Medan, (Analisa). Sebanyak 11 siswa dari Yayasan Perguruan Sutomo Medan bertekad meraih medali emas pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2017 di Pekanbaru, Riau pada 2-8 Agustus 2017.
Demikian disampaikan Kepala SMA Sutomo 1 Medan, Ir Khoe Tjok Tjin didampingi Kepala SMP Sutomo 1 Medan, Tania Salim, Kepala SMP Sutomo 2 Medan, Ferry S Mn, Kepala SD Sutomo 1 Medan, Helen dan sejumlah guru pendamping Isnah SE dan Sajianto, SPd kepada ‘Analisa’, di Yayasan Perguruan Sutomo Medan, Jalan Letkol Martinus Lubis Medan, Senin (29/5).
Dia menjelaskan, adapun siswa Yayasan Perguruan Sutomo yang akan mengikuti OSN di Pekan Baru awal telah mengikuti seleksi berjenjang tingkat kecamatan, kota, provinsi. Adapun ke -11 siswa tersebut yakni, Fritzie Swiegl Lee (SD Sutomo 1 Medan) bidang studi IPA, Wilsen Chandra Putra, Valentio Iverson, dan Joselin Ng (SMP Sutomo 1 Medan) bidang studi, IPA, Matematika dan IPS. Sedangkan Chyntia Kesuma (SMP Sutomo 2 Medan) bidang studi IPS.
Untuk SMA Sutomo 1 Medan yakni Jeff Ivanos Gana bidang studi Matematika, Ronaldo Wijaya (Kimia), Alvin Hariman (Komputer), Ian Sebastian (Astronomi), Derico Pratama (Astronomi) dan Aflred Petisennah (Biologi).
"Kalian pulang harus membawa medali. Bisa enggak. Harus itu," ucap Khoe Tjok Tjin memberi semangat pada peserta OSN dari Yayasan Perguruan Sutomo Medan.
Dia berharap semua peserta OSN benar-benar memasang target tinggi dan semua harus menargetkan bisa meraih medali emas pada OSN di Pekan Baru. "Semua harus menargetkan emas," katanya.
Menurutnya, meskipun peserta OSN tahun ini lebih sedikit dibandingkan 2016 khusus SMA tetapi semua peserta OSN harus membawa pulang medali karena jumlah yang sedikit berarti yang terpilih adalah orang-orang yang benar-benar berkualitas. Maka, perolehan medali harus lebih banyak. "Jadi, semua yang berangkat harus membawa medali pulang," katanya.
Kepala SMP Sutomo 1 Medan, Tania Salim mengatakan, peserta kali ini memang terbatas karena satu bidang studi hanya boleh mengirim satu peserta. "Ada tiga bidang yang di OSN ya tetap mengirim tiga orang. Kalau Matematika dan IPA sudah passing grade. Sedangkan untuk IPS perwakilan,” katanya.
Dia menambahkan, Pekan Baru merupakan tempat yang kedua diselenggarakan OSN. Pada penyelenggaraan beberapa tahun lalu di Pekan Baru, Sutomo pernah mengukir sejarah. "Untuk kimia kita kirim tiga orang, mendapat dua emas dan satu perak. Akhirnya mendapat peringkat nasional tiga di atas DKI Jakarta. Tahun ini harus mengulangi sejarah," katanya.
Kepala SMP Sutomo 2 Medan, Ferry S Mn mengatakan, setiap tahun SMP Sutomo 2 selalu mengirim siswanya ke OSN. "Tahun kemarin kita mengirim untuk bidang studi Matematika, tetapi di nasional belum mendapat medali. Hanya saja SMP Sutomo 2 Medan juga pernah mendapat medali di ajang OSN yakni di bidang studi Biologi dan Matematika. Target tahun ini kita di IPS. Meskipun belum lewat passing grade tetapi perwakilan. Siswa kita baru kelas VII SMP, jika tahun ini tidak terpenuhi target kita sudah siapkan untuk tahun depan," katanya.
Persiapan yang dilakukan, selama Juni 2017 dibuat pelatihan terus dan akan diprogramkan. "Kita akan diskusikan dengan SMP Sutomo 1 yakni program kunjungan ke museum karena tahun lalu kita kirim bidang studi IPS kalahnya dipraktik. Di bawa ke museum stamina tidak cukup sempat pingsan. Untuk kali ini kita akan bawakan siswa ke museum karena memang ada materi tentang museum," ucapnya.
Guru pendamping, Sajianto mengatakan, praktik ke museum karena memang ada materi yang membahas tentang museum. Nanti diujikan seperti presentasi mengenai benda-benda yang ada di museum.
Kepala SD Sutomo 1 Medan, Helen mengatakan saat ini sedang libur tetapi sekolah tetap menjadwalkan pelatihan bagi anak-anak.
Berdoa
Jeff Ivanos Gana dari SMA Sutomo 1 Medan yang ikut OSN ke Pekan Baru bidang matematika mengatakan, persiapan yang dilakukan yakni berdoa dan selanjutnya memasang target tinggi. "Kalau kita memasang target rendah nanti hasilnya tidak bagus. Maka harus memasang target tinggi kalau target tidak tercapai minimal dapat medali," katanya.
Ian Sebastian yang ikut bidang studi astronomi mengaku, beragam persiapan dilakukan di antaranya melakukan observasi. Observasi dilakukan di sekolah dengan peralatan yang sudah disiapkan.
Sementara Alfred Patisennah mengaku keikutsertaan OSN yang kedua. Awalnya masih minim pengalaman tapi tahun ini sudah banyak pengalaman bahkan sudah ikut pelatnas. "Jadi, ditargetkan emas," katanya.
Persiapan yang dilakukan membeli alat untuk pelatihan. Misalnya, bagian tumbuhan harus latihan menyayat yang bagus, tipis dan cepat. (maf)