Formapaskal Menolak Perguruan Khalsa Dikontrakkan

Medan, (Analisa). Forum Masyarakat Peduli Khalsa (For­mapaskal) Medan menyampaikan protes de­ngan melakukan aksi pema­sa­ngan spanduk protes terhadap ke­pengurusan Yayasan Per­guruan Se­ko­lah Khalsa Medan il­egal, bahkan di­duga sebagian aset yayasan telah di­kon­­trakkan.

Kami atas nama masyarakat Punjabi Sikh sangat mengecam karena kebera­daan yayasan belum pernah sekali pun mengumumkan ke­pada GPC Medan dan masyarakat secara ter­­buka. Karena itu seluruh peng­u­rus GPC bersama masya­ra­kat menolak kebijakan yaya­san termasuk jika bangunan sekolah Khalsa dikontrakkan kepada pihak ke­tiga. Se­­bab sekolah adalah milik umat.

Demikian disampaikan Sal­winder Singh Roy mewakili Formapaskal kepada wartawan di Medan, Kamis (7/9) malam.

Ditegaskan Roy, Forma­paskal sa­ngat me­n­gecam la­ngkah yang dilaku­kan seke­l­ompok oknum pengurus GPC Medan, karena secara diam-diam.

“Yayasan bentukan SS dan T tidak per­n­ah mendapatkan perse­tujuan, se­hingga pe­ng­urus sekolah dan akreditasi tidak jelas. Be­gitu juga siapa ketua yayasan, kepala se­­ko­lah, staf pengajar tidak ada yang tahu, karena tidak per­nah diumumkan secara resmi kepada publik. Sejatinya Se­­ko­lah Khal­sa adalah milik GPC Medan Su­ma­tera dan Gur­­­­d­wara Besar Medan yang men­jadi milik masyarakat,” jelasnya.

Salwinder didampingi Pe­ngurus Ya­yasan GPC Me­dan Sumatera, di anta­ranya Mo­han Singh Gill, Djita Shergill, Sardul Singh Khotlie, Gur­­dip Singh Aulakh, Gur­dip Singh dan Jimmy meny­am­paikan, semestinya aset masyarakat Sikh Medan dikelola secara transparan dan terbuka.

Dalam Statuta Akta Yayasan GPC Nomor 167 tanggal 31 Oktober 2014, me­negaskan bahwa Rapat Akhir Ta­hu­nan (RAT) harus dan wajib di­se­leng­garakan sekali dalam setahun. Tapi selama tiga tahun ini, ung­kap­nya tidak pernah dilakukan sama sekali, se­hingga diprotes keras umat.

Mohan Singh juga menge­cam langkah ya­ng dilakukan dengan me­nge­labui masya­ra­kat dengan mem­pro­­mosi­kan Sekolah Khal­sa sebagai per­guruan nasional plus, ke­mudian di­pro­mosikan seba­gai sekolah in­ternasional. Bahkan pada 2016, dibuka ak­ademi dengan menggan­deng satu lembaga kursus ke­terampilan swasta di Kela­pa Gading Jakarta Utara. Kursus akunting Jakarta menjadi London Khalsa Aca­demy, tapi ter­nyata Ko­pertis Wilayah-I ti­dak pernah mener­bit­kan izinnya.

Dalam pernyataan sikap­nya, For­ma­paskal, GPC dan keluarga ma­sya­rakat yang telah mem­berikan par­tisipasi langsung pendirian sekolah me­ne­gaskan, sekolah itu milik ma­syarakat Me­dan Sumut yang dikelola sejak 1931.

Diceritakannya, pada 1929 sampai 1932, sejumlah kom­ponen masya­rakat ber­bagai etnis seperti Melayu, Batak, Tionghoa, Punjabi, Tamil, Shindi, Pa­kistan, Afgha­nistan, Srila­ngka me­nyum­bangkan dana. Sultan Deli juga ikut men­yumbang 50 Gul­den. Sekolah Khalsa adalah se­kolah tertua di In­donesia. Bah­kan menjadi sekolah swas­ta pertama yang menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan asing terkenal, di an­taranya Universitas Cam­­bridge Inggris.

Ditegaskannya, masya­ra­kat meng­hen­daki Sekolah Khalsa dapat ber­operasi kem­bali dengan pengelolaan yang profesional, trans­paran dan ter­buka. Formapaskal minta agar pe­ngu­rus GPC Gur­dwara Medan memilih pe­­­n­gurus Sekolah Khalsa yang sah dan di­umumkan kepada masyarakat luas.

Pembina GPC Medan, Jhonny Pur­ba mendesak agar semua aset Gurd­wara Besar Medan termasuk gedung dan sekolah Khalsa kepada pemilik se­jati, yaitu GPC Medan.

Sah

Sementara Ketua Yayasan Per­guruan Khalsa Medan, Tommy ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa yayasan dipimpinnya adalah sah sesuai ketentuan hukum yang ber­laku.

Disinggung mengenai aksi protes yang di­lakukan sekelompok orang, Tommy  me­nilai sebagai sesuatu yang ku­rang pantas. Sebab Khalsa meru­pa­kan lembaga pendidi­kan resmi, se­hingga segala sesuatunya harus di­sampaikan secara santun. “Apa pun per­­soalan dan kalaupun terjadi beda pen­dapat, mestinya disampaikan se­cara terhormat,” ungkapnya.

Tommy didampingi Sekretaris Reu­ni Alumni Khalsa, Fery Susanto me­nyam­­pai­kan, kegiatan reuni yang dilak­sanakan, Mi­nggu (10/9) sudah men­dapatkan izin dari yayasan. Reuni merupakan forum silaturahmi dari seluruh alumni Khalsa dari SD, SMP dan SMA yang sekarang telah mengab­di di berbagai bidang di dalam maupun luar negeri.

Kegiatan reuni tidak ada kaitannya dengan Yayasan Perguruan Khalsa, karena ini ajang silaturahmi dan dijadwalkan dihadiri Gubsu Dr. HT Erry Nuradi.

Disinggung tentang aksi protes ter­se­but, Tommy tidak bersedia ber­ko­men­tar. Dia malah hanya meminta ka­laupun bermaksud keberatan setelah ke­giatan reuni. (rmd)

()

Baca Juga

Rekomendasi