Oleh: Jekson Pardomuan
“TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tanganMu!”- Mazmur 138:8.
Apa pun yang kita rencanakan hari ini, belum tentu bisa terlaksana sesuai dengan keinginan kita. Kenapa? Karena Tuhan yang mengatur segala sesuatunya dalam kehidupan kita. Hari ini kita berencana untuk berangkat ke luar kota, akan tetapi 5 jam sebelum keberangkatan ke luar kota kita mengalami sesuatu hal yang membuat kita terpaksa harus membatalkan perjalanan tadi. Ini menjadi pertanda bahwa manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan apakah yang kita rencanakan akan terwujud atau tidak.
Di dalam Alkitab, Daud bisa berkata, "Tuhan akan menyelesaikan bagiku!" karena ia tahu bahwa Tuhan adalah pemegang kendali hidupnya dan Dia pasti akan mengarahkannya untuk suatu tujuan akhir yang sempurna. Tuhan berkata, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11).
Bagaimana dengan kita? Apakah kita pernah menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan? Atau masih beranggapan bahwa segala susuatu yang kita rencanakan dan kita lakukan dalam hidup ini atas kekuatan diri kita sendiri, atau kita beranggapan bahwa tanpa pertolongan Tuhan apa pun bisa kita kita lakukan.
Seringkali kita menginginkan agar semua hal dapat kita perkirakan dan kita kendalikan. Padahal, kenyataan yang kita hadapi terlalu banyak hal yang sesungguhnya berada di luar kuasa kita: Kita bisa gagal, kita bisa lelah, dan kita bisa hidup dengan kekua¬tiran setiap hari. Hal yang berbeda akan kita alami jika kita mau melibat¬kan Tuhan dalam hidup kita.
Mazmur 138 seperti ditulis di atas merupakan nyanyian syukur dan kesaksian atas kasih setia Tuhan yang disaksikan maupun dialami sendiri oleh pemazmur. Di¬awali dengan ungkapan syukur yang sangat mendalam, pemazmur me¬lukiskan betapa ia begitu bersyukur kepada Tuhan yang demikian peduli kepadanya.
Pemazmur begitu terpesona akan kebesaran Tuhan yang dinyatakan di hadapan para raja dan kepedulian Tuhan kepada orang yang hina. Terlebih lagi baginya pribadi: Dalam kasih setia-Nya, Tuhan telah menjadi penolong dan penyelamat yang ajaib baginya. Tuhanlah yang memegang kendali atas masa depannya dan “TUHAN-lah yang akan menyelesaikannya” baginya.
Di tengah kehidupan yang seringkali di luar kendali kita, ingatlah akan kasih setia TUHAN yang tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan¬-Nya. Saat kita menjalani kehidupan yang sulit, bahkan saat kita berada dalam kesesakan, percayalah bahwa TUHAN tidak pernah meninggal¬kan kita (Matius 28 : 20 dan Ibrani 13 : 5). Berserulah kepadaNya, mohonlah agar Ia menambahkan kekuatan dalam jiwa kita, teruslah melangkah dengan penuh pengharapan, tetaplah hidup dalam jalan-Nya, ikutlah dalam rencana-Nya, karena Ia sendiri yang akan menyelesaikan apa yang sudah dirancangkan-Nya dalam hidup kita saat Ia menciptakan kita.
“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” – Roma 15 : 4.
Tiap hari kita harus bertumbuh ke arah kesempurnaan agar kita semakin kaya di dalam Kristus, kaya dalam iman, memiliki hidup yang berkelimpahan, karena kita menyadari akan hubungan kita dengan Tuhan, bahwa kita adalah ahli waris kerajaan Allah di dalam Kristus Yesus. Serahkan saja semuanya kepada Tuhan, maka Ia akan menyelesaikan tepat pada waktunya.
Campur Tangan Tuhan
Tuhan itu Mahakuasa sehingga Ia dapat mengatur setiap peristiwa demi peristiwa dalam kehidupan kita sesuai dengan rencana-Nya. Seringkali kita sulit untuk menerima cara kerja Tuhan yang sepertinya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, terlebih lagi bila peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup kita begitu menyakitkan. Tetapi sebenarnya di atas segala peristiwa yang terjadi dalam hidup kita Tuhanlah yang memegang kendali dan melakukan apa yang Ia kehendaki.
Alkitab telah memberikan banyak contohnya, Yusuf yang diperlakukan dengan jahat oleh saudara-saudaranya. Dalam peristiwa tersebut seolah-olah Tuhan tidak perduli dan membiarkan Yusuf hidup dalam penderitaan. Tetapi pada akhir peristiwa itu nyata benar apa yang direncanakan Tuhan dalam hidup Yusuf. Hal itu diakui Yusuf bahwa melalui perbuatan saudara-saudaranya Tuhan turut bekerja.
Yusuf berkata, "Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir." (Kejadian 45:7-8).
Yusuf mengakui bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya adalah karena campur tangan Tuhan. Mungkin kita berpikir bahwa hanya terhadap Yusuf saja Tuhan menyatakan jalan-jalan-Nya yang ajaib, padahal Tuhan pun memiliki rencana yang indah atas hidup kita. Bersyukur artinya berterima kasih. Berterima kasih bukan kepada siapa-siapa tetapi kepada Tuhan.
Mazmur 138 adalah kesaksian yang ditulis oleh seorang Raja Daud. Ayat 1 berbunyi : Aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hati, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Daud hendak memuji Tuhan dengan ketulusan dan segenap jiwanya. Dan itu kelihatan melalui kesaksiannya sehari-hari. Dihadapan para allah artinya di hadapan para bangsa lain yang tidak menyembah Tuhan. Daud tidak malu memuji Allah kapanpun, dimanapun karena bersyukur adalah sesuatu yang indah. Dan syukur kita hanya ditujukan kepada Tuhan dan bukan allah lain.
Daud mengalami banyak sekali persoalan hidup. Dan di setiap langkah hidupnya Dia melihat bagaimana Tuhan menolongnya, menghiburnya, melindungi dan membela perkaranya. Sampai pada akhirnya Tuhan jugalah yang akan menyelesaikan persoalan hidup Daud.
Ketika beban kita begitu berat sampai akhirnya membuat kita tidak lagi bisa bersyukur, maka ingatlah Mazmur 138:8 ini, bahwa Tuhan akan menyelesaikannya bagiku. Coba hitung ada berapa banyak persoalan hidup yang telah Tuhan selesaikan bagimu, saat sakit Tuhan sembuhkan, saat hatimu terluka dan tidak berdaya Tuhan pulihkan, saat kelaparan Tuhan puaskan. Dan tetaplah beriman, percaya janji Tuhan selalu ditepati, Tuhan akan menyelesaikan segalanya bagimu. Karena iman akan pengharapanlah, seseorang tatkala susahpun bisa bersyukur.
Firman Tuhan yang ada dalam Alkitab telah menuliskan banyak hal dan mengajari kita untuk tetap setia dan berpengharapan pada Tuhan. Sekali lagi, serahkanlah segala kekuatiranmu Tuhan dan Tuhan akan menyelesaikannya. Amin.