Sepuluh Benda Penting Pertama Ciptaan Tiongkok

DAHULU, istilah “made in China” tidak mengandung makna konotasi yang sama dengan yang terkadang ada sekarang. Istilah “made in China” dulunya merujuk pa­­da suatu barang yang penuh seni dan juga luar biasa. Beberapa dari benda pene­muannya sangat ter­kenal.

Banyak penemuan penting yang pernah kita gunakan atau bahkan masih digunakan sekarang dibuat Tiongkok.  Penemuan-pe­ne­muan ini bukan saja revolusi tetapi juga penanda salah satu  ma­syatakat paling canggih dalam sejarah kita. Berikut benda-benda penting yang pertama kali dicip­takan Tiongkok:

1. Serbuk Mesiu

Dalam terbitan dari ko­leksi buku “tehnik militer paling pen­ting” yang disusun Zeng Goliang, dijelaskan mesiu awalnya dibuat dari campuran kalium nitrat, arang dan belerang.

Ini diasumsikan sebagai pene­muan mesiu, karena Zeng meng­gam­barkan tiga campuran bahan berbeda dan kemudian Tiongkok  meng­gu­nakannya se­bagai sinyal suar dan kembang api, yang ke­mudian dipergu­na­kan oleh militer sebagai rudi­meter granat.

Seiring dengan perkem­bangan zaman, maka logam ditambahkan disamping 3 bahan campuran uta­ma, pada saat inilah kembang api mo­dern lahir dan disusul dengan terciptanya bahan peledak pro­yektil seperti peluru.

2. Kompas

Kompas yang diciptakan pada awalnya  menunjuk ke selatan bu­kan utara karena mereka meng­anggap arah cardinal mereka ada­lah selatan. Kompas paling awal yang terbuat dari magnet dicipta­kan pada abad ke4 SM.

3. Kertas

Tidak jelas siapa yang perta­ma kali muncul dengan gagasan men­gubah bahasa lisan ke bahasa tuli­san. Ada informasi yang me­nga­takan bahwa bahasa tertulis perta­ma kali dirumuskan dalam suatu pacuan kuda antara Sumeria di Mesopotamia (seka­rang Harappa, Af­gha­nistan) de­ngan Kemites di Mesir. Bahasa pertama mun­cul sekitar 5000 ta­hun yang lalu.

Setelah bahasa mulai ber­kem­bang, manusia mulai mengekre­asikan bahasa de­gan cara men­coret-coret/menggambar/menulis pada permukaan suatu benda, se­perti bambu, kulit hewan, kulit ka­yu, tanah liat, papy­rus, daun dan batu.

Perubahan mulai terjadi setelah seorang pria bernama Cai Lun me­nemukan proto­type kertas yang lebih maju. Sebelum terobosan Cai, orang-orang Tiongkok me­nu­lis pada bambu (bambu yang ditipiskan) dan pada kain sutra, tapi pada 105 AD,

Cai Lun menciptakan cam­pu­ran serat kayu dan air ke­mudian di­pres kedalam kain tenunan. Da­lam proses ini terciptalah kertas kasar.

4. Pasta atau Mie

Pada tahun 2006, arkeolog menemukan semangkuk mie yang terkubur dalam tanah, berumur 4000 tahun di pe­mukiman Lajia, provinsi Qinghai dekat perbatasan Tibetian.

Pasta tertua yang pernah dite­mukan di dunia terbuat dari dua jenis gandum millet. Kedua jenis tersebut telah dibudidayakan oleh Tiongkok selama sekitar 7000 tahun. Sampai saat ini orang-orang Tiongkok masih mengguna­kan biji-bijian tersebut untuk membuat pasta.

5. Gerobak Tangan

Konsep gerobak tangan ini ditemukan Jugo Liang yang hidup pada masa pemerin­tahan dinasti Han. Gerobak tangan pada mula­nya diguna­kan untuk membawa benda-benda yang berat.

Penemuan ini menga­lah­kan keberadaan gerobak Ero­pa yang mana gerobak masih dengan system dorong (gero­bak dorong).

