Konsep Green Architecture dengan Banyak Jendela

Oleh: Isnaini Kharisma

JENDELA menjadi salah satu bagin penting pada bangunan rumah modern. Selain berfungsi memperlancar sirkulasi udara, jendela juga dapat membuat bangunan rumah tampak lebih indah dan menarik.

Karena itu, bentuk jendela rumah antara satu daerah dengan daerah lainnya selalu bervariasi. Perbedaan bentuk jendela yang dipengaruhi budaya setempat, bahkan bisa menjadi penanda arsitektur pada sebuah negara.

Rumah-rumah dengan banyak jendela (bukaan), bisa dikategorikan sebagai rumah yang ramah lingkungan. Karena rumah tersebut mampu memanfaatkan kekayaan alam sekitar, baik menyangkut ketersediaan cahaya maupun udara alami. Seorang arsitek dapat dikatakan sukses mendesain rumah jika mampu memanfaatkan lingkungan sekitar atau tanggap dengan lingkungan yang ada. Sehing­ga ia akan mampu menyesuaikan kebutuhan jendela yang akan dibuat.

Arsitek, Dr Raflis Tanjung ST MT IAI AA mengatakan, setiap rumah tentunya memiliki kebutuhan jendela yang berbeda. Arsitek harus jeli membaca dan menganalisis alam sekitar, sehingga dapat mendesain jendela sesuai kebutuhan pada sebuah rumah.

"Tentunya dari tiga unsur alam (air, udara, dan cahaya) dapat benar-benar dirasakan dengan adanya jendela tersebut. Hal itulah termasuk juga cikal bakal green architecture," katanya.

Untuk bukaan rumah di Eropa Timur, tentu tidaklah sama jumlahnya dengan kebutuhan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan iklim yang berbeda. "Di Indonesia tentunya bukaan­nya pakai kanopi supaya tidak terkena tempias akibat hujan.”

Begitu juga, imbuhnya, bangunan di Eropa Timur. Harus berdasar ketika membuat bukaan. Sebaik apapun desain bangunan di suatu negara, belum tentu cocok jika diterap­kan untuk bangunan di Indonesia.

Jendela menjadi salah satu hal paling wajib pada bangunan rumah. Kebutuhan akan jendela tidak tergantung ukuran rumah maupu modelnya. Dari model rumah klasik, modern, mewah atau model rumah yang saat ini banyak digandrungi masyarakat, yakni rumah minimalis, juga harus berjendela.

Ketika membangun sebuah rumah, bia­sanya orang tidak memperhatikan jendela. Justru mereka lebih fokus pada desain interior rumah, seperti furniture yang akan digunakan pada dinding rumah.

Padahal, memilih jendela merupakan hal yang sangat penting. Selain karena pertim­bangan fungsinya, memilih jendela dengan desain yang tepat akan membuat tampilan rumah terlihat lebih bagus dan cocok dengan furniture yang ada di dalamnya.

Bahan dan Model

Pada banyak literasi, varian model jendela bisa dipilih untuk mempercantik arsitektur rumah. Tidak sekadar memberikan kesan artistik, pemilihan model jendela semestinya juga akan memberikan rasa nyaman bagi penghuninya.

Kekinian, memuncaknya kampanye hijau akibat semakin menipisnya cadangan hutan dunia, jendela sisir berbahan kayu sudah ditinggalkan dan digantikan dengan bahan kaca. Bahkan untuk keperluan kusennya juga sudah diganti bahan aluminium maupun baja ringan lainnya.

Ada banyak varian model jendela, yang tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan dan desain bangunan rumah. Untuk kawasan sempit pada rumah mungil yang berhimpitan dengan tetangga, jendela nako/krepyak bisa digunakan. Jendela yang mulai popluler sebelum 2000-an ini, disebut jendela krepyak, karena saat dibuka akan mencul suara ‘krep­yak’ dari kaca dan besi yang saling bersing­gungan.

Pada bangunan rumah minimalis yang juga tidak memiliki banyak ruang, jendela hung  pada satu kusen terdapat 2 daun jendela  yang disusun secara vertikal (tumpang-tindih) bisa dipakai. Kemudian jendela sliding (geser) yang sangat praktis dan tidak boros tempat.  Atau bahkan jendela pivot. Model ini meng­gu­nakan engsel pivot yang diletakkan di tengah-tengah kusen.

Lalu jendela model awning dan jendela hopper. Kedua model memiliki bentuk yang sama. Hanya saja, jendela awning terbuka di bawah, sedangkan jendela hopper terbuka di atas.

Pada bangunan yang beriri di lahan yang luas, jendela swing (ayun) akan menambah kemegahan. Bentuknya seperti pintu rumah, terbuka keluar. Cocok untuk ruangan yang menghadap ke taman. Penggunaan bahan kaca akan memaksimalkan jumlah cahaya yang masuk. Kemudian jendela kaca mati yang hanya terdiri dari kaca yang dipasang ‘mati’ pada kusen, sehingga tidak bisa dibuka-tutup. Fungsinya hanya sebagai penyalur cahaya ke dalam ruangan.

Selanjutnya jendela bay, modelnya menjo­rok ke depan, keluar dari garis batas dinding bangunan. Jendela ini sangat cocok untuk rumah bertema mediterania atau klasik Eropa. Ada pula jendela mata sapi yang berbentuk lingkaran dan biasanya diletakkan di tempat tinggi, misalnya di tangga rumah.

Terakhir jendela pita. Model jendela ini adalah jendela kaca horisontal yang cukup panjang. Jendela ini biasa terdapat di gedung perkantoran. Di rumah, jendela pita sangat cocok dijadikan backsplash dapur, sehingga asap masakan bisa langsung keluar ruangan. Jendela ini menggunakan sistem sliding (geser). Tetapi sebagian besar jendela pita merupakan kaca mati.

PUSAT PERHATIAN: Salah satu bangunan sudut di Eropa Timur, desainnya yang menarik menjadi pusat perhatian.

JENDELA: Rumah dengan konsep jendela (bukaan) pada bangunan-bangunan green architecture.

MATERIAL KAYU: Desain bangunan menggunakan material kayu juga menempatkan jendela sebagai bukaan.

KLASIK: Bangunan klasik di Eropa Timur juga menggunakan banyak bukaan.

KEBANYAKAN: Di Eropa Timur, kebanyakan bangunan rumah mengusung desain banyak jendela.

JENDELA KECIL: Bangunan dengan tiga lantai ini juga menggunakan jendela-jendela kecil

Foto-foto: Analisa/ istimewa

()

Baca Juga

Rekomendasi