Kabanjahe, (Analisa). Sejumlah warga asal Desa Gurukinayan Kecamatan Payung yang selama ini tinggal di luar Tanah Karo, berunjuk rasa ke kantor bupati, Jalan Veteran, Kabanjahe, Kamis (6/4).
Warga membawa bukti-bukti, berupa surat tanah atau pajak tanah atas nama mereka berada di Desa Gurukinayan terkena erupsi Gunung Sinabung dan kini menjadi kawasan zona merah. Mereka mengaku belum mendapat bantuan apa-apa dari BNPB melalui Pemkab Karo sampai saat ini.
Hal itu dikatakan Maslan Sitepu, Rakutta Surbakti, Nande Eva Br Sembiring, Nande Samson Br Sembiring dan Nande Rasmin Br Sembiring di depan kantor bupati di sela-sela menghadang Bupati Karo, Terkelin Brahmana yang akan pergi.
“Kami berkisar 470 kepala keluarga asal Desa Gurukinayan tinggal di luar Desa Gurukinayan masih memiliki rumah dan perladangan di Gurukinayan. Ini surat-suratnya. Termasuk surat bukti pembayaran kami membayar pajak. Daftar 470 kepala keluarga kami sampaikan ke BPBD Karo 28 September 2016 dan 28 Pebruari 2017 sudah diverifikasi administrasi,” katanya.
Tapi sampai sekarang belum ada realisasinya. Bantuan apa pun belum ada kami terima. Termasuk bantuan untuk rumah dan perladangan seperti warga yang mendapat bantuan Relokasi Mandiri (RM) tahap II Rp110 juta. “Kalau bupati tidak percaya, sekarang kita cek dan survei ke lapangan di Desa Gurukinayan untuk membuktikan kami benar atau tidak benar,” seru sejumlah warga mengelilingi bupati sehingga bupati tidak bisa bergerak.
Unjukrasa warga dengan membawa spanduk dan poster-poster dipasang di depan kantor bupati dan mengancam, warga akan tidur dan membuat dapur umum kalau tidak ada kepastian.
“Kami tahu, dari 778 kepala keluarga di luar 470 kepala keluarga yang ditetapkan bupati sebagai warga Desa Gurukinayan, yang akhirnya menerima bantuan, banyak yang fiktif. Banyak warga yang ditetapkan itu hanya sebagai penyewa yang selama ini pendatang dari luar daerah Tanah Karo,” ujar Maslan Sitepu dan Rakutta Surbakti.
Melihat gejolak pendemo yang mulai ribut, Kepala BPBD Karo, Martin Sitepu mendatangi warga pendemo dan mengajak 10 warga sebagai delegasi pengunjukrasa masuk ke ruang kerja bupati untuk membahas tuntutan warga dan 10 orang delegasi masih berada di dalam kantor bupati. (alex)