Mengenang Peristiwa Bersejarah 20 Tahun Silam

Bagaimana Nasib Hong Kong Setelah 50 Tahun?

DUA puluh tahun silam menjadi peristiwa ber­sejarah  bagi Hong Kong. Karena be­kas koloni Ing­gris itu dikem­balikan kepada Tiongkok.  Na­mun pertanyaan seka­rang  apa yang bakal terjadi di Hong Kong setelah 50 tahun.

Sulit memperkirakan apa yang akan terjadi di Hong Kong setelah 2047, ketika Tiongkok tak lagi ber­kewa­jiban menerapkan otonomi khusus.

Tanggal 1 Juli 1997, Hong Kong kembali menjadi milik Tiongkok, yang menerapkan kebijakan dua Tiongkok un­tuk memberikan kele­luasaan kepada Hong Kong mem­per­tahankan sistem sosial, eko­no­mi, dan politiknya.

Namun belakangan ini muncul ke­khawatiran bahwa pengaruh pemerintah Beijing semakin kuat di Hong Kong.

Berikut beberapa  hal yang per­lu Anda ketahui dari penye­rahan bersejarah:

-Apa yang membuat Inggris menyerahkan Hong Kong?

Inggris merebut Pulau Hong Kong pada 1842 setelah menga­lah­kan Tiongkok  da­lam Perang Can­du Pertama. Setelah Perang Can­du Kedua, Beijing dipaksa me­nyerahkan Kowloon, kawasan di sebe­rang Hong Kong, pada 1860.

Tahun 1898, untuk me­nguatkan kekuasaan di ka­wasan, Inggris me­nyewa la­han yang sebagian besar be­­rada di sisi utara, yang dike­nal se­bagai New Territories- dengan janji akan mengem­balikannya kem­bali ke Tiongk­ok dalam 99 tahun.

Hong Kong berkembang de­ngan sangat cepat di bawah kekua­saan Inggris dengan menjadi salah satu pusat ke­giatan ekonomi dan keuangan dunia.

Kemudian pada 1982, Lon­don dan Beijing memulai perundingan pe­lik mengenai prosedur dan sya­rat-syarat pengembalian Hong Kong ke Tiongkok.

Hong Kong menerapkan sistem ekonomi dan politik yang sangat berbeda dengan Tiongkok daratan, yang sejak 1949 berada di bawah kekua­saan Partai Komunis, satu-sa­tunya partai yang diboleh­kan berdiri di negara tersebut.

-Apa yang disepakati terkait masa depan Hong Kong?

Tiongkok setuju untuk me­me­rintah Hong Kong berda­sarkan prin­sip 'satu negara, dua sistem' di mana Hong Kong akan menikmati 'otono­mi luas, kecuali untuk urusan per­tahahanan dan luar negeri' se­lama 50 tahun ke depan.

Hong Kong menjadi Ka­wasan Administratif Khusus, yang ber­makna Hong Kong dibiarkan untuk memiliki sis­tem hukum tersendiri, sistem multipartai, dan sejumlah hak termasuk kebebasan berpen­da­pat dan kebebasan berkum­pul.

Untuk menjamin hak-hak khu­sus tersebut Hong Kong memiliki konstitusi mini, yang disebut Basic Law, de­ngan tujuan utama me­milih pemimpin atau kepala ekse­kutif sesuai dengan 'prosedur de­mo­kratis dan hak pilih uni­versal'.

-Bagaimana Hong Kong diperintah sekarang?

Pemimpin Hong Kong, biasa di­sebut kepala eksekutif, dipilih oleh 1.200 anggota komisi pemi­li­han. Mayoritas anggota komisi di­nilai pro-Beijing.

Lembaga perwakilannya diberi nama Dewan Legislatif atau Legislative Council, disingkat LegCo. Setengah anggota badan legislatif dipi­lih secara langsung sementara sisanya adalah perwakilan yang diangkat dari kalangan profesional atau berasal dari kelompok kepen­tingan ter­tentu.

Para aktivis politik bera­lasan, pro­ses pemilihan seperti ini mem­buat Beijing bisa menyeleksi calon-calon yang lebih mereka sukai untuk menjadi anggota badan le­gislatif.

-Mengapa terjadi protes?

Para aktivis prodemokrasi se­lama bertahun-tahun me­ngam­pa­nyekan hak warga Hong Kong un­tuk memilih sendiri pemimpin mereka.

Pada 2014 Beijing menga­takan warga akan bisa memi­lih pemim­pin secara langsung namun calon tersebut harus berasal dari daftar yang telah disetujui pemerintah Tiong­kok.

Ini memicu aksi protes besar-be­saran dari orang-orang yang me­minta pene­rapan demokrasi secara pe­nuh di Hong Kong. Aksi de­mons­trasi membuat kegiatan di pusat kota lumpuh selama beberapa pekan. Aksi ini kemudian bisa di­bubarkan.

Banyak juga warga yang pri­hatin dengan campur tangan Bei­jing dalam urusan politik dalam ne­geri Hong Kong, yang dianggap ma­kin besar, yang berujung dengan penga­baian tradisi politik yang liberal.

Situasi ini memunculkan dua kubu: pihak yang pro dengan cam­pur tangan Partai Komunis Tiong­kok dan pihak pro-demokrasi yang menginginkan identitas unik otonomi Hong Kong.

Peringatan penyerahan Hong Kong biasanya diwar­nai demons­trasi besar dari kedua kubu.

-Apa yang terjadi setelah 2047?

Tahun 2047 akan menjadi titik penting karena setelah tahun ini Tiongkok tak lagi berkewajiban untuk mem­berikan otonomi luas ke Hong Kong, seperti disepakati de­ngan Inggris sebelum penye­rahan dilakukan.

Muncul seruan agar Hong Kong merdeka, namun peme­rintah di Beijing sudah me­nutup opsi tersebut.

-Bagaimana masa depan Hong Kong nantinya?

Ada tiga kemungkinan: Tiong­kok akan menambah otonomi, mempertahankan beberapa hak khusus saja, atau Hong Kong akan ke­hilangan status khusus dan men­jadi provinsi biasa sama seperti pro­vinsi lainnya di Tiongkok dara­tan tanpa menikmati otonomi luas.

Dengan makin ba­nyak­nya war­ga muda yang sadar dengan hak-hak politik, se­bagian besar analis me­mper­kirakan akan ada perta­ru­ng­an ketat terkait masa depan Hong Kong. (bbc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi