Oleh: Jekson Pardomuan
Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya. - 1 Tesalonika 2 : 13.
Setiap orang memiliki beban hidup dan suasana hati yang berbeda-beda. Mungkin hari ini ada diantara kita yang sedang berbeban berat, akan tetapi ada juga yang sedang bersukacita karena anaknya baru lulus di PTN, atau baru mendapatkan promosi jabatan di kantor. Walaupun demikian, kita perlu belajar satu hal bahwa ada sesuatu yang akan membebaskan kita dari kesedihan dan kesusahan. Ada satu hal yang dapat kita lakukan untuk membuat kehidupan menjadi lebih menyenangkan, lebih menggembirakan, bahkan mulia.
Apakah kita harus bersyukur setiap hari? Kita bisa mengucap syukur dan selalu bersyukur! Bagaimana mungkin saya bersyukur dalam situasi susah, situasi lagi kesulitan seperti ini? Mungkin ucapan ini akan terlontar dari orang-orang yang benar-benar sedang dalam menghadapi permasalahan. Mungkin terdengar bertentangan dengan kebijaksanaan dunia untuk menyarankan bahwa orang yang dibebani dengan kesedihan hendaknya mengucap syukur kepada Allah. Tetapi mereka yang mengesampingkan perasaan getir mereka dan alih-alih memilih untuk merasa bersyukur dapat mengalami penyembuhan, kedamaian, dan pemahaman.
Kalau dalam kehidupan nyata, mungkin masih sedikit orang percaya yang mampu bersyukur meski tengah berjalan di gurun pasir dan lembah yang curam. Tak mudah memang bersyukur melakukannya, namun yakinlah bahwa ucapan syukur mampu menambahkan kekuatan dan energi seseorang untuk menghadapi segala persoalan.
Efesus 5: 20 dan 1 Tesalonika 5: 18 menuliskan bahwa kita patut mengucap syukur di dalam segala situasi dan dinyatakan dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sebab hal itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus kepada kita. Menyatakan ucapan syukur menolong kita untuk fokus pada Tuhan di dalam kesesakan, menjauhkan kita dari sungut-sungut, menguatkan keimanan kita dan menunjukkan kerendahan hati dengan pujian kepada Yesus.
Ketika kita mengingatkan saudara kita seiman agar tetap bersyukur dalam segala perkara, mungkin akan muncul rasa benci dan acuh kepada kita. Banyak orang saat ini yang terjatuh ke dalam jurang yang sama karena tidak mau bersyukur dan merasa paling hebat. Banyak anak Tuhan yang lupa bersyukur saat Tuhan melimpahkan berkat-Nya. Padahal, kalau kita menyadari segala sesuatu yang kita alami sehari-hari selalu ada jalan keluarnya.
Tuhan tak akan pernah membiarkan setiap orang merasakan luka sepanjang hidupnya. Sebaliknya, Ia adalah pribadi yang sangat dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya (Mazmur 34: 18).
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." Matius 11:28-30
Allah menyatakan bahwa ia akan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8: 28). Artinya, bahwa setiap ujian yang kita lewati adalah alat yang dipakai Tuhan untuk membentuk kita menjadi serupa dengan gambaran-Nya.
Kalau kita sudah berserah dan mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan, kenapa kita harus takut? Yesus Kristus adalah satu-satunya yang dapat memberi kelegaan kepada jiwa kita. Bila saat ini Anda merasa hidup Anda kacau, atau Anda merasa letih lesu dan berbeban berat, maka Anda sedang membaca ayat yang tepat. Yesus akan memberi Anda kelegaan! Anda tidak akan memperoleh kelegaan ketika anak-anak Anda tumbuh dan berkembang kemudian mulai melawan Anda.
Ketika Anda menikah, mungkin ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan. Atau ketika rekening bank Anda tiba-tiba bertambah karena kerja keras Anda. Anda hanya dapat memperoleh kelegaan apabila Anda berjumpa dengan Yesus, hanya apabila Anda meletakkan semua beban Anda dalam tangan-Nya, dan memikul kuk-Nya yang enak dan ringan, hanya dengan cara itulah Anda akan memperoleh kelegaan.
Filipi 4 : 6 - 7 menuliskan "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jangan khawatir tentang apa pun juga! Oleh karena itu, mengucap syukurlah senantiasa. Dalam kondisi apa pun, jangan pernah lelah untuk mengucap syukur. Jangan hanya disaat Anda mendapat berkat lalu mengucap syukur, disaat Anda sedang dalam keadaan susah sekali pun Anda harus mengucap syukur kepada Tuhan.
Beban berat apa pun yang Anda rasakan hari ini, suatu waktu akan indah pada waktunya. Suatu hari nanti Yesus akan membasuh air matamu dan kamu akan melihat kemuliaan dari wajah-Nya. Segala air mata, ratap tangis atau dukacita akan dihapuskan-Nya (Wahyu 21: 4).
Meski hari ini terdapat setumpuk persoalan yang mendera kehidupan kita, ingatlah bahwa Tuhan tetap baik. Pada saat kita menghadapi masalah atau pencobaan, Dia mempunyai rencana yang indah dan baik dalam hidup kita. Ia ingin melatih kita menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. Ia mengajari kita menjadi pribadi yang tulus dan mau mengucap syukur dalam suasana apa pun. Amin.