Dongeng Putri Duyung Cantik di Dunia

ADANYA fakta bahwa hampir tiga perempat dari bumi ditutupi oleh air, maka tidak menghe­rankan jika banyak legenda kuno yang menyatakan jika di lautan berdiam begitu banyak makhluk misterius.

Inilah jugalah yang menjadi latar belakang pemunculan Dongeng Putri Duyung (Mermid)  , makhluk setengah manusia, setengah ikan. Bahkan pada masa modern, dongeng putri duyung telah menjadi cerita indah dan favorit bagi anak-anak perempuan.

Lalu, bagaimanakah awal dari dongeng ini bisa menjadi trending hingga menyear dan disenangi di seluruh dunia.

C.J.S. Thompson, mantan kurator di Royal College of Surgeons of England menulis dalam buku­nya yang berjudul The Mystery and Lore Monsters (2010), me­ngatakan bahwa dongeng tentang setengah manusia dan setengah manusia telah ada sejak ribuan tahun yang lalu bahkan telah ada sejak era Babelonia, ketika para Dewa Oannes masih dipuja.

Hal ini dapat dilihat dari pe­ninggalan peradaban tersebut yang masih menyisakan patung dewa-dewa dalam wujud ikan dan anjing laut yang diperkirakan berusia le­bih dari 2.000 tahun. Para dewa tersebut digambarkan seperti manusia, memiliki janggut, menggunakan mahkota tetapi dari pinggang ke bawah tubuhnya menyerupai ikan dengan dilengkapi sisik dan ekor.

Sementara itu, adapula mitologi Yunani mengisahkan tentang dewa Triton, utusan duyung dari laut, dan beberapa agama modern seperti Hindu dan Candomble (ke­yakinan Afro-Brazilian) juga memiliki kisah mengenai putri duyung.

Dalam cerita rakyat, putri duyung sering dikaitkan dengan nasib buruk dan nasib sial. Sirene, sebutan putri duyung dalam mito­logi Yunani, senang memikat pelaut dengan cara nyanyian merdunya.

Nyanyiannya akan dapat meng­arahkan kapal ke area batuan berkarang. Jika kapal menabrak batuan tersebut maka akan tenggelam. Homer, seorang filsuf Yunani, dalam karyanya “Odyssey” yang ditulisnya pada sekitar 800 SM, menceritakan kisah-kisah keberanian Ulysses, yang telinga disiksa oleh suara manis Sirene.

Belahan

Dalam cerita dari belahan dunia yang  lain, misalnya dari Skotlandia dan Wales, putri duyung dikisahkan berteman dan bahkan menikah dengan manusia.Ada ba­nyak legenda tentang putri duyung dan bahkan berlusin klaim sejarah yang di­anggap nyata mengenai penampakan putri duyung.

Ratusan tahun yang lalu, para pelaut dan penduduk di kota-kota pesisir di seluruh dunia telah menceritakan pertemuannya dengan “gadis laut” tersebut. Sebuah cerita, berasal dari tahun 1600-an, yang meng­klaim bahwa putri duyung telah memasuki Belanda melalui tanggul, dan terluka ketika masuk.

Dia dibawa ke sebuah danau terdekat dan dirawat hingga sehat. Dia akhirnya menjadi warga negara yang produktif, belajar bahasa Belanda, melakukan pekerjaan rumah tangga dan masuk Katolik.

Cerita lain, dari tahun 1830 di Skotlan­dia, menyatakan bahwa anak laki-laki membunuh putri duyung dengan melem­parkan batu kearahnya; makhluk itu tampak seperti anak yang berumur sekitar 3 atau 4, tetapi memiliki ekor salmon bukannya kaki.

Para penduduk desa mengatakan telah memakamkanya di dalam peti mati, meski­pun tidak ada bukti mengenai sejarah tersebut.

Hingga sekarang, dimana teknologi telah berkembang dan bahkan manusia telah mampu membuat kapal selam cangih yang telah mampu menjelajahi samudra, tetapi masih belum dapat menemukan secara nyata keberadaan para putri duyung ini. Sehingga semua kisah ini masih dianggap sebagai cerita pengantar tidur bagi anak-anak. (dh/sdc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi