Pemecah-pemecah Sandi Rahasia Dalam Sejarah

KEBUTUHAN untuk me­nyem­bunyikan arti dari pesan penting telah ada sejak ribuan tahun si­lam. Seiring waktu, ditemukan teknik pengko­dean yang kompleks untuk mengkode pesan ter­tentu de­ngan cara sederhana.

Tidak seperti persepsi ma­sya­rakat umum, ternyata kode dan san­di itu berbeda. Sebuah kode ada­lah dimana setiap kata dalam se­buah pesan akan diganti dengan se­buah kata kode (simbol). Semen­tara sandi adalah dimana setiap hu­ruf pada pesan akan diganti de­ngan huruf sandi (simbol).

Batu Rosetta di Mesir Kuno adal­ah salah  satu benda sejarah yg pa­ling terkenal akan misteri kode dan sandi yang tertulis tentang stra­tegi politik dan perang sepanjang sejarah masa itu.

Penggunaan kode dan san­di se­la­ma masa perang mem­beri ne­ga­ra pengaruh yang me­reka inginkan untuk men­dapatkan keuntungan taktis dari negara musuh.

Berikut beberapa pemecah san­di (codebreaker) yang tercatat da­lam sejarah, karena keahliannya mengubah jalan­nya perang:

Bletchley Park, Inggris

Selama Perang Dunia II, Govrnment Code and Cy­pher School (Se­kolah Sandi dan Kode Peme­rintah) di Bletchley Park menjadi pusat pemecah sandi Inggris. Me­reka berhasil memecahkan sandi rahasia milik mesin pembuat kode paling kuat Nazi Jerman, Enigma. Enig­ma terlihat seperti mesin tik biasa, tetapi Jerman mengu­bahnya menjadi mesin, dan meng­gu­na­kannya untuk me­ngi­rimkan kode yang mereka anggap tak mungkin diretas.

Pihak Inggris, melalui Blet­chley Park, berhasil me­mecahkan kode Enigma ke­tika Jerman menginvasi Po­landia di awal masa Perang Du­nia II, dan menyebut pesan yang berasil dipecahkan de­ngan tanda "Ultra". Tero­bosan ini memberikan ban­­tuan luar biasa kepada pihak Se­kutu sehingga mereka ber­hasil me­ngantisipasi serangan Jerman dan membuat rencana sesuai ke­butuhan.

B-Dienst, Jerman

Selama Perang Dunia II Nazi Jer­man memiliki sejum­lah depar­te­men pemecah sandi. Akan tetapi, yang pa­ling efektif adalah B-Dienst. Departemen ini menjadi ba­­gian dari Intelijen Angkatan Laut dan bertugas untuk men­cegat dan me­rekam, meme­cahkan kode, serta mengana­lisis saluran komunikasi la­wan, terutama pihak Inggris.

Pemecahan sandi oleh B-Dienst me­miliki peran vital dalam mem­bantu Wehrmacht - kekuatan gabu­ngan tentara Jerman - dalam me­nye­laras­kan serangan dalam Pepe­ra­ngan di Norwegia dan Pran­cis mu­sim semi 1940.

Magic, Amerika Serikat (AS)

Pasukan gabungan ang­katan darat dan laut AS yang diberi tugas memecahkan ko­de rahasia Jepang dikenal sebagai Magic. Pada awal 1920-an, kriptografer militer AS berhasil memecahkan kode musuh.

Kemudian, Jerman me­nye­­­di­akan mesin Enigma un­tuk sekutu me­­reka, Jepang, namun Magic kem­bali bisa memecahkan kode yang diha­silkan - dengan tanda PUR­PLE.

Cipher Bureau, Polandia

Saat Bletchley Park Ing­gris mendapatkan apresiasi karena berhasil mengurai kode Enigma, dasar pekerjaan itu dilakukan Cipher Biro (Biro Sandi) Polandia sebe­lumnya.

Menariknya, beberapa pe­jabat Polandia berhasil me­miliki sebuah mesin yang mirip dengan Enigma, dan membongkarnya untuk dipe­la­jari sebelum menyerah­kan­nya kembali kepada Jerman. Tindakan ini memberikan pe­ngetahuan pen­ting kepada Po­landia mengenai cara me­mecahkan kode Enigma, yang juga mereka bagikan dengan Ing­gris selama Perang Dunia II.

Room 40, Inggris

Room 40 merupakan ba­gian dari Bri­tish Admiralty (Lembaga Ing­gris yang Ber­wenang di Bidang Ke­ma­ri­tim­an) yang bertanggung ja­wab membongkar kode sandi un­tuk Inggris pada masa Pe­rang Dunia I.

Penguasaan terhadap buku kode SKM dari SMS Magde­burg, buku kode HVB dari kapal uap Australia-Jerman Hobart, serta buku kode VB yang ditemukan di kapal Jer­man SMS S119 yang tengge­lam merupakan beberapa te­robosan besar Room 40.

Pembongkaran sandi yang dikenal dengan Zimmerman Telegram - sebuah komuni­ka­si diplo­ma­­tik internal yang dikeluarkan dari Kantor Luar Negeri Jerman - me­rupakan salah satu pencapaian paling signifikan dari Room 40.

Pembicara Sandi Choc­taw, AS

Suku Choctaw dari Okla­homa mempelopori penggu­naan bahasa pri­bumi Amerika sebagai kode mi­liter, yang membuat bingung pa­su­kan musuh. Penggunaan kode Choc­taw terbukti sangat ber­guna saat hari-hari terak­hir Perang Dunia.

Pembicara Sandi Navajo, AS

Pembicara sandi dari suku Navajo dimanfaatkan tentara AS se­lama Perang Dunia II. Bahasa Nava­jo memiliki atur­an tata bahasa yang rumit dan fakta bahwa bahasa itu hanya digunakan secara lisan mem­buatnya semakin sulit.

Dari semua pembicara sandi ba­hasa pribumi Indian, Navajo telah mengembang­kan kode yang pa­ling rumit, dengan lebih dari 600 is­tilah. Mereka juga digunakan sela­ma Perang Korea serta masa-masa awal Perang Vietnam.

Joan Clarke, Inggris

Bletchley Park memiliki banyak pemecah sandi pe­rem­puan, dan sa­lah satu yang paling menonjol adalah Joan Clarke.

Dia memulai ker­ja­nya di Blet­chley di Hut 6 - tempat para pe­rempuan be­kerja, tetapi kualitas ker­­janya membuat­nya dipro­mo­sikan ke Hut 8 - pusat operasi Blet­chley dimana pekerjaan inti dari me­mecahkan sandi Enig­ma dila­kukan.

Clarke satu-satunya pe­rem­puan yang bekerja di HUT 8, bahkan di­tunjuk men­jadi Kepala Deputi. Ke­­mu­dian pada 1947, dia juga ter­pilih menjadi Member of the Order of the British Empire (MBE). (msnc/wkp/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi