DUNIA yang kita tinggali sudah berusia jutaan tahun ini, ternyata pernah melahirkan manusia-manusia yang sangat tinggi. Konon, manusia yang paling tinggi adalah Nabi Adam . Kabarnya, tinggi manusia pertama ini mencapai 30-40 meter.
Dan pada abad ke-18 hingga 20, tercatat banyak manusia yang berukuran raksasa. Kendati bukan seperti raksasa sesungguhnya, namun tinggi mencapai tiga meter.
Kini di abad ke-21, satu anak lelaki asal India memiliki ukuran tubuh sangat tinggi. Saat lahir, bocah lelaki bernama Karan memiliki berat mencapai tujuh kilogram dengan panjang 63 cm. Tak heran di tahun kelahirannya pada tahun 2008, Karan sudah terpilih sebagai bayi paling berat dan paling tinggi di dunia versi Guinness Book of World Record.
Di usia lima tahun, tinggi Karan telah mencapai 170,18 cm, jauh lebih tinggi dari anak-anak yang usianya lebih tua darinya Karan Singh, delapan tahun asal Meerut, India tercatat sebagai pemegang dua rekor Guinness Book. Kini setelah berusia delapan tahun, Karan tak menjadi bocah gemuk tetapi tinggi badannya terus menjulang.
Dengan kondisi ini, Karan adalah anak dengan tubuh paling tinggi di dunia. Ternyata, Karan bukan yang tertinggi di keluarganya. Nampaknya, memiliki tinggi badan yang luar biasa ini menurun dari sang ibu Shweatlana (33), yang didaulat sebagai perempuan tertinggi di dunia yaitu 219 centimeter.
Dengan tinggi badannya itu Shweatlana pernah menjadi atlet basket dan telah mewakili India di berbagai ajang internasional. Sejauh ini belum diketahui apa penyebab Shewatlana dan Karan memiliki tinggi badan yang luar biasa. Kemungkinan besar ibu dan anak ini memiliki hormon pertumbuhan yang berlebih.
Dijahit secara khusus
"Kami membawa Karan ke seorang endokrinologis. Hingga kini berbagai tes menunjukkan tak ada masalah dan semua normal. Kesehatan Karan bagus dan tak ada masalah," tambah Sanjay.
Meski menjulang di antara teman-teman sebayanya, Karan tak terlihat canggung saat bermain dengan kawan-kawannya yang jauh lebih pendek. "Setelah mengerjakan PR, saya bermain dengan teman-temannya lalu bermain bola basket bersama ibu," ujar Karan.
"Ibu sudah mengajari saya bermain basket sejak saya berusia lima tahun dan saya ingin bermain seperti ibu. Saya juga menyukai sains," tambah Karan.
Keluarga "jangkung" ini selalu menarik perhatian saat bepergian bersama-sama. Namun, masalah yang paling sering dihadapi keluarga ini adalah mencari pakaian dan sepatu yang cocok.
"Saat baru lahir, Karan tak bisa menggunakan pakaian bayi seusianya. Kami harus membeli pakaian bayi berusia enam bulan," ujar Shweatlana.
"Di usia tiga tahun, dia mengenakan pakaian anak 10 tahun. Kini ukuran sepatunya sangat besar terkadang susah untuk mendapatkannya di pasar," tambah Shweatlana.
Pakaian untuk Karan harus dijahit secara khusus agar cocok dengan ukuran tubuhnya. Sementara itu, Karan meski tampil berbeda dengan anak-anak sebayanya, dia tak kecil hati dan justru ingin tumbuh lebih tinggi.
"Saya senang menjadi tinggi seperti ibu. Saya ingin lebih tinggi dari ibu dan membuat orangtua saya bangga," imbuh Karan.
"Namun, jika saya harus memilih antara menjadi pemain bola basket atau dokter maka saya pasti memilih bola basket," jelasnya. (wkp/mirror/expc/es)