Warga Singapura Antusias Ikut Seminar Kanker

Penyakit kanker merupa­kan pembunuh nomor satu di Si­ngapura. Walau demikian persen­ta­se kelang­sungan hidup pada pa­sien kanker meningkat dua kali lipat dari tahun ke tahun sejak tahun 1970an.

Demikian hal tersebut dikatakan Wa­kil Direktur Medis Parkway Can­cer Center (PCC) Singapura yang juga Konsultan Senior Onko­lo­gi Medis, Dr Khoo Kei Siong pa­da seminar penyakit kanker dengan tema “Understanding Cancer and Beyond” di Ballroom Hotel Pan Pacific, Singapura, akhir Juli lalu.

Seminar yang diselenggarakan Parkway Cancer Center dan stasiun tv Singapura Channel NewsAsia ini menghadirkan narasumber utama diantaranya; Wakil Direktur Medis Parkway Cancer Center (PCC) Si­nga­pura Dr Khoo Kei Siong, Kon­sultan Senior Onkologi (payudara dan kandungan) Dr See Hui Ti, Kon­sultan Senior Onkologi He­ma­tologi Dr Lim Ziyi dan Konsultan Se­nior Onkologi (paru-paru) Dr Lim Hong Liang.

Selain sesi utama, juga ada sesi khusus jumpa dokter selama 45 me­nit di penghujung seminar. Sesi khu­sus ini membahas lebih detil dan spesifik penyakit kanker pada ba­gian tertentu dalam tubuh, dian­taranya kanker paru-paru oleh  Dr Lim Hong Liang, kanker gastroin­testinal atau lambung oleh Dr Foo Kian Fong, kanker payudara dan kan­dungan oleh Dr See Hui Ti, kan­ker darah oleh Dr Lim Ziyi dan pe­nge­nalan kanker oleh Dr Khoo Kei Siong, Dr Teo Cheng Peng dan Dr Zee Ying Kiat.

Antusiasme warga Singapura terhadap seminar kesehatan seperti ini sangat tinggi, terbukti tiket habis ter­jual sesaat sebelum seminar di­mulai. Sebanyak 550 peserta seminar dari berbagai kalangan dan usia baik pasien kanker, keluarga pasien dan mantan pasien kanker mengi­kuti seminar ini untuk mengetahui kelan­jutan teknologi pengobatan kanker.

Dalam sesi dialog kompre­hen­sif, peserta juga dapat bertanya lang­sung kepada para pakar penya­kit kanker. Muncul berbagai perta­nyaan seputar mitos dan fakta me­nge­nai kanker hingga pengga­bu­ngan teknik pengobatan tradisional tiong­kok dengan pengobatan medis.

“Kami telah membuat kesepa­katan antara dokter medis dan dok­ter pengobatan tradisional Tiong­kok terhadap penanganan pengo­batan pasien kanker. Dalam kese­pakatan tersebut, pasien harus me­ngutamakan pengobatan medis dan pengobatan tradisional adalah se­bagai pendukung untuk memu­lih­kan kondisi fisik pasien,” ujar Dr Khoo Kei Siong.

Lebih lanjut ia menganjurkan agar pasien benar-benar mencari pe­ngobatan tradisional Tiongkok yang berlisensi atau resmi.

Dari sisi teknologi interaktif, se­minar ini juga banyak meman­faat­kan internet dan ponsel pintar bagi pe­serta yang ingin mengajukan per­tanyaan dan mengisi survei.

Be­ragam pertanyaan muncul pada pa­pan layar yang nantinya dibacakan pemandu acara untuk narasumber.

Selain membahas teknik pengo­batan dan perkembangannya, pada se­minar ini juga menghadir kon­selor Dominica Chua dan ahli gizi Fahma Sunarja yang ikut mem­bahas lebih detil mengenai psi­ko­sosial serta nutrisi makanan yang baik bagi pasien kanker.

Ada beberapa pertanyaan terkait ga­ya hidup yang ditanyakan para peserta seminar, diantaranya Apa­kah stres menyebabkan kanker? Ba­­gaimana agar terhindar dari pe­nyakit kanker? Diet apa agar dapat terhindar dari kanker?

Para konselor dan pakar kanker menjawab bahwa agar terhindar dari kanker, maka kita harus mem­perhatikan gaya hidup dan ma­ka­nan yang dikonsumsi. Setiap hari harus melakukan olahraga yang cu­kup, misalnya dengan berjalan kaki minimal 15.000 langkah per hari. Dengan mengubah gaya hi­dup seperti tidak merokok, setidak­nya dapat membuat kita terhindar dari penyakit kanker. (Junaidi G)

()

Baca Juga

Rekomendasi