Medan, (Analisa). Yayasan Buddha Tzu Chi Medan memperingati tiga hari besar sekaligus pada hari yang sama yaitu Hari Waisak, Hari Ibu International dan Hari Tzu Chi sedunia, baru-baru ini.
Perayaan ini mempunyai makna yang sangat berharga, pertama di dalam Yayasan Buddha Tzu Chi, kedua dengan perasaan berterima kasih mengenang budi luhur orangtua dan budi luhur para guru dalam membimbing kita serta ketiga berterima kasih kepada semua makhluk dalam penderitaan, di mana melalui merekalah kita melihat kesunyataan tentang duka pada wujud penderitaan mereka dan melalui merekalah kita dapat berbuat amal kebajikan.
Peringatan Waisak yang dihadiri satu anggota Sangha dan 1.494 orang berlangsung khidmat.
Dalam prosesi pemandian Buddha Rupang semua hadirin secara teratur dan berurutan melakukan prosesi "Bersujud di kaki Buddha", menyambut "semerbak bunga" dan "semoga penuh dengan berkah".
Baris demi baris semua hadirin dituntun ke depan altar dan Prosesi Pemandian Buddha rupang pun berakhir, kemudian hadirin diajak untuk pradaksina atau meditasi berjalan kemudian dengan penuh hikmat semua hadirin diajak untuk berdoa, dan diakhiri dengan pelimpahan Jasa dan ditutup dengan ritual salam paling hormat terhadap Sang Buddha, berterima kasih atas panduan lautan kebijaksanaan Buddha bagi semua makhluk di seluruh alam semesta.
Yayasan Buddha Tzu Chi berharap semua hadirin pulang dengan membawa serta semerbak moral, semerbak Dharma dan semerbak batin Sang Buddha, senantiasa melakukan introspeksi diri atas tabiat buruk masing-masing dan berusaha memperbaikinya, sesuai dengan tema Waisak tahun ini "Dengan Perasaan berterima kasih mengingat budi luhur Sang Buddha, orangtua dan semua makhluk". (rel/ht)