REPUBLIK Armenia atau dikenal sebagai Armenia saja adalah negara Eropa-Asia yang wilayah daratnya terjepit negara lain. Negara ini berbatasan dengan Turki di sebelah barat, Georgia di sebelah utara, Azerbaijan di sebelah timur, dan Iran serta eksklave Nakhichevan (yang masih daerah Azerbaijan atau eksklave) disebelah selatan.
Armenia adalah anggota dari Dewan Eropa dan Perserikatan Negara-Negara Merdeka dan selama berabad-abad menjadi daerah lintasan dan penyeberangan daerah timur dan barat. Armenia mengakui Kristen sebagai agama resmi sejak 301 Masehi atau yang pertama di dunia.
Namun, kini konstitusi negara yang bertetangga dengan Turki ini mengamanatkan sebagai negara sekuler.
Gregory Sang Pencerah, sosok yang membuat Armenia berubah menjadi negara (kerajaan) Kristen pertama di dunia sejak 301 Masehi.
Dalam catatan sejarah yang ditulis dalam The Kingdom of Armenia: A History (1987: 219-221), M. Chahin menceritakan bagaimana Armenia justru lebih cepat 12 tahun sebelum Kekaisaran Romawi memberi toleransi agama Kristen di wilayah kekuasaannya.
Kondisi ini 30-40 tahun lebih cepat sebelum Romawi menjadi Kerajaan Kristen terbesar serta paling berpengaruh di dunia. Lahir dari keluarga kaya golongan bangsawan, Gregory Sang Pencerah mempelajari dan menjadi Kristen di Cappadocia (daerah Turki).
Di sanalah Gregory berkenalan dengan kitab-kitab Tuhan dan berubah menjadi umat Kristen yang taat dengan iman yang luar biasa kuat.
Gregory lahir di Armenia pada 257 Masehi. Dia terpaksa diungsikan ke Cappadocia, setelah ayahnya yang merupakan agen rahasia Dinasti Parthia (Dinasti raja sebelumnya), dieksekusi karena membunuh Khosov II, Raja Armenia dari Dinasti Arsacid (Dinasti raja berikutnya).
Mitologi Armenia
Begitu kembali ke Armenia, Gregory semula tidak tahu bahwa ada hubungan yang buruk ketika dia akan berjumpa dengan Tiridates III, Putra dari Raja Khosov II.
Para pemandu Gregory lah yang menceritakan tentang reputasi buruk ayahnya di Kerajaan Armenia. Meski begitu, tanpa peduli dengan keselamatannya, Gregory tetap mendekati Tiridates III untuk menyebarkan Agama Kristen. Tentu saja setelah menyembunyikan asal-usulnya.
Awalnya semua tampak lancar ketika Tiridates III menerima dengan tangan terbuka kehadiran Gregory sebagai seorang pemuka agama. Namun, Tiridates III mulai jengkel saat Gregory menolak meletakkan karangan bunga di kaki patung Dewa Anahit di Eriza. Dewi kesuburan dalam mitologi Armenia. Tidak hanya menolak, Gregory malah memproklamirkan keimanan Kristen-nya di dalam kuil Dewa Anahit.
Selain Dewi Anahit, bangsa Armenia juga menyembah Dewa Aramazd. Keduanya merupakan dewa-dewa utama dalam Agama Perses dan Media, agama resmi Kerajaan Armenia pada saat itu.
Raja-raja Armenia dari generasi ke generasi merupakan seorang yang religius dengan agama leluhur mereka. Itulah yang kemudian membuat penolakan terhadap Gregory, tentu saja dengan ceramahnya di depan patung Dewi Anahit, dianggap merupakan penghinaan yang luar biasa bagi Tiridates III.
Tiridates III sangat marah sekali. Kemarahan yang semakin menjadi dengan informasi bahwa Gregory merupakan anak dari agen Parthia yang telah membunuh ayahnya. Tiridates III akhirnya memerintahkan untuk menyiksa Gregory dengan digantung terbalik dan dicambuk. (chc/bbc/es)