Delapan Rencana Pembunuhan Gagal Adolf Hitler

SETIAP orang terkenal dan berkuasa sangat berisiko dengan pembunuhan. Kema­tianya akan sangat di­tung­gu musuh-musuhnya. Hal ini yang pernah diala­mi Adolf Hitler, pemimpin besar Nazi yang merupakan pe­nguasa Jerman saat itu.

Kematian Hitler meru­pa­kan hal yang sangat berhargga bagi musuh-musuh Hitler sehinga usaha untuk mengha­bisi Hitler dilakuan para mu­­suhnya.

Berikut beberapa usaha yang pernah dilakukan untuk melenyap­kan Hitler namun gagal:

1. Operasi Foxley

Agen-agen Inggris me­ngum­pul­kan banyak infor­masi tentang Hit­ler pada wak­tu dia berada di Ober­salzberg.

Mereka ingin membawa pe­nembak jitu ke bukit di dekat tem­pat tersebut untuk menghabisinya.

Ketika pada tahun 1944 menjadi sangat jelas bahwa Jerman akan ka­lah perang, operasi tersebut diba­talkan.

2. Bom Podium

Usaha untuk membunuh Hilter yang pertama kali ter­jadi adalah pada tahun 1929, Ketika itu Hitler baru me­megang puncak pimpinan di Jerman, ada beberapa tentara Jer­man yang tidak suka jika Hitler berkuasa di Jerman se­hinga beru­saha untuk mem­bu­nuhnya.

Hitler merupakan seorang pe­mimpin yang suka berpi­dato pan­jang dan mengor­barkan api se­ma­ngat diatas podium, hal ini pun di­man­faatkan oleh tentara yang ingin membunuh Hitler de­ngan cara menaruh bom di podium tem­pat Hitler ber­pidato.

 Namun sebelum bomnya di­pasang, pasukan Nazi se­pertinya sudah mengetahui kejadian itu, ketika orang yang akan menaruh bom pergi ke toilet, orang tersebut dikuncikan di dalamnya sehingga dia tidak berhasil menaruh bom di atas podium Hitler.

3. Musuh dalam selimut

Musuh dalam selimut me­mang musuh yang tidak ter­lihat sebab se­olah-olah mereka berteman pa­dahal ingin menjatuhkan orang yang diajak berteman.

Hal ini juga pernah dia­lamai Hitler. Suatu malam di tahun 1934, Hitler me­ngum­pulkan semua musuh po­­litik dan membunuh me­reka –termasuk di dalamnya saha­bat lamanya, Ernst Rohm. Ketika itu pasukan pendukan Rohm ber­hasil me­ngetahui pembunuhan yang dilakukan Hitler terhadap sai­ng­an dan musuh politik­nya, ter­ma­suk Ernst Rohm.

Untuk itu mereka bergerak meng­­hadang Hitler yang tengah da­lam perjalananan menuju Mu­nich, dan berusaha menembaknya.

Namun beruntung, entah me­nge­tahui firasat ataupun telah me­ngetahui akan adanya aksi balasan, Hitler memerin­tah­kan supirnya untuk meru­bah rute dan melarikan diri melalui Grim Reaper.

4. Salah tembak

Aksi pembunuhan kali ini dila­kukan nggota pasukan elit SS, Hein­rich Grunow pada tahun 1935. Re­ncana pembu­nuhan ini gagal ka­rena Hein­rich Grunow yang me­nem­­bakan peluru ke mobil Hitler ter­nyata hanya membunuh so­pir Hitler yang bertukar posisi dengan Hitler.

Sopir yang bertukar posisi inipun tewas sementara Hein­rich Grunow yang mengeta­hui aksinya ini gagal langsung memilih untuk melakukan bunuh diri.

5. Salah prediksi

jadwal kereta Hitler

Pria bekebangsaan Swiss, Mau­rice Bavaud Ingin mem­bunuh Hit­ler di Kereta pri­badi yang di­naiki Hit­ler na­mun upaya pembunuha­n­nya ini gagal karena dia salah jadwal kereta api pribadi Hitler di Bavaria.

