Karo, (Analisa). Magician asal Karo, Master Mpuh Sembiring Gurukinayan mengukir sejarah Indonesia dan dunia dengan memecahkan rekor Original Rekor Indonesia dan ‘Guinness Book Of Record Holders Republic’ di Bandung, Kamis (3/8) lalu.
Prestasi ini berhasil ditorehkan Mpuh, setelah secara mantap dan meyakinkan menorehkan rekor pribadinya di kawasan Apartemen Gateway, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Padasuka, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.
Aksi ini mencatatkan sejarah bagi putra Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Karo, yang mampu mencatatkan namanya dalam jajaran orang -orang bertalenta di dunia. Aksi ini juga sekaligus memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI.
Daftar rekor yang berhasil dipecahkan Mpuh Sembiring yakni, tiga kategori sebagai berikut. Pemecah rekor dunia Guinness Book Of Records Holders Republic dengan kategori menempatkan api di dalam mulut dengan waktu terlama, yakni selama 5,39 menit, kreator Orginal Rekor Indonesia dengan kategori menempatkan api di dalam mulut dengan waktu terlama 5,39 menit, kreator Orginal Rekor Indonesia dengan kategori mematikan api dalam mulut dengan jumlah terbanyak dan waktu tercepat 100 obor dalam waktu 4.10 menit. Video pemecahan rekor itu dapat dilihat di akun Instagram, @MpuhSembiring dan akun Youtube, Mpuh Channel.
“Mejuah - juah! Prestasi ini saya raih berkat kerja keras. Saya melakukan latihan rutin yang tidak gampang. Ini mengundang banyak risiko, salah satunya luka bakar. Namun upaya ini akhirnya berbuah manis,” tutur Mpuh Sembiring pada wartawan, Sabtu (5/8).
Dia mengungkapkan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat Sumut, khususnya keluarga di Medan dan Jakarta. Piagam Original Rekor Indonesia (ORI) diserahkan President ORI, Agung Elvianto. Agung menyebut, rekor yang diperoleh Mpuh Sembiring adalah sejarah baru di Sumut yang ditorehkan putra daerah Karo.
“ORI selalu siap mengapresiasi setiap orang-orang berbakat di Indonesia. Selamat kepada Mpuh Sembiring atas semua perjuangan yang berbuah manis. Teruslah mengukir prestasi di kancah internasional dan menjadi kebanggaan Indonesia,” cetus Agung.
Adjudicator Guinnes Book Of The Record Holders Republik, Lia Mutisari juga hadir dalam penyerahan piagam ini dan memberi penilaian bersama ORI. Dikatakan, penyerahan piagam Guinnes Book Of Records Holders Republic akan digelar secara seremonial di Sumut dalam waktu dekat. “Waktu dan tempat akan disiapkan nantinya,” kata Lia.
Menurutnya, untuk kategori menahan api terlama menggunakan mulut sebelumnya dipegang Spitfire Alexander dengan waktu 3,49 menit, tercipta pada bulan Agustus 2015 lalu. Rekor itu kini dipecahkan Mpuh Sembiring dengan waktu 5,39 menit, tercipta pada Agustus 2017.
Rifko Tondang yang mendampingi Mpuh Sembiring mengaku tidak menyangka bisa sampai di Bandung bersama Mpuh sekaligus mengukir rekor dunia.
“Sejak awal sudah banyak hambatan, bahkan api sempat menyambar seluruh muka Mpuh Sembiring. Tapi syukur, meski kami khawatir, tapi tidak terjadi apa - apa. Melihat antusiasme orang Bandung yang hadir, semangat jadi bertambah,” ujar Rifko. (dik)