Oleh: Juandi Manullang.
Menjelang hari besar Lebaran, pastinya banyak masyarakat yang ingin melakukan mudik ke tempat sanak saudaranya untuk merayakan bersama hari sukacita tersebut. Tentunya infrastruktur jalan akan padat merapat dan tak terkendali. Kemacetan pun akan menemani setiap masyarakat yang akan mudik. Bahkan, kecelakaan dalam berkendara pun seringkali terjadi.
Oleh karena itu, pentingnya untuk tertib berlalu lintas dalam berkendara saat sedang mudik. Hal itu penting untuk mencegah kecelakaan yang akan merenggut nyawa kita. Jangan biarkan nyawa melayang hanya karena kecerobohan kita sendiri. Saatnya kedewasaan saat berkendara itu kita tunjukkan saat sedang mudik. Hari sukacita Lebaran harusnya kita sambut sebagai cara untuk berbagi kebahagiaan sejati bukan untuk ugal-ugalan di jalan dan bersikap egois dalam berkendara sehingga menimbulkan kemacetan dan kecelakaan.
Budayakan
Budaya tertib berlalu lintas itu adalah suatu keharusan. Baik itu saat sedang mudik maupun dalam beraktivitas sehari-hari. Kita harus menghindarkan egoisme kita saat berkendara. Hindarkan segala ucapan-ucapan yang mengundang emosi saat sedang mengemudikan kendaraan. Seringkali ucapan dari mulut kita terlontar di jalan karena adanya seorang yang lambat berkendara, adanya saling adu kecepatan di jalan, sehingga mengundang amarah yang memuncak.
Bibir kita pun harus dijaga saat sedang berkendara. Jangan mengundang amarah akibat ucapan yang tak layak di jalanan yang sering kita dengar bersama. Sebagaimana pula beberapa minggu yang lalu, saya menggunakan transportasi umum angkot hendak pulang ke rumah.
Angkot yang saya tumpangi ini menggunakan klakson yang sangat keras, sehingga mengganggu ketertiban di jalan. Selain itu, supir angkot ugal-ugalan di jalan tanpa punya aturan yang jelas. Menyerobot setiap kendaraan yang ada di depannya dengan laju yang sangat kencang. Saat di persimpangan lampu merah tetap saja si supir angkot melaju kencang, bahkan mengucapkan kata yang tak pantas terhadap pihak supir yang ada di depannya.
Dengan tindakan si supir angkot tersebut yang melayangkan ucapan tidak layak membuat si supir angkot yang ada di depannya tadi tidak senang terhadap tindakan tersebut, sehingga si supir yang tidak senang mengejar dan menghambat laju angkot yang saya tumpangi. Saat sedang berhenti terjadilah kemacetan sekitar beberapa menit yang membuat pengendara lain pun menjadi terganggu.
Lebih parahnya lagi, salah satu dari supir angkot turun dengan amarah yang memuncak akibat ucapan yang tidak terhormat dari supir angkot yang ugal-ugalan tersebut. Dari kejadian ini memberikan pemahaman bahwa begitulah ancaman di jalan. Penyebab kemacetan dapat dipicu banyak hal termasuk pertikaian antara pengendara satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, tertib berlalu lintas menjadi penting untuk diingat. Jangan sampai karena ada masalah di tempat lain, membuat luapan kemarahan itu di jalan. Hal itu sungguh tidak terhormat dan dapat menggangu ketertiban jalan. Marilah kita membudayakan tertib berlalu lintas. Baik itu pengendara truk, bus, mobil, angkot, sepeda motor, betor dan kendaraan lainnya wajib menjadikan tertib berlalu lintas sebagai budaya.
Menjaga keselamatan
Tertib berlalu lintas itu dilakukan adalah untuk menjaga keselamatan pengendara. Dalam berlalu lintas harus ada aturan yang pengendara patuhi, seperti tidak mengemudikan kendaraan dengan sangat kencang, mematuhi peraturan lalu lintas, tidak parkir sembarangan dan menjaga ucapan kita di jalan. Hal itu demi keselamatan kita bersama dan mencegah kemacetan saat ingin beraktivitas maupun mudik.
Sebagaimana pula ajakan dari Korlantas Polri kepada pengendara dengan slogan yaitu “Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan sebagai Kebutuhan”. Dari slogan itu mengartikan bahwa keselamatan itu begitu berarti. Keselamatan itu begitu berharga karena ketika seseorang sudah meninggal tak akan hidup kembali. Oleh karena itu, jaga diri dan jaga keselamatan saat berkendara.
Masyarakat pengguna jalan juga dituntut untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas yang maksudnya agar para pengendara memberikan contoh yang baik saat sedang mengemudikan kendaraan di jalan. Berikan pemahaman di jalan bahwa mengemudi kendaraan itu harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas bukan menyerobot rambu lalu lintas hanya karena egoisme semata.
Selain itu, mengemudi kendaraan itu harus dengan kecepatan yang standart saja, bukan jadi ugal-ugalan menunjukkan kehebatan dalam berkendara. Selanjutnya, pakailah peralatan yang dibutuhkan saat sedang mengemudi seperti helm, sarung tangan dan peralatan lainnya demi menunjang keselamatan dan yang paling penting juga jangan sampai parkir sembarangan di jalan, sehingga mengakibatkan kemacetan parah.
Hal-hal itu saja ditunjukkan saat sedang mengemudi di jalan sudah menjadi contoh yang baik kepada pengendara lainnya. Itulah yang disebut sebagai pelopor keselamatan. Saat di jalan juga sebaiknya kita harus menjaga ucapan agar tidak menciptakan emosi bagi pengguna jalan lainnya, seperti apa yang saya alami kemarin. Alangkah baiknya tingkah laku dan ucapan dari bibir kita tidak menimbulkan konflik di jalan, menimbulkan emosi dan perilaku yang meresahkan masyarakat.
Jadikanlah tertib berlalu lintas sebagai contoh perilaku yang baik bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ketertiban menjadi cerminan dari tingkah laku kita di masyarakat. Untuk itu, kewajiban kita semua untuk menjadi pelopor berlalu lintas demi terciptanya keselamatan. ***
Penulis adalah Alumnus FH Unika ST. Thomas Sumut, bagian dari Veritas Unika dan OMK ST. Yakobus Sukadono.