Karena salah jadwal, Mau­rice Bavaud pun segera pergi ke Berlin dia masih ingin tetap membunuh Hitler dalam sebuah parade di Kota Berlin usahanya ini gagal lagi, dan akhirnya dia tertangkap dan dihu­kum pengal oleh tentara Nazi.

6. Bom waktu yang tidak tepat

November adalah bulan ketika Hit­ler selalu meng­hadiri sebuah per­temuan yang rutin berlangsung di Aula Beer Putsch.

Dan di dalam pertemuan yang berlangsung pada 1939, seorang tukang kayu bernama George Elser berhasil lolos dari pemeriksaan dan masuk ke dalam aula tanpa mempe­roleh kesulitan berarti untuk menanamkan sebuah bom.

Namun tanpa disangka Hi­tler yang biasanya selalu me­nyam­pai­kan pidato yang pan­jang, saat itu hanya me­la­kukan sambutan lebih sing­kat daripada pidato-pidato se­belumnya.

Bahkan Hitler menolak untuk ber­lama-lama berada di aula ter­sebut. Akibatnya 13 menit setelah Hit­ler me­ninggalkan Aula Beer Putsch bom itu meledak dan mene­was­kan delapan orang serta melu­kai belasan orang yang hadir di aula.

7. Plot 20 Juli

Pada 20 Juli 1944 dipilih menja­di hari kematian Hitler. Kolonel Claus von Stauf­fenberg ditugaskan se­­bagai algojo. Dia memasang ba­han peledak di sebuah tas, yang ke­mudian diletakkan di ba­wah me­ja di pos komando di Rasten­burg, Prusia. Sang eksekutor cepat-ce­pat per­gi dari lokasi, menuju Berlin, un­tuk melaksanakan Operasi Val­ky­rie untuk men­­ggulingkan peme­rin­tahan pusat.

Tak berapa lama kemu­dian, Hit­ler mempelajari peta di ruangan ter­sebut. Kolonel Heinz Brandt, yang merasa terganggu dengan ke­beradaan tas itu, menying­kir­kan­nya jauh-jauh dari titik tempat sang Fuhrer berdiri.

Pada pukul 12.42, bom itu me­ledak. Hitler ditemukan dalam kondisi masih hidup, terluka, wajah penuh jelaga, satu tangannya bahkan dalam kondisi lum­puh sementara.

Namun, tak ada hal genting yang di­alaminya, sore harinya Hitler ma­sih bisa menemui Be­nito Mus­so­li­ni, bahkan memandu tur Il Duce ke lo­­kasi pemboman. Namun, em­pat orang lainnya tewas akibat luka parah.

8. Ilmu Hitam Vodoo

William Seabrook adalah pe­nu­lis asal AS. Dia juga membenci Adolf Hi­tler dan berniat meng­ha­bisinya.

Namun, Seabrook tak meng­gu­na­kan bahan peledak atau pis­tol un­tuk mengakhiri hidup sua­mi Eva Braun itu. Dia memilih cara lain, dengan ilmu hitam alias guna-guna.

Pada 22 Januari 1941, me­ngum­pulkan sekelompok te­mannya di se­buah pondok di Maryland.

Awalnya, mereka meneng­gak rum. Jelang fajar, Sea­brook dan ka­wan-kawannya menggebuk drum, mencoba memanggil dewa-de­wa pa­gan.

Kemudian, mereka me­ngepung sebuah boneka yang dipakaikan se­ra­gam Nazi. "Kau adalah Hitler, dan Hitler adalah kamu," ucap me­reka menunjuk pada tiruan diktator Jerman itu.

Seabrook memimpin pe­ngi­kutnya itu untuk memang­gil dewa-de­wa pagan untuk menyalurkan sik­saan yang dialami boneka itu lang­sung ke Hitler.

"Kami mengutukmu," te­riak Sea­brook. Diiringi suara drum, para pengikut sekte yang dalam kondisi mabuk itu menancapkan paku ke jantung boneka.

Seabrook kemudian me­menggal kepala boneka de­ngan kapak dan menguburnya di tengah hutan. Cara yang mereka lakukan ternyata tidak berhasil alias gagal. (lstvs/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi