Oleh: Syafitri Tambunan. MASJID merupakan salah satu bangunan religi bagi umat Islam. Kini masjid semakin didesain sebaik mungkin untuk menimbulkan daya tarik. Daya tarik sebuah masjid dapat memberikan efek positif pada jemaah untuk melaksanakan rutinitas ibadah. Pun bagi pengunjung maupun masyarakat yang melintas.
Beberapa masjid mengusung konsep unik atau tidak biasa. Ada yang dibuat semegah mungkin dan dipadukan teknologi tinggi. Ada juga yang berdesain klasik namun etap mengedepankan nilai artistik.
Salah satu masjid yang didesain menarik, yakni Masjid Al-Raudhah di Jalan Kemuning Medan Sunggal. Lokasinya berada di dekat kompleks Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA). Masjid yang dibangun oleh keluarga besar YPSA ini, peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Pembina YPSA, Sofyan Raz pada 2012.
Sofyan Raz sengaja membuat masjid ini sebagai baktinya kepada ibunya. Kecuali itu, masjid tersebut juga menjadikan sebagai ladang amal bagi semua. “Saya membangun masjid ini dengan hati yang suci dan murni,” ujarnya.
Masjid Al-Raudhah yang dibangun dengan konsep Kakbah berbentuk persegi, desainnya sangat indah sesuai namanya. Masjid yang diperindah dengan material kaca transparan hampir di sekeliling bangunannya, juga disempurnakan dengan taman yang tertata. Material kaca transparan itu membuat efek tembus pandan baik dari dalam maupun luar masjid.
Pada tampak depan masjid, terlihat kaligrafi di ukiran kayu berlafal Allah. Kaligrafi tersebut menjadi latar luar mihrab dan pemandangan utama yang terihat. Menariknya, ukiran kaligrafi itu bisa langsung terlihat bahkan dari kejauhan.
Semua pintu masuk masjid ini juga bermaterial kaca. Material lain pada pintu hanya pada pegangannya. Di belakang mimbar, ukiran kayu sedemikian rupa terpadukan dengan seluruh area bangunan. Lantainya beralaskan marmer hitam yang akan memantulkan bayangan objek, seperti cermin. Keunikan lain saat berada di dalam masjid itu, yakni adanya lafal Allah tepat di langit-langit.
Atap luarnya berkonsep sederhana, datar dan didominasi putih. Kemudian di dinding bagian luar, tiang dan pembatas kaca satu dengan lainnya didominasi hitam. Pada halaman luar, susunan batu yang berbentuk bintang datar dari persinggungan dua kubus yang saling berpotongan diagonalnya, semakin terlihat indah diselingi rumput hijau.
Bangunan masjid ini berada di sisi jalan kecil. Areal sekitarnya merupakan akses jalan alternatif bagi lintasan kendaraan. Sehingga selalu ada yang berlalu-lalang melintas. Arsitektur masjid yang menawan ini membuat kaum bagi siapa pun. Makanya tidak heran jika kerap ada yang berhenti sejenak untuk mengagumi keindahan masjid tersebut, tidak terkecuali bagi akan ingin beribadah di tempat itu.
Bentuknya yang berbeda dari kebanyakan masjid lain, menambah kenikmatan dan kekhusyukan saat beribadah di dalamnya. Meski kendaraan banyak yang lalu-lalang di sekitarnya, namun saat berada di dalamnya tidak terasa bising karena sangat minim suara yang atau mendekati kedap suara. Selain sebagai sarana ibadah, masjid itu juga kerap digunakan untuk kegiatan rutin keagamaan bagi pelajar YPSA.
Bangunan tempat ibadah umumnya digunakan untuk melakukan kegiatan rutin keagamaan. Karena itu, sangat ideal jika arsitekturnya didesain untuk memberikan kenyamanan bagi siapa pun yang beribadah di dalamnya.