Kisaran, (Analisa). Betepatan Peringatan Hari Bumi 22 April, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Kabupaten Asahan melakukan aksi bersih-bersih dan berorasi di sekitar jalan protokol Kisaran, pekan lalu. Dalam orasinya, seluruh elemen masyarakat Asahan diajak senantiasa menjaga bumi sebagai salah satu planet yang terdapat suber kehidupan bagi manusia.
"Kami ingin masyarakat, khususnya masyarakat Asahan sadar pentingnya pepohonan dan menjaga kebersihan lingkungan," kata M Zainur sebagai Koordinator Mapala Asahan.
Tanpa disadari, lanjutnya, bumi yang dihuni sudah tak lagi seperti dulu. “Pabrik dan gedung yang berdiri megah serta limbah yang pengelolaannya tidak terkordinir dengan baik. Penambangan juga sudah terjadi dimana-mana mengakibatkan bumi tidak stabil. Juga pembukaan lahan yang masih lengket di ingatan kita yang terjadi baru-baru ini hutan terbakar bisa ditanam kembali," ujarnya.
Belum lagi polusi udara yang mengakibatkan pemanasan global menambah semangkin tipisnya lapisan ozon yang ada. "Indonesia dikenal penghasil seperempat oksigen dunia, nyatanya sudah tidak lagi. Karena bumi pertiwi ini secara menerus hutannya dieksploitasi oleh orang tak bertanggung jawab," bebernya.
Di dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam (SDA) hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestrian sumber daya alam. "Mari kita jaga kelestarian alam ini untuk anak cucu kita,” harapnya.
Acara juga dilakukan memberi bibit kepada masyarakat yang melintas di jalan protokol Kisaran serta diikuti 100 orang dari berbagai Mapala, Sispala dan pemerhati lingkungan Asahan. (ari)