Gerobak tangan di Tiong­kok muncul 1000 tahun lebih awal dari gerobak Eropa. Awalnya, ken­daraan ini di­maksudkan untuk tujuan mi­liter. Mereka digunakan se­bagai barikade mobile serta untuk transportasi. Penemuan ini sempat dirahasiakan selama berabad-abad.

Dari cerita rakyat, orang yang punya andil dalam pe­nemuan ke­reta dorong adalah seorang petani yang hidup pa­da abad pertama sebelum Masehi yang bernama Ko Yu. Namun hal ini masih diper­tanyakan, spekulasi bermun­culan bahwa masih ada ikatan benang merah antara Jugo Liang dan Ko Yu.

6. Uang kertas

Selama masa jaya Dinasti Tang, para pedagang mulai mene­mukan beratnya koin-koin yang mereka bawa me­nyebabkan keti­dak-nyaman­an pada perjalanan mereka yang tiada akhir.

Pada dinasti berikutnya yaitu Dinasti Song, peme­rintah juga me­ngalami kesu­litan akibat keku­rangan tembaga sebagai bahan untuk membuat koin.

Perkembangan ini menga­kibat­kan keadaan jadi menga­rah pada penggunaan surat perjanjian dan, tidak lama kemudian, peme­rin­tah lalu mengeluarkan uang kertas.

7. Alkohol

Jejak-jejak alkohol dite­mu­kan dalam pecahan tem­bikar arkeolog di provinsi Hen­nan yang diperki­rakan berumur 9000 tahun.

Penemuan ini mem­bukti­kan bahwa Tiongkok adalah yang pertama untuk membuat alcohol. Pada awal abad ketiga SM, orang Tiongkok telah me­­­ne­mukan cara untuk mem­perbaiki produk maka­nan se­perti cuka dan kecap de­ngan menggunakan teknik fer­men­­tasi dan penyulingan, kemu­dian disusul dengan alcohol.

8. Layang - Layang

Layang-layang telah men­jadi bagian dari budaya Tiongkok sela­ma sekitar 2.400 tahun. Selama abad keempat SM, Gongshu Ban dan Mo Di, seorang pelindung seni dan seorang filsuf, ma­sing-masing membuat lay­ang-layang berbentuk burung merpati kemu­dian dinaikkan ke udara dengan bantuan angin.

Seiring dengan berlalunya wak­tu, desain layang-layang di­per­baiki dan dimanfaatkan seba­gai hiburan. Cara mudah meman­cing tanpa perahu adalah dengan layang-layang.

Layang-layang juga men­jadi intrumen dalam aplikasi militer, untuk membawa dan menjatuhkan bahan peledak dipertahanan musuh.

Pada tahun 1232, layangan diper­gunakan untuk menjatuhkan selebaran propaganda di atas perkemahan tawanan perang Mongo.

9. Percetakan

Walaupun penemuan me­sin cetak seringkali dihubung­kan dengan Johannes Guten­berg, seorang Jerman yang hi­dup pada abad ke-15, na­mun, jauh sebelum dia dila­hirkan, orang-orang Ti­ong­kok sudah mempunyai in­dustri percetaka.

Mereka sudah mencipta­kan print­ing pada batang kayu dan juga pada barang-barang yang mu­dah dipindahkan. Yang luar biasa, pada masa Dinasti Song (960-1279 Masehi), bahkan masyarakat biasa dapat membeli buku-buku dengan harga murah. Yang diter­bitkan pada awal­nya termasuk tulisan-tulisan klasik aliran Kon­fusius, nas­kah-naskah Buddhis, buku-buku matematika, dan ka­mus-kamus.

10. Sikat gigi

Ahli kebersihan mulut pada masa Dinasti Tang (619-907 Ma­sehi) menemukan si­kat gigi modern. Mereka me­nempelkan bulu-bulu yang kaku dari babi hutan Siberia ke tulang atau bambu.

Pada abad ke-17, para penje­lajah Eropa membawa pulang ide ini, dan mereka mengganti bulu babi dengan surai kuda supaya lebih lem­but. (ttn/listvs/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi