Kun Lun di Tiongkok

Tempat Pemakaman Leluhur Masyarakat Tionghoa

PEGUNUNGAN Kunlun adalah rangkaian pegunu­ngan terpanjang di Asia terletak di Provinsi Qinghai di Tiongkok dan melewati perbatasan Tiong­kok-India. Terbentang mulai dari Pamir di Tajikistan melewati perbatasan Xianjing dan Tibet sampai ke Provinsi Qinghai.

Jarak pegunungan sekitar 1200 km sedangkan lebar di perkirakan 60-120 km dengan ketinggian rata-rata 5.500 meter di atas permukaan laut. Puncak tertinggi gunung se­kitar 7.723 meter tepatnya berada di wilayah Muztag dekat per­bata­san India.

Banyak cerita Legenda yang teri­kait pegunungan ini, dian­tara­nya, Perjalanan ke Bharat Bhiksu Tom Sang Chong dan Bai She Zhuan Le­genda Siluman Ular Putih.

Selain itu juga ada Legenda Istana Wang Mu Ning Niang dan Ta­man Buah Persik Keabadian. Ba­nyak Masyarakat Tiong Hoa yang datang ke berbagai tempat di wilayah pegunungan ini untuk me­minta berkat.

Kota Kuno Lembah Kematian. Di pengunungan Kunlun terdapat kota kuno lembah kematian. mas­ya­rakat setempat menyebutnya “Kota Iblis“. Daerah ini merupakan daerah yang terbengkalai, tak ada satupun orang yang tinggal disini.

Walaupun disini tempat kastil-kasti kuno peninggalan zaman purba. Ada beberapa kastil yang se­cara alami terukir akibat hembu­san angin yang kencang.

Di siang hari, tiupan angin di wi­layah Kastil-kastil ini berdiri akan terdengar laksana alunan me­lodi yang menyerupai dawai-dawai gitar yang dipetik dengan lembut. Namun ketika badai datang, pasir beterbangan kelangit dan seketika langit akan gelap.

Alunan melodi itu akan berubah menjadi suara auman harimau, jerit tangis bayi, rintihan suara hewan yang sedang disembelih, jeritan wanita seka­rat dan pada akhirnya se­mua berubah menjadi suara teria­kan, tangis, dan kemarahan.

Masyarakat setempat tidak di­perbolehkan memasuki Pegu­nu­ngan Kunlun. Konon wilayah ini dianggap sebagai pemberhentian terakhir atau ‘lembah kematian‘. sehingga tempat dapat julukan, The Gate of Hell atau ‘Gerbang Neraka‘.

Dalam cerita legenda, suara-sua­ra itu di kaitkan dengan jeritan Kera Sakti Sun Go Kong saat me­ne­rima hukuman Budha di lembah lima jari.

Menurut legenda, Nenek Mo­yang Manusia, Fuxi dan Nuwa, ma­nusia pertama yang ada di bumi. mereka di percaya sebagai Leluhur Ras China pertama.

Mereka melarikan diri ke Gu­nung Kunlun Saat bumi dilanda banjir Besar yang menutupi semua dataran di bumi sekitar 12000 SM. Ke­tinggian Gunung Kunlun ber­hasil menyelamatkan Fu Xi dan istrinya Nuwa,

Setelah musibah banjir besar mereda mereka memohon kepada Cang TIAN, Tian adalah salah satu istilah tertua bangsa Tiong­kok un­tuk menyebut Yang Maha Kuasa.

Leluhur

Makam Fu Xi , Leluhur Orang Tionghoa sampai sekarang ban­nyak di kunjungi para turis.

Di sekitar Gunung Kun Lun, di sanalah Fu Xi hidup selama 197 tahun dan menuju Surga, di sebuah tempat yang di sebut negeri Chen.

Wilayah Chen terbentang dari di sebelah timur kota Kaifeng (se­karang propinsi Henan) sampai ke bagian utara kabupaten Hao (se­karang propinsi Anhui), dengan ibukotanya adalah Wanqiu (kota kabupaten Huaiyang, sekarang pro­pinsi Henan).

Di tempat inilah FU XI di ma­kamkam dan banyak dikunjungi para turis. Dalam mitos masyarakat Tiongkok, Fu Xi atau Fu Hsi; juga dikenali sebaga Paoxi, merupakan yang pertama dari pada Tiga Tokoh Mulia.

Fuxi di yakini sebagai Raja dan Nabi Purba (2952-2836 SM), Nabi dalam istilah agama Khonghucu di sebut Sheng Ren. di percaya, Nabi Fuxi lah yang mendapatkan Wahyu He Tu.

Wahyu He Tu berarti Peta Suci dari sungai Huang He yang meng­ungkapkan tentang Yin dan Yang atau sifat negatif dan positif. Wah­yu ini ditulis dalam kitab San Fen (tiga makam).

Selain itu Nabi ini juga menjadi pelopor pertama pemba­ngunan rumah hunian pada waktu manusia masih memakai konsep rumah bersarang. Mengajarkan rakyat untuk memasak, menangkap ikan dengan jala, dan berburu dengan senjata dari besi. Dalam legenda Tiongkok. Fuxi adalah manusia setengah dewa, yang memerintah dan mengajarkan keterampilan hidup bagi manusia awal.

Keterampilan ini meliputi meng­­­gunakan api, memancing, ber­­­buru, menulis, dan ramalan. Sheng Ren atau Nabi Purba ini juga mengajar bagaimana memutar serat tanaman untuk membentuk tali tebal dan tipis.

Tali yang sudah di bentuk di ra­­jut menjadi tali pancing dan ja­ring, sehingga manusia mampu men­jadi nelayan mencari ikan dan juga membangun jembatan gan­tung yang kuat dengan tali tebal.

Menurut legenda tali tebal itu di gantung di antara jurang tinggi sehingga orang bisa menyeberang dari satu puncak gunung ke gunung yang lain.

Sedangkan Istrinya, Dewi Lie Kwa Nu Wa, adalah nabi perem­puan pertama dalam agama Khong­hucu. Ia mengatur Hukum Tata Peribadahan kepada Cang TIAN (Tuhan Yang Maha Suci),

Dewi Lie Kwa di percaya yang pertama kali menyiptakan undang-undang perkawinan. dan berbagai adat-istiadat. Sejak itu status anak menjadi jelas. Bukan lagi anak bagi ibunya, tetapi anak bagi kedua orang tuanya.

Nu Wa juga melakukan konser­vasi alam untuk memperbaiki ling­kungan yang rusak oleh pepe­ra­ngan. Selain itu, Cang Jie Pem­bantu Nu Wa, menemukan cara me­nuliskan huruf-huruf de­ngan me­nirukan tapak-tapak hewan di tanah.

Hasil usaha pembatu Nu Wa terciptalah tulisan yang bersifat Piktografi yaitu tanda menyerupai gambar di Tiongkok.

Nabi

Nu Wa: Istri Fu Xi adalah nabi perempuan pertama dalam agama Khonghucu. Mengatur Hukum Peri­badahan kepada Cang TIAN dan menciptakan Hukum Perkawinan.

Menurut mitos, Nu Wa lah yang pertama kali menciptakan manusia sehingga secara tradisi seluruh rak­yat Tiongkok percaya bahwa me­reka keturunannya.

Pada mulanya leluhur orang Tiong Hoa ini, merancang manusia berbahan tanah liat dalam bentuk boneka, bentuk pertama ini belum mempunyai akal pikiran dan gerak.

Melihat ciptaan pertamanya ia kurang puas, sehingga Nu Wa meng­hembuskan Ruh Kehidupan ke dalam boneka tanah tersebut. Se­ketika itu boneka tanah ciptaan per­tamanya menjelma menjadi manusia.

Manusia versi pertama ini belum dianugrahi kebijaksanaan. Nu Wa ke­mudian memberikan manusia jel­maan tanah itu sifat kebijak­sanaan. Lalu menyiptakan alat musik bagi mereka. Melalui intrumen musik lambat laut muncul lagu dan tari.

Manusia kemudian dapat meng­ekspresikan perasaan mereka de­ngan bernyanyi dan menari. Ak­hirnya mereka membentuk tra­disi dan budaya untuk menata dan mem­perkaya hidup mereka.

Nabi perempuan pertama ini lalu menggagas aturan pernikahan agar laki-laki dan perempuan hidup ber­sama. Perlahan-lahan orang-orang belajar disiplin dan menangani peru­­bahan tak terduga di ling­ku­ngan mereka.

Seiring waktu berjalan, sejarah manusia, budaya, dan aspek lainnya mun­cul sedikit demi sedikit. kehi­dupan sederhana mereka ber­kem­bang dari kehidupan primitif men­jadi hidup berbudaya dan beradab.

Legenda lain terkait Gunung Kun Lun, di percaya gunung Kun Lun merupakan istana Dewi Emas Wang Mu Niang-Niang, disana di yakini terdapat sebuah air mancur besar yang dibangun dari berma­cam-ma­cam batu mulia atau Telaga Zamrud.

Menurut situs www.golden mot­her.org. Sorga Danau Biru dari Dewi Emas Danau Bercahaya, se­cara spiritual letak paralel di bumi berada di atas puncak gunung Kun-Lun.

Gunung Sakral ini telah lama menjadi salah satu gunung yang sangat terkenal namanya bagi para pembina kehidupan spiritual karena merupakan salah satu gunung yang memiliki sakralitas yang tinggi karena letak paralelnya sebagai pilar dari alam semesta. (atth/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi