Oleh: Ramen Antonov Purba
MASIH ada perusahaan menaikkan tarif namun tak meningkatkan kualitas pelayanannya. Kenaikan tarif dasar air perusahaan air minum dalam hal ini PDAM Tirtanadi SK Gubsu No. 188.44/732/KPTS/2016 menjadi bukti. Masyarakat menyayangkan kenaikan tersebut karena kualitas pelayanan PDAM Tirtanadi dalam penyaluran air dinilai masih perlu diperbaiki.
Air PDAM Tirtanadi terlampau sering macet dan kotor. Kita patut mengapresiasi aksi tunggal Saharuddin yang melakukan protes dengan mendatangi kantor Gubernur membawa 2 buah ember, peralatan mandi, dan handuk. Kita berharap pihak terkait segera mengambil sikap, sehingga kualitas pelayanan PDAM Tirtanadi ditingkatkan. Air merupakan komponen penting kehidupan. Pemerintah provinsi jangan lalai dan gagal melindungi dan memenuhi hak-hak masyarakat atas air bersih.
Visi PDAM Tirtanadi “Menjadi perusahaan pengelola air minum dan air limbah yang terdepan di Indonesia, sehat dan memberikan pelayanan prima kepada pelanggan”. Misi PDAM Tirtanadi : 1) Memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat yang memenuhi azas kualitas, kuantitas, dan kontinuitas serta keterjangkauan masyarakat dengan menerap kan Good Corporate Govermance yang didukung oleh SDM yang berintegritasi, berkemampuan dan profesional; 2) Menunjang peningkatan kualitas lingkungan dengan mengembangkan pelayanan air limbah; 3) Memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah dan membantu mengembangkan daerah (pdamtirtanadi.co.id/visi-dan-misi/25/07/2017). Visi dan Misi masih belum seluruhnya mampu direalisasikan oleh PDAM Tirtanadi. Visi dan Misi sebatas slogan untuk menenangkan hati masyarakat. Kenyataan dilapangan masih harus diperbaiki.
Kita memahami yang menjadi alasan kenaikan adalah harga bahan baku dan tarif dasar listrik yang juga naik. Tetapi PDAM Tirtanadi harus memikirkan masyarakat. Pelayanan terhadap masyarakat harus dimaksimalkan.
Ketika opini ini ditulis (25/07/2017), di rumah penulis sendiri kualitas air masih jauh dari kata bersih. Tetangga sekitar lingkungan juga memperoleh kualitas demikian. Air PDAM hanya dipergunakan untuk aktivitas cuci. Untuk memasak dan minum mempergunakan air isi ulang yang harus dibeli. Situasi ini tentu harus segera dibenahi.
Jika PDAM Tirtanadi memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik, masyarakat pasti akan menerima ketika tarif naik. Kenaikan tarif harus disesuaikan dengan pelayanan. PDAM Tirtanadi harus hadir melayani masyarakat, bukan untuk menyengsarakan masyarakat.
PDAM Tirtanadi harus segera berbenah. Inventarisasi saluran dan pendataan kualitas air harus dilakukan. Pembenahan infrastruktur secara kontiniu dan teratur akan menyebabkan air semakin bersih dan higienis. Sesuai dengan kriteria air bersih yang layak untuk dikonsumsi.
Alangkah indahnya apabila dibuat pos-pos keran air siap minum. Tentu dengan memastikan infrastruktur siap. Beberapa negara menyediakan fasilitas air higienis siap minum di kota mereka. Di Sumatera Utara kita juga melihat beberapa titik yang dialiri air siap minum, tetapi kondisinya tidak terawat bahkan rusak.
PDAM Tirtanadi memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat. Harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terstruktur. Seluruh elemen harus dilibatkan sehingga tujuan utama dapat dilaksanakan.
Perhatikan Unsur Kesehatan
PDAM Tirtanadi didirikan tahun 1905 zaman Kolonial Belanda, salah satu perusahaan tertua yang kaya akan pengalaman dan keahlian untuk meningkatkan sistem pelayanan air bersih. Selain Visi dan Misi, terdapat Slogan “4K” Kuantitas, Kualitas, Kontinuitas dan Keterjangkauan. Menggambarkan kemurnian air yang merupakan komoditi utama dari PDAM Tirtanadi.
Air merupakan komponen penting bagi kehidupan, harus tetap terjadi kualitas dan kuantitasnya. Pelanggan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara sampai Februari 2014, sebanyak 404.739 sambungan. Kota Medan ada 2.380 – 2.932 jiwa yang dilayani oleh PDAM Tirtanadi.
Sebuah penelitian menyatakan, air keran mengandung lebih dari 2.100 bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker (Media Indonesia/12/09/2016). Ketika terkena kandungan kimia tersebut secara terus-menerus, melalui : mandi, gosok gigi, mencuci peralatan makan dan produk makanan, maka kanker perlahan-lahan akan tumbuh dan berkembang.
Semakin bertambahnya penggunaan bahan kimia organik, semakin bertambah pula racun dalam air kita. Hal ini disebabkan karena kebanyakan pengolahan air tidak dilengkapi dengan alat pembersih bahan kimia organik. Pengolahan air hanya terbatas pada sistem penyaringan dan pencucian dengan media pasir. PDAM Tirtanadi harus memikirkan alat-alat yang baik dan canggih, sehingga dapat menetralisir keberadaan zat-zat kimia yang berbahaya.
Faktor Lingkungan
Masyarakat diharapkan perannya dalam memperhatikan kualitas air yang ada dengan melakukan perilaku hidup sehat. Jangan membuang sampah ke sungai. Para petani, jangan membuang limbah sisa pupuk maupun kimia ke sungai. Ini penting, karena sebagian air sungai diserap oleh perusahaan pengelola air untuk dijadikan air bersih, yang disalurkan ke rumah-rumah penduduk.
Seluruh warga masyarakat kembali diingatkan untuk turut serta menjaga kelestarian alam, termasuk dari ulah jahil dan usil para perusak lingkungan dan fasilitas umum. Kebutuhan air tidak hanya seputar kebutuhan untuk makan dan minum.
Banyak kebutuhan lain yang membutuhkan air bersih sebagai bahan bakunya. Jika demikian, sudah dapat dipastikan bahwa debit air juga harus besar sehingga dapat memenuhi setiap kebutuhan air tersebut. Salah satu faktor yang mendukung ketersediaan air dalam jumlah yang sangat besar yakni lingkungan yang baik.
Lingkungan yang baik maksudnya, lingkungan yang hijau dan tertata dengan rapi. Bagian-bagian yang ada disekitar lingkungan tersebut juga terjaga ekosistemnya. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yakni dengan pendidikan lingkungan secara kontiniu kepada semua pihak. Sebagai contoh disekolah yakni, penerapan hari Jumat bersih, melarang penggunaan plastik di lingkungan sekolah, mematikan air pada periode tertentu sebagai bentuk penghematan, hingga pembuatan biopori di taman dan halaman sekolah.
Untuk masyarakat umum melalui kelurahan maupun kecamatan dapat melakukan kegiatan serupa. Misalnya, melakukan gotong royong kebersihan secara teratur. Selain itu memisahkan sampah rumah tangga yang organik maupun anorganik. Banyak lagi hal yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan agar tetap terjaga sehingga juga membantu PDAM Tirtanadi dalam menjaga kualitas air. Hendaknya air sehat senantiasa ada tersedia ketika kita membutuhkan. Air sehat untuk hidup sehat.***
Penulis tenaga pengajar di Politeknik Unggul LP3M Medan.











