SEGITIGA Bermuda masih diselimuti dengan misteri. Sejumlah orang meyakininya sebagai lokasi geografis misterius yang bentuknya mirip segitiga. Lokasinya konon berada di tenggara perairan Amerika Serikat (AS) di Samudera Atlantik.
Lokasi penuh teka-teki tersebut berada di antara tiga titik: Miami, San Juan, dan Pulau Bermuda. Sang penjelajah, Christopher Columbus disebut-sebut sebagai orang pertama yang menyadari anomali Segitiga Bermuda selama perjalanannya ke Dunia Baru (New World).
Menurut kisah, pelaut asal Genoa, Italia itu menyaksikan bola api membentur permukaan laut. Beberapa pekan kemudian, Columbus dilaporkan melihat cahaya aneh di kejauhan.
Saat melihat ke kompas, Columbus menyadari perangkat penunjuk arah itu bekerja secara aneh. Sesuatu yang terbaca di instrumen itu menurutnya tak masuk akal.
Tak ingin membuat para awaknya cemas, dia memilih diam, hingga para kelasi kemudian menyaksikan keanehan itu dengan mata kepala sendiri.
Gagasan soal Segitiga Bermuda populer pada abad ke-20, dibumbui sejumlah kecelakaan dan tragedi kelautan yang terjadi di sana.
Sejumlah insiden tak diketahui penyebabnya. Hal itulah yang membuat Segitiga Bermuda diliputi dengan reputasi mistis, meski tak semuanya benar adanya.
Berikut lima fakta versus hoax tentang Segitiga Bermuda, seperti dikutip sebagian dari situs The Richest dan berbagai sumber:
1. Segitiga Bermuda
‘Lahir’ pada 1964
Istilah Segitiga Bermuda lahir pada 1964. Penulis bernama Vincent H. Gaddis yang kali pertama menyebutnya di sebuah artikel yang dimuat majalah untuk pria, Argosy.
Dalam artikel tersebut, Gaddis mengklaim, sejumlah kapal dan pesawat hilang secara misterius di lokasi tersebut.
Tahun berikutnya sang pengarang menyertakan tulisan tentang Segitiga Bermuda dalam bukunya, Invisible Horizons: True Mysteries of the Sea.
Buku tersebut sangat sensasional, yang mendorong banyak majalah dan surat kabar di seantero AS ikut-ikutan membahas soal Segitiga Bermuda.
Namun, istilah Segitiga Bermuda baru populer ke seluruh dunia setelah ahli linguistik dan guru bahasa bernama Charles Berlitz menulis bukunya yang laris, The Bermuda Triangle pada 1974.
Meski demikian,tak ada tempat bernama ‘Segitiga Bermuda’ dalam peta AS, The U. S. Board of Geographic.
2. Hilang Misterius
di Segitiga Bermuda
Pada 5 Desember 1945 pukul 14.10 waktu setempat, lima pesawat yang dipiloti para penerbang terlatih dari kesatuan Penerbangan 19 tiba-tiba hilang di Segitiga Bermuda. Padahal, cuaca cerah.
Para pilot sempat meminta pertolongan lewat radio, namun, mereka tiba-tiba raib. Sebelumnya, pilot sempat melaporkan kejadian aneh yang dia lihat. “Semuanya nampak aneh, bahkan lautnya. Kami memasuki perairan berwarna putih.”
Tak hanya itu, pesawat yang ditugasi mencari mereka juga lenyap secara misterius. Enam pesawat dan 27 orang dilaporkan hilang dalam peristiwa itu.
Kapal PBM Mariner BuNo 59225 yang dikerahkan dalam pencarian juga dilaporkan hilang tanpa jejak.
Peristiwa hilangnya kapal induk USS Cyclops pada 1918, yang hingga kini menjadi misteri terbesar dalam sejarah Angkatan Laut AS. Menurut catatan, lebih 50 kapal dan 20 pesawat hilang di wilayah misterius itu.
