pernah berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan memberikan tanah Kanaan sebagai tanah perjanjian bagi Abraham, dan hal tersebut benar-benar ditepati oleh Tuhan, walaupun harus menunggu beberapa ratus tahun kemudian. Saat Musa membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dan kemudian Yosua membawa bangsa Israel masuk ke dalam tanah perjanjian tersebut, saat itulah Tuhan menepati janji-Nya kepada nenek moyang bangsa Israel.
Tuhan pun tidak hanya memberikan tanah perjanjian tersebut kepada bangsa Israel. Tuhan juga memberikan keamanan kepada bangsa Israel, sehingga bangsa Israel dapat mendiami tanah tersebut degan tenang. Tuhan melindungi bangsa Israel dari ancaman bangsa-bangsa di sekitarnya.
Alkitab mengatakan bahwa tidak ada seorang pun dari musuh bangsa Israel yang tahan berdiri menghadapi mereka. Tuhan menyerakkan seluruh musuh-musuh bangsa Israel. Tembok tebal yang dimiliki kota Yerikho dihancurkan Tuhan dengan cara yang ajaib (Yosua 6 : 20). Tuhan pun menghentikan matahari dan bulan ketika Yosua berperang di daerah Gibeon (Yosua 10 :13).
Jika kita ingin mengerti apa saja hal-hal yang Tuhan janjikan kepada kita, bacalah Alkitab dari kitab Kejadian sampai dengan Wahyu. Di situ kita akan menemukan ratusan bahkan ribuan janji-janji Tuhan bagi orang-orang yang takut akan Tuhan, termasuk kita. Bukankah hal itu sangat luar biasa? Kita tinggal menantikan janji Tuhan tersebut digenapi dalam kehidupan kita, dengan iman percaya kita kepada Tuhan.
Menjadi Sempurna
Sesungguhnya dari semua janji-janji tersebut, segala yang baik yang dijanjikan Tuhan, tidak ada yang tidak dipenuhi, semuanya terpenuhi. Jadi masihkah kita meragukan Tuhan? Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah ingkar janji. Dalam kehidupan nyata seperti yang kita alami saat ini seringkali kita merasa sebagai anak Tuhan, kita belum menerima janji-janji Tuhan dalam hidup kita. Dan mungkin kita bertanya pada Tuhan apa yang salah dalam hidup kita.
Kita sudah melakukan yang baik tetapi kita merasa janji Tuhan belum digenapi dalam hidup kita. Seperti halnya sebuah cek berharga yang bernilai tinggi. Dalam cek tersebut pasti memiliki nilai, tanggal jatuh tempo dan juga tanda tangan si pemberi cek. Seringkali juga kita menjumpai cek kosong dalam sebuah transaksi keuangan kita. Janji Tuhan itu seperti cek, dan jika kita punya cek kita harus tau bagaimana cara mencairkan cek tersebut. Janji Tuhan berbeda dengan cek kosong, jika seseorang bisa memberikan cek kosong kepada kita, janji Tuhan tidak pernah janji kosong dalam hidup kita.
Mungkin hari ini kita merasa sangat jauh dengan Tuhan atau terlalu yakin bahwa semua usaha yang kita lakukan adalah karena kekuatan kita sendiri. Keadaan yang kita alami saat ini sangat mungkin untuk mempengaruhi sikap kita terhadap janji Tuhan. Seringkali keadaan tidak akan menjadi lebih baik ketika kita sedang menantikan janji-Nya. Bahkan kita melihat orang lain yang tidak hidup di dalam Tuhan mendapat hal-hal yang mereka inginkan.
Keadaan seperti ini akan membuat kita lemah dan tidak bersemangat menjalani hidup. Bahkan sebagian orang meninggalkan ibadahnya kepada Tuhan oleh karena mereka tidak memperoleh apa yang telah dijanjikan kepada mereka. Merasa asing di dalam rumah Tuhan karena tidak pernah menemukan apa-apa dalam kehidupannya. Hal seperti ini harus segera kita sadari dan segera mendekatkan diri kepada Tuhan.
Tuhan ingin agar kita semua dapat menjadi sempurna di hadapan-Nya. Oleh karena itu keadaan yang kita alami merupakan suatu proses agar janji-Nya dapat digenapi dalam hidup kita. Tuhan juga menguji iman percaya kita sehingga dengan demikian kita dapat keluar sebagai pemenang dalam setiap keadaan yang kita alami. Proses yang demikian akan menjadikan kita semakin kuat di hadapan Tuhan dan tidak terombang-ambing oleh keadaan yang semakin tidak menentu.
“Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” 1 Korintus 2 : 9.
Firman Tuhan ini kiranya menyadarkan kita. Tetaplah kuat dalam iman, jangan bimbang dan tetap percaya. Yakin bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita dan memegang kita serta membawa kita kepada kemenangan iman. Amin.