SETIAP orang terkenal dan berkuasa sangat berisiko dengan pembunuhan. Kematianya akan sangat ditunggu musuh-musuhnya. Hal ini yang pernah dialami Adolf Hitler, pemimpin besar Nazi yang merupakan penguasa Jerman saat itu.
Kematian Hitler merupakan hal yang sangat berhargga bagi musuh-musuh Hitler sehinga usaha untuk menghabisi Hitler dilakuan para musuhnya.
Berikut beberapa usaha yang pernah dilakukan untuk melenyapkan Hitler namun gagal:
1. Operasi Foxley
Agen-agen Inggris mengumpulkan banyak informasi tentang Hitler pada waktu dia berada di Obersalzberg.
Mereka ingin membawa penembak jitu ke bukit di dekat tempat tersebut untuk menghabisinya.
Ketika pada tahun 1944 menjadi sangat jelas bahwa Jerman akan kalah perang, operasi tersebut dibatalkan.
2. Bom Podium
Usaha untuk membunuh Hilter yang pertama kali terjadi adalah pada tahun 1929, Ketika itu Hitler baru memegang puncak pimpinan di Jerman, ada beberapa tentara Jerman yang tidak suka jika Hitler berkuasa di Jerman sehinga berusaha untuk membunuhnya.
Hitler merupakan seorang pemimpin yang suka berpidato panjang dan mengorbarkan api semangat diatas podium, hal ini pun dimanfaatkan oleh tentara yang ingin membunuh Hitler dengan cara menaruh bom di podium tempat Hitler berpidato.
Namun sebelum bomnya dipasang, pasukan Nazi sepertinya sudah mengetahui kejadian itu, ketika orang yang akan menaruh bom pergi ke toilet, orang tersebut dikuncikan di dalamnya sehingga dia tidak berhasil menaruh bom di atas podium Hitler.
3. Musuh dalam selimut
Musuh dalam selimut memang musuh yang tidak terlihat sebab seolah-olah mereka berteman padahal ingin menjatuhkan orang yang diajak berteman.
Hal ini juga pernah dialamai Hitler. Suatu malam di tahun 1934, Hitler mengumpulkan semua musuh politik dan membunuh mereka –termasuk di dalamnya sahabat lamanya, Ernst Rohm. Ketika itu pasukan pendukan Rohm berhasil mengetahui pembunuhan yang dilakukan Hitler terhadap saingan dan musuh politiknya, termasuk Ernst Rohm.
Untuk itu mereka bergerak menghadang Hitler yang tengah dalam perjalananan menuju Munich, dan berusaha menembaknya.
Namun beruntung, entah mengetahui firasat ataupun telah mengetahui akan adanya aksi balasan, Hitler memerintahkan supirnya untuk merubah rute dan melarikan diri melalui Grim Reaper.
4. Salah tembak
Aksi pembunuhan kali ini dilakukan nggota pasukan elit SS, Heinrich Grunow pada tahun 1935. Rencana pembunuhan ini gagal karena Heinrich Grunow yang menembakan peluru ke mobil Hitler ternyata hanya membunuh sopir Hitler yang bertukar posisi dengan Hitler.
Sopir yang bertukar posisi inipun tewas sementara Heinrich Grunow yang mengetahui aksinya ini gagal langsung memilih untuk melakukan bunuh diri.
5. Salah prediksi
jadwal kereta Hitler
Pria bekebangsaan Swiss, Maurice Bavaud Ingin membunuh Hitler di Kereta pribadi yang dinaiki Hitler namun upaya pembunuhannya ini gagal karena dia salah jadwal kereta api pribadi Hitler di Bavaria.
Karena salah jadwal, Maurice Bavaud pun segera pergi ke Berlin dia masih ingin tetap membunuh Hitler dalam sebuah parade di Kota Berlin usahanya ini gagal lagi, dan akhirnya dia tertangkap dan dihukum pengal oleh tentara Nazi.
6. Bom waktu yang tidak tepat
November adalah bulan ketika Hitler selalu menghadiri sebuah pertemuan yang rutin berlangsung di Aula Beer Putsch.
Dan di dalam pertemuan yang berlangsung pada 1939, seorang tukang kayu bernama George Elser berhasil lolos dari pemeriksaan dan masuk ke dalam aula tanpa memperoleh kesulitan berarti untuk menanamkan sebuah bom.
Namun tanpa disangka Hitler yang biasanya selalu menyampaikan pidato yang panjang, saat itu hanya melakukan sambutan lebih singkat daripada pidato-pidato sebelumnya.
Bahkan Hitler menolak untuk berlama-lama berada di aula tersebut. Akibatnya 13 menit setelah Hitler meninggalkan Aula Beer Putsch bom itu meledak dan menewaskan delapan orang serta melukai belasan orang yang hadir di aula.
7. Plot 20 Juli
Pada 20 Juli 1944 dipilih menjadi hari kematian Hitler. Kolonel Claus von Stauffenberg ditugaskan sebagai algojo. Dia memasang bahan peledak di sebuah tas, yang kemudian diletakkan di bawah meja di pos komando di Rastenburg, Prusia. Sang eksekutor cepat-cepat pergi dari lokasi, menuju Berlin, untuk melaksanakan Operasi Valkyrie untuk menggulingkan pemerintahan pusat.
Tak berapa lama kemudian, Hitler mempelajari peta di ruangan tersebut. Kolonel Heinz Brandt, yang merasa terganggu dengan keberadaan tas itu, menyingkirkannya jauh-jauh dari titik tempat sang Fuhrer berdiri.
Pada pukul 12.42, bom itu meledak. Hitler ditemukan dalam kondisi masih hidup, terluka, wajah penuh jelaga, satu tangannya bahkan dalam kondisi lumpuh sementara.
Namun, tak ada hal genting yang dialaminya, sore harinya Hitler masih bisa menemui Benito Mussolini, bahkan memandu tur Il Duce ke lokasi pemboman. Namun, empat orang lainnya tewas akibat luka parah.
8. Ilmu Hitam Vodoo
William Seabrook adalah penulis asal AS. Dia juga membenci Adolf Hitler dan berniat menghabisinya.
Namun, Seabrook tak menggunakan bahan peledak atau pistol untuk mengakhiri hidup suami Eva Braun itu. Dia memilih cara lain, dengan ilmu hitam alias guna-guna.
Pada 22 Januari 1941, mengumpulkan sekelompok temannya di sebuah pondok di Maryland.
Awalnya, mereka menenggak rum. Jelang fajar, Seabrook dan kawan-kawannya menggebuk drum, mencoba memanggil dewa-dewa pagan.
Kemudian, mereka mengepung sebuah boneka yang dipakaikan seragam Nazi. "Kau adalah Hitler, dan Hitler adalah kamu," ucap mereka menunjuk pada tiruan diktator Jerman itu.
Seabrook memimpin pengikutnya itu untuk memanggil dewa-dewa pagan untuk menyalurkan siksaan yang dialami boneka itu langsung ke Hitler.
"Kami mengutukmu," teriak Seabrook. Diiringi suara drum, para pengikut sekte yang dalam kondisi mabuk itu menancapkan paku ke jantung boneka.
Seabrook kemudian memenggal kepala boneka dengan kapak dan menguburnya di tengah hutan. Cara yang mereka lakukan ternyata tidak berhasil alias gagal. (lstvs/es)