Tak hanya pada masa lalu. Pada 2003, pasangan Frank dan Romina Leone hilang saat memancing di Segitiga Bermuda. Mereka angkat sauh dari Boynton Beach di Florida dan sejak saat itu keberadaannya tak ditemukan.
Pada 2008, sebuah pesawat yang membawa 12 orang lepas landas dari Santiago dan mengarah ke New York. Baru 35 menit terbang, pesawat itu hilang dari radar. Pencarian besar-besaran dikerahkan, namun tak ada yang ditemukan.
Pada 2015, giliran kapal kargo SS El Faro berlayar dari Florida dan mengarah ke Puerto Rico. Ada 33 awak kapal di dalamnya. Dalam perjalanan, mereka dihadang badai. Aliran komunikasi dari bahtera itu kemudian putus.
Setelah pencarian yang dilakukan secara luas, bangkai kapal ditemukan di Atlantik. Tapi, tak ada satu pun awak yang terlihat.
3. Teori Mistis: Alien,
Iblis, hingga Atlantis
Ada banyak teori yang berusaha menguak fenomena kehilangan misterius di Segitiga Bermuda. Ada yang mengatakan, kapal dan pesawat yang hilang berada di dunia, bahkan dimensi lain.
Tak sedikit yang menyakini, kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda hilang ke masa lalu atau masa depan jadi mesin waktu.
Lainnya menduga, Segitiga Bermuda adalah pintu antar-dimensi yang dipakai alien.
Namun, teori paling aneh adalah yang mengatakan, ada piramida kristal yang berada di kedalaman 2.000 meter di dasar Segitiga Bermuda. Piramida kristal itulah yang jadi biang keladi hilangnya kapal dan pesawat di area tersebut.
Teori lain menyebut, area Segitiga Bermuda adalah lokasi Atlantis yang hilang.
Anomali elektromagnetik yang terjadi disana diduga punya kaitan dengan teknologi peradaban yang konon maju itu, yang masih aktif meski ribuan tahun terbenam di Segitiga Bermuda.
Ada juga yang kemudian menduga Segitiga Bermuda adalah kerajaan Iblis yang meminta ‘tumbal’. Tak ada bukti sahih yang menguatkan dugaan-dugaan itu.
4. Markas rahasia
pemerintah AS
Teori Konspirasi juga menunjuk Pemerintah AS. Amerika disebut-sebut punya pangkalan uji coba yang bernama The Atlantic Undersea Test and Evaluation Center (AUTEC), yang juga tenar dengan julukan Underwater Area 51. Lokasinya konon berada di tengah Segitiga Bermuda, di Pulau Andros, Bahama.
AUTEC disebut-sebut menjadi lokasi Angkatan laut AS menguji senjata dan kapal selam. Beberapa orang mengklaim, pemerintah AS juga bekerja sama dengan alien di sana. Penampakan UFO pun ramai dilaporkan di sana.
5. Eksistensi segitiga bermuda tak diakui
Program dokumenter The Bermuda Triangle di UK Channel 4 pada 1992 juga mewawancarai Lloyds of London, pihak asuransi pelayaran yang bermarkas di London.
Mereka mengatakan, jumlah kapal yang tenggelam di Segitiga Bermuda tak beda dengan di lokasi lain. Sama banyaknya.
Berbeda dengan anggapan banyak orang, Lloyds of London mengatakan, tak ada harga asuransi khusus, yang lebih mahal, yang diterapkan pada kapal-kapal yang berlayar di Segitiga Bermuda.
Penjaga Pantai AS atau United States Coast Guard juga tak menganggap Segitiga Bermuda sebagai ancaman pada kapal.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), badan ilmiah di bawah Departemen Perdagangan AS juga menyatakan hal senada. Tidak ada bukti bahwa kehilangan misterius di Segitiga Bermuda terjadi dengan frekuensi yang lebih besar dibanding wilayah laut lainnya,” demikian pernyataan lembaga itu dalam situsnya. (bbs/glpt/rcht/es)