Bumi Diprediksi Berakhir September 2017

NASA Tanggapi Isu Kiamat Sebagai Hoax

TABRAKAN Nibiru ada­lah per­temuan Bumi dengan planet besar (baik berupa tabrakan maupun hampir menabrak) yang dipercaya akan terjadi pada awal abad ke-21. Penganut peristiwa ini menyebut objek yang men­dekati Bumi itu sebagai Planet X atau Nibiru.

Ide ini pertama kali diusul­kan oleh Nancy Lieder tahun 1995. Lie­der menyatakan dapat menerima pesan dari makhluk ekstraterestrial dari sistem Zeta Reticuli.

Dia memperingatkan ma­nu­sia bah­wa benda tersebut akan melewati tata surya pada Mei 2003 (nantinya di­ubah men­jadi 2010), menye­bab­kan pergeseran kutub bumi yang akan menghancurkan peradaban umat manusia.

Ramalan tabrakan ini menyebar di luar situs Lieder, dan dipercaya oleh grup-grup yang meng­hu­bung­kan tabrak­an Nibiru dengan ramalan kia­mat 2012. Meskipun nama "Ni­biru" berasal dari karya Zecharia Sitc­­hin mengenai astronot kuno, Sitc­hin sendiri membantah hubu­ngan antara karyanya dengan ben­cana yang akan datang.

Isu bahwa objek sebesar planet akan menabrak bumi pada masa depan tidak didu­kung bukti ilmiah dan diang­gap sebagai berita palsu. Namun, ketakutan akan ta­brakan Nibiru menyebabkan isu ini terus menyebar di khalayak ramai.

Kini isu akhir dunia atau kiamat kem­bali berembus. Para teori kons­pi­rasi di seantero dunia meng­klaim bah­wa planet Nibiru akan bertabra­kan de­ngan Bumi September men­da­­tang. Ger­hana matah­a­ri menda­tang akan mengisya­ratkan awal kia­mat itu.

Dunia diprediksi akan ber­akhir dalam hitungan minggu jika satu teori konspirasi tadi terbukti benar. Ahli Nume­rologi David Meade mem­pe­ringatkan kemungkinan bah­wa planet misterius raksasa 'Nibiru' akan menabrak Bumi.

Menurut teorinya yang aneh, gerhana Matahari yang terjadi bulan ini merupakan sinyal bahwa planet yang be­lum pernah diamati para il­muwan akan bertabrakan dengan Bumi.

Meade meng­gunakan bebe­rapa ayat Alki­tab untuk mendukung per­nya­taan yang tidak biasa tersebut.

Karena tidak memiliki buk­ti yang cukup, NASA (The National Aero­nau­tics and Space Administration) menyatakan bahwa hal ter­seb­ut merupakan hoax, tetapi banyak orang yang memper­cayai hal tersebut.

Nibiru atau yang sering disebut sebagai planet X telah diprediksi akan menghantam dan melenyapkan Bumi be­berapa kali sejak 2003.

Awal tahun ini, Meade meng­klaim bahwa Nibiru akan meng­han­tam Bumi pada Oktober akibat tari­kan gravi­tasi dari 'bintang biner'. Me­­nurutnya, bintang tersebut sulit untuk dikenali karena sudutnya yang mendekati Bu­mi.

Teori konspirasi telah mem­buat data yang dia kum­pulkan menjadi le­bih banyak, dan dia mengklaim bah­­wa fenomena 'Great American Eclipse' merupakan sinyal ke­data­ngan planet tersebut.

Pada 21 Agustus, sebelum hari kiamat tersebut terjadi, masyarakat AS akan dihadiahi gerhana Matahari total.

Setelah fenomena gerhana Mata­hari tersebut selesai, pla­net besar Ni­biru akan muncul di cakrawala dan menabrak Bumi serta meng­ha­puskan se­jarah manusia. Teori kons­pi­rasi mengatakan bahwa se­telah gerhana, Nibiru muncul di langit pada 23 September sebelum berta­brakan dengan Bumi.

Dia mempresentasikan be­berapa teori untuk men­du­kung pernya­taannya yang tidak biasa tersebut. Dan dia juga mengklaim bahwa ada beberapa kejadian kebetulan yang melibatkan angka 33 yang juga dianggap sebagai tanda kiamat.

Meade penulis buku 'Planet X- The 2017 Arrival' menga­takan, "Ini merupakan penga­matan yang sulit, kecuali Anda bisa terbang di tempat yang tinggi di atas Amerika Selatan dengan kamera yang sangat bagus".

Dalam bukunya, dia meng­klaim menemukan bukti il­miah, namun pembaca yang mengomentari buku tersebut mengatakan bahwa argu­men tersebut berkembang dari argu­men religius. (wkp/tlgpc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi