Pisang Kepok Mahal dan Langka

Kualasimpang, (Analisa). Komoditas pertanian pisang kepok menjadi primadona di pasar-pasar. Pisang yang sangat familiar di kalangan masya­rakat ini harganya juga mahal tidak kalah dengan pisang jenis barangan.

Salah seorang pedagang pisang di Desa Binjai, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, Hendri (36) yang dijumpai Analisa, Minggu (23/7) mengatakan, sejak tiga bulan terakhir jarang ada petani maupun warga sekitar yang datang menjual pisang kepok kepadanya. Selain langka, harga pisang kepok juga tinggi Rp10 ribu-Rp12 ribu/sisir.

Persediaan pisang dilapak jualan Hendri berkurang drastis, terutama pisang kapok. Dia hanya menjual pisang nangka yang baru dibeli dari warga sekitar dengan kondisi hampir masak di pohon seharga Rp12 ribu/sisir harga jual. “Hari ini yang tinggal cuma pisang nangka dan barangan. Pisang kepok ada tapi tinggal beberapa sisir saja,” tutur Hendri.

Menurutnya, pisang kepok banyak dimi­nati masyarakat untuk diolah menjadi pa­nganan, seperti pisang goreng, keripik hingga kolak pisang, sehingga jika ada masuk pisang kepok langsung dibeli konsumen.

“Pisang yang mudah laku, yaitu kepok dan pisang lilit tan­dan, karena lebih enak kalau untuk digoreng. Kedua pisang ini banyak permintaan, tapi sudah langka di sini,” ujar Hendri bersama istrinya, Syamsiah sedang menjaga warung di depan rumah.

Mereka dan kebanyakan warga Desa Binjai, Seruway tidak ada yang khusus menjadi petani pisang. Kalaupun ada ditemui kebun pisang ukurannya tidak begitu luas. Sebab, ancaman terberat petani pisang adalah hama monyet, karena teritorial desa mereka berada diperinggan perkebunan kelapa sawit mi­lik swasta dan pribadi.

Mahal

Hal senada dikatakan salah seorang rekanan pemasok buah, sayur-sayuran dan makanan di RSUD Aceh Tamiang, Syariful Alam, Senin (24/7). Dia mengakui harga pisang tergolong mahal di pasar tradisional Kota Kualasimpang termasuk pi­sang kepok. Dia rutin membeli buah -buahan yang berkualitas baik untuk kebutuhan pasien di rumah sakit. “Kalau untuk pisang saya sering beli jenis kepok dan barangan,” ujarnya.

Menurutnya, harga pisang kepok berva­riasi tergantung uku­ran besar kecilnya. Pi­sang kepok super harganya mencapai Rp16 ribu/sisir. Namun demikian akhir-akhir ini Syariful kesulitan mencari persediaan pisang kepok di pasar dan di agen-agen pisang lainnya.

“Harga pisang kepok ada yang Rp5.000/sisir untuk ukuran kecil dan Rp15 ribu untuk ukuran paling besar/super, begitu juga dengan pisang barangan paling mahal Rp15 ribu/sisir,” sebutnya.

Dipaparkan, sebagian besar pisang dari petani di Aceh Ta­mi­ang ditolak ke Medan, Sumatera Utara karena harganya le­bih tinggi. Oleh sebab itu, pihaknya sulit mendapatkan pi­sang super di pasar.

“Dulu pisang kepok bisa dibilang sangat murah dan me­limpah. Kita berharap jika harga pisang mahal tidak hanya menguntung­kan pedagang, tapi petani pisang juga harus lebih sejahtera,” ujarnya sembari menam­bahkan, selain harga mahal belakangan ini pisang kepok super mulai langka di pasar Ku­ala­sim­pang. (dhs)

()

Baca Juga

Rekomendasi