Karo, (Analisa). Gunung Sinabung di Kabupaten Karo dengan ketinggian 2.451 meter dari permukaan laut dinyatakan sebagai gunung api paling aktif di dunia.
“Tercatat meletus pada tahun 1600, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada 2010. Sempat diam dua tahun, letusan terjadi kembali September 2013 dan hingga kini menjadi bukti Sinabung merupakan gunung api teraktif di dunia,” kata ahli geologi, Prof Sari Bahagiarti, kepada Analisa di Kabanjahe, Senin (3/4).
Disebutkan, tipe letusan gunung api ditentukan berdasarkan kedalaman dapur magma, volume dapur magma, dan kekentalan (viscositas) magma. Kekentalan magma bergantung pada susunan dan tingginya suhu. Semakin tinggi suhunya, semakin besar ciskositasnya.
Menurut tipe letusannya, Gunung Sinabung merupakan tipe vulkanian. Letusan ke atas jenis ini merupakan tipe erupsi merapi. Skala letusannya berdasarkan tingkat tekanan. Gunung yang meletus dengan tipe letusan ini biasanya menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, apalagi jika tekanan dari dalam Bumi besar.
“Letusan vulkanian berlangsung dalam interval yang pendek. Tidak terlalu membahayakan karena pada erupsi ini gunung tidak disertai aliran lava seperti Erupsi Plinial. Hanya magma kental dan kandungan gas yang cukup tinggi membumbung ke udara saat proses letusan terjadi,” jelasnya.
Erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltik sampai dasit. Pada umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak cuma selalu berasal dari magma, tetapi bercampur batuan samping berupa litik.
“Batuan piroklastik yang terbentuk akibat erupsi ini dapat berupa batu agglomerate, yakni batuan yang terbentuk dari hasil konsolidasi material yang mengandung bom,” ujarnya.
Namun, identitas jenis gunung ini belum diketahui secara pasti. “Para peneliti belum bisa memastikan Sinabung masuk gunung api jenis apa,” kata Bahagiarti.
Indonesia merupakan negara yang menjadi pertemuan antara Sirkum Mediteran dan Pasifik sehingga memiliki banyak gunung berapi aktif.
Gunung-gunung ini memiliki bentuk berbeda-beda karena faktor proses terbentuknya. Berdasarkan bentuknya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu strato, perisai, dan maar.
“Sedangkan Sinabung tidak masuk dalam jenis itu. Para ahli belum mengetahui jenisnya. Tapi, yang jelas Sinabung dinyatakan gunung api paling aktif di dunia,” ujarnya. (dik)