Pertanian Menurut Alquran

Oleh: Fadmin Prihatin Malau.

Menurut Imam AnNawawi rahimahullah, profesi paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan tangannya. Sesungguhnya bertani adalah profesi terbaik karena mencakup 3 hal yakni 1. Pekerjaan yang dilakukan dengan tangan. 2. Dalam pertanian terdapat tawakkal. 3. Pertanian memberikan manfaat yang umum bagi manusia dan binatang.

Siapakah itu petani? Seder­ha­nanya orang yang bercocok tanam. Namun, tidak semua orang yang bercocok tanam disebut petani. Contohnya, ibu rumah tangga atau yang lainnya bercocok tanam di pekarangan rumah, bukan petani. Petani melakukan pekerjaan berco­cok tanam untuk hidupnya dan keluarganya.

Petani orang mulia sebab be­ker­ja untuk semua orang dan bekerja mengharapkan ketentuan dari Allah Swt. Alasannya, tana­man atau tumbuhan adalah makh­luk bernyawa maka hidup dan mati ada ditangan Allah Swt. Petani bekerja dan berdoa, pasrah, selalu berserah diri kepada Allah Swt.

Petani bekerja menguras tenaga mengolah lahan, menanam bibit, merawat dan memelihara tanaman, menanggulangi gulma, hama penyakit dan memanen. Setelah dipanen, diolah agar bisa dikon­sumsi semua orang.

Dari Abu Huroiroh ra bah­wasanya Nabi Muhammad Saw pada suatu hari berbincang dengan para sahabat sedang di sisi beliau ada orang Badui. Beliau ber­kata: “Bahwa ada seorang peng­huni surga yang meminta izin kepada Robb-Nya untuk bercocok tanam, Allah berkata kepadanya: ”Bu­kankah kamu telah mempe­roleh apa yang kamu kehendaki?” Dia menjawab: ”Betul, tetapi aku suka bercocok tanam.” Rasulullah bersabda: ’Kemudian penghuni surga itu menaburkan benih, dalam sekejap dihadapannya benih itu telah menjadi tanaman yang matang dan siap dipanen.”

Allah Swt banyak menyebutkan manfaat dan khasiat dari tumbuhan. Nama tumbuhan disebut dalam Alqur’an seperti tanaman Kurma, Jahe, Zaitun, Delima, Pohon Tin, Anggur dan lainnya.

Sama halnya dengan manusia, tumbuhan juga diciptakan Allah Swt berpasang-pasangan, ada tumbuhan jantan dan tumbuhan betina. Firman Allah Swt dalam Alqur’an Surah Yasin ayat 36 yang artinya, Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”

Tumbuhan makhluk hidup banyak manfaat bagi manusia dan hewan sebab tumbuhan meng­hasilkan berbagai jenis zat yang dimanfaatkan manusia seperti berbagai vitamin, minyak dan lainnya. Firman Allah Swt dalam Alqur’an Surah Al-An’am ayat 99 yang artinya, “Dialah yang menu­runkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tum­buhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”

Firman Allah Swt dalam Surah Al-An’am ayat 99 cukup jelas tentang tumbuhan, termasuk proses pertumbuhan dari tumbuhan. Dalam ilmu pertanian dikenal tumbuhan yang bisa tumbuh di daerah tropis atau tumbuhan yang hanya bisa tumbuh di daerah sub-tropis.

Dalam Surah Al-An’am ayat 99 dijelaskan tentang proses tumbuh dan berkembangnya tanaman. Faktanya setiap tanaman memiliki proses tumbuh dan berkembang berbeda-beda. Hal ini karena tumbuhan memiliki banyak spesies dan jenis yang beragam.

Faktanya seluruh permukaan bumi ditumbuhi banyak tanaman dari berbagai jenis, mulai dari terkecil sampai yang terbesar. Kini ada 350.000 jenis tumbuh-tum­buhan yang dalam proses tumbuh, tanaman mengalami tingkat keru­mitannya berbeda.

