Misteri Antariksa Terungkap

Matahari Mungkin Punya Kembaran Bernama “Nemesis”

MISTERI antariksa  tak akan ada habisnya, termasuk  matahari dan kembarannya. Astrofisikawan dari Univer­sitas California Berkeley dan Smithsonian Astrophysical Observatory di  Universitas Har­vard baru saja menemu­kan kemungkinan bintang dalam tiap tata surya, terma­suk matahari, memiliki kem­baran.

Ilmuwan yang mempe­lajari perbintangan mene­mukan bahwa semua bintang boleh jadi lahir berpasangan. Penemuan memperkuat teori bahwa matahari memi­liki kembaran pada suatu tem­pat di alam semesta. Kem­baran itu kemungkinan  loka­sinya tujuh kali lebih jauh dari matahari daripada planet­nya terdekat sekarang, Nep­tune.

Melalui perhitungan mate­matis, tim menemukan pola gerakan dua bintang yang saling berdekatan pada zaman dahulu. Perhitungan tersebut diawali dengan menganalisis pergerakan awan kosmis Per­seus, yang berjarak 600 tahun cahaya dari bumi. Sekadar informasi, satu tahun cahaya sama dengan 9.400 triliun kilometer. Dari sana tim berhasil mengum­pulkan 19 sistem tata surya bintang ganda dan 45 sistem bintang tunggal.

Studi berjudul "Embedded Binaries and Their Dense Cores" sedang dalam proses peer-review dan terbit secara daring di jurnal arXiv edisi 2 Mei 2017. Dan akan terbit dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Tentunya, hasil tersebut cukup mengejutkan tim. Se­bab, letak bintang sistem tata surya ganda saling berjauhan. Dan, salah satunya lebih muda sekitar 500 ribu tahun.

Nemesis

Dalam tata surya berbin­tang ganda, jarak antar bin­tang sekitar 200 astronomical unit (AU). Satu AU setara de­ngan 149 miliar kilometer. "Yang jelas ini sangat me­narik," ujar Sarah Sadavoy, anggota tim, seperti dikutip dari laman Berkeley News, belum lama ini.

Menurut Sadavoy, keja­dian unik antariksa tersebut tidak mungkin terjadi secara acak. Setelah berbagai simu­lasi komputer, tim akhirnya menemukan jawabannya: semua bintang terlahir kem­bar, termasuk matahari kita, tapi kemudian akhirnya ber­pisah. Seiring waktu, tandas­nya, sekitar 60 persen bintang akan memisahkan diri dan membentuk sistem tata surya tunggal.

"Sedangkan sisanya akan saling mendekat," ujar Sada­voy. "Termasuk matahari dalam tata surya kita." Kembaran matahari alias Nemesis inilah yang mungkin menjadi penyebab punahnya dinosaurus. "Jika perhitungan kami benar, Nemesis itu ada," jelas Steven Stahler, anggota studi.

Nemesis adalah julukan kembaran matahari dalam tata surya kita. Bintang satu ini disebut bertanggung jawab atas kepunahan dinosaurus. Nemesis diduga melontarkan asteroid pembunuh ke arah bumi setiap 26 juta tahun se­kali. (scc/dm/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi