Oleh: Lovely Laksa Laksita
Hari ini aku harus bangun pagi, karena hari ini aku akan ujian tengah semester (UTS). Jam 5 pagi aku sudah harus bangun. Untung hari ini aku berhasil bangun pagi. Aku langsung mandi, sarapan, dan segera berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, aku langsung ke kelas untuk belajar sebentar. Lalu aku melirik meja Nala. ”Tumben Nala datang terlambat?” kataku dalam hati. 5 menit sebelum bel berbunyi, Nala baru datang. Dan dia tidak menggunakan waktu yang tersisa untuk belajar. Saat bel berbunyi, aku langsung memasukkan buku-bukuku ke dalam tas, lalu menghadapi ujian. ”Aduh....susah banget ujiannya!” keluhku. Lalu aku melirik ke meja Nala, tampaknya biasa-biasa saja.
Bel pun berbunyi, saatnya kertas ujian dikumpulkan, lalu kami semuapun pulang. Ketika aku sampai di rumah, aku langsung ke kamar dan belajar. “Uh...susah banget sih..” keluhku. Tiba-tiba aku teringat Nala. “Nala lagi ngapain ya...” ucapku di dalam hati. Aku langsung mengambil ponselku, lalu aku menelpon Nala. “Hai Nala ini aku, Luchy.” kataku. “Oh...Luchy ada apa ya...?” tanya Nala. “Gini, aku mau nanya kamu lagi belajar apa?” tanyaku. “Aku lagi gak belajar,” kata Nala. Aku terkejut, “Jadi kamu lagi ngapain?” tanyaku. “Aku lagi nonton TV,” kata Nala. “Kamu gak dimarahi sama ibu kamu?” tanyaku. “Gak,” jawab Nala singkat. Lalu Nala mematikan telponya. “Misterius banget sih...” gerutuku.
“Luchy ayo makan!” kata mama. “Iya ma...” jawabku. Aku langsung turun kebawah. Sehabis makan aku langsung tertidur di kamarku. Jam alarm berbunyi, aku langsung terbangun. “Jam berapa ini?” kataku sambil melihat jamku. “Hah...sudah jam 5...!, kalau begini aku gak bisa belajar dong...” keluhku. Aku segera mandi, pakaian, sarapan dan langsung berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, aku buru-buru memasuki kelasku, dan langsung belajar. Lalu aku melirik meja Nala, tetapi karena aku semalam baru belajar sedikit, aku menghiraukannya.
Bel pun berbunyi, kami langsung menyimpan buku. Pengawas lalu memberikan kertas ujian kepada kami . “Hah...gila soalnya susah banget,” keluhku di dalam hati. “Pasti Nala juga kesusahan soalnyakan dia semalam gak belajar,” gumamku di dalam hati. Lalu aku melirik Nala, seperti biasa dia hanya senyum-senyum. Aku melanjutkan hari-hari ujianku seperti itu.
Hari ini adalah hari yang paling penting buatku, karena aku akan bagi rapot. Aku tinggal tunggu namaku dipanggil. “Luchy!” panggil guruku. “Saya bu,” jawabku. Lalu aku maju ke depan. “Bu, mohon tanya kira-kira saya peringkat keberapa ya?” tanyaku. “Oh... kamu mendapat peringkat ke dua!” kata ibu guru. Aku terkejut, “Jadi siapa peringkat pertama bu?” tanyaku tidak percaya. “Yang mendapatkan peringkat satu itu Nala,” kata bu guru. “Apa? Nala!” kataku dalam hati. Aku langsung pulang dengan lemas.
Sesampai di rumah, aku segera menelpon Nala. “Halo Nala, ini aku Luchy!”. “Ada apa Luchy?” tanya Nala. “Mmm, aku mau tanya sama kamu?” kataku. “Tanya apa?” jawab Nala. “Aku mau nanya tentang kepintaran kamu, kenapa kamu bisa peringkat pertama?” tanyaku. “Oh....kamu mau tau ya?” kata Nala. “Iya”, jawabku. “Ok, kalau gitu nanti kamu harus datang pagi-pagi” kata Nala. “Ok” jawabku.
Aku segera memasang alarm jam 4 pagi. Kriiiing jam alarmnya pun berbunyi. Aku langsung cepat-cepat datang ke sekolah. Sesampainya di sekolah, aku langsung mencari Nala. “Hai Nala!”sapaku. “Hai juga!” jawab Nala. “Nah, Nala kamu kan udah janji sama aku untuk memberi rahasia kepintaran kamu,” kataku tidak sabar. “Ok, akan aku kasih tau, tapi kamu jangan kasih tau siapa-siapa ya...” kata Nala. “Aku janji,” jawabku. “Jadi aku belajar sebelum ujian, makanya aku jadi gampang belajar,” kata Nala. “Oh...gitu ya, gampang banget caranya,” kataku. “Nah, udah tau kan...” kata Nala. “Iya, tapi aku mana bisa ngalahin kamu, soalnya kamu kan udah kayak gitu dari dulu,” kataku. “Hehehe, iya juga sih,” jawab Nala. “Terima kasih ya...Nala,” kataku di dalam hati.***
(Penulis adalah siswi kelas 5 SDIT Siti Hajar Medan)