Firman Allah Swt dalam Alqur’an Surah Al-An’am ayat 99 sejalan dengan proses tumbuh tanaman dengan melakukan penye­rapan air dari dalam tanah. Sesuai dengan proses perkecambahan dari biji yang kemudian tumbuh men­jadi kecambah dan selanjutnya tumbuhan mengeluarkan akar dan menembus ke dalam tanah untuk mencari makanan dalam proses tumbuhan tumbuh dan ber­kem­bang.

Proses pertumbuhan tanaman, mulai dari permukaan tanah yang mendapatkan siraman air hujan, kemudian pergerakan, perkemba­ngan dan pertumbuhan tumbuhan. Secara tegas dan jelas ada dalam Alqur’an seperti dalam kalimat ihtazzat yang berarti “bergerak”, wa robat yang memiliki arti “bertambah atau berkembang,” serta wa anbatat yang artinya “menumbuhkan.”

Membaca dan mengkaji isi kandungan Alqur’an maka ber­bagai penelitian yang dilakukan terhadap berbagai jenis tanaman dalam ilmu pertanian ternyata ada dalam Alqur’an. Satu pertanda kebenaran isi kandungan Alqur’an bahwa semua yang ada di bumi dan di langit ada dalam Alqur’an.

Hasil penelitian pertanian terakhir membuktikan bahwa tumbuhan juga mengeluarkan getaran suara. Artinya, tumbuhan dapat mengeluarkan getaran suara. Hal ini juga ada dalam Alqur’an yang menyatakan bahwa tumbuhan atau tanaman bertasbih memuji Allah Swt.

Hujan dan Pertanian

Allah Swt berfirman dalam Alqur’an Surah Qaaf ayat 9 yang artinya, “Dan dari langit Kami tu­runkan air memberi berkah (keber­kahan), lalu Kami tum­buhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.”

Terbukti dalam ilmu pertanian hujan itu menyuburkan berbagai tanaman. Hujan itu adalah rahmad bagi semua tanaman. Firman Allah Swt dalam Alqur’an Surah Qaaf ayat 10 dan 11 yang artinya, “Dan pohon Kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun sebagai rezeki bagi hamba-hamba (kami) dan Kami hidupkan dengan (air). Seperti itulah kejadiannya kebangkitan (dari kubur).”

Tanaman akan tumbuh subur bila hujan turun. Faktanya di daerah atau belahan bumi yang intensitas hujannya tinggi di­pastikan tanah­nya subur, termasuk Negeri Indo­nesia berada di bela­han bumi yang memiliki curah hujan tinggi se­panjang tahun maka tanahnya subur dan hidup berbagai jenis tumbuhan.

Firman Allah Swt dalam Alqur’an Surah Qaaf ayat 9 yang artinya, "Dan Kami turunkan dari langit, air yang banyak manfaatnya, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu, pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam."

Hidup tanaman sangat diten­tukan oleh lahan atau tanah. Se­dangkan kesuburan tanah sangat ditentukan oleh jumlah curah hujan pada satu daerah. Saling berkaitan antara hujan dengan tanah (lahan) dan tanah dengan tanaman. Selan­jutnya tanaman sangat berkaitan dengan manusia sebab tanaman sumber energi buat manusia dan sumber oksigen untuk manusia bernafas.

Hujan rahmat dari Allah Swt maka syukurilah. Namun, banyak yang menilai hujan penyebab banjir dan tanah longsor. Hujan itu rahmat buat semua isi alam, ketika hujan tanaman menjadi subur, hewan mendapatkan air dan manusia bisa memenuhi kebutuhan air bersih. Bila tidak hujan maka bumi akan gersang, tanaman akan meranggas dan mati. Hewan akan kehausan dan akhirnya mati dan manusia akan kekurangan air bersih.

()

Baca Juga

Rekomendasi