Bireuen, (Analisa). Pemerintah Australia mendukung upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia, terutama di Aceh. Dukungan tersebut diwujudkan dengan memberikan konstribusi dalam berbagai upaya peningkatan kapasitas kesejahteraan masyarakat dan pelayanan.
Komitmen ini disampaikan Pejabat Kedutaan Besar (Kedubes) Australia Fleur Davies selaku Minister Counsellor Governance & Human Development saat melakukan pertemuan dengan Bupati H.Saifannur di Pendopo Bupati Bireuen, Senin (18/9).
Fleur yang juga kepala program yang membawahi seluruh program bantuan Pemerintah Australia bidang Tata Kelola dan Pembangunan Manusia di Indonesia mengatakan, khusus melakukan kunjungan ke Provinsi Aceh, yakni Banda Aceh dan Bireuen selama tiga hari guna meninjau perkembangan pelaksanaan program bantuan Pemerintah Australia di Aceh.
“Program tersebut berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh melalui perbaikan layanan dasar dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Fleur dalam pertemuan yang penuh keakraban itu.
Salah satu kegiatan dukungan Australia melalui KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) di Bireuen adalah perbaikan pelayanan administrasi kependudukan bagi seluruh masyarakat yang diprioritaskan dalam program 100 hari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen.
Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran, terutama bagi anak usia umur 0 hingga 18 tahun, merupakan dokumen penting untuk mengakses pelayanan dasar dan program lainnya yang disediakan oleh pemerintah. Karenanya, selain bertemu dengan bupati, Fleur juga menjumpai para penerima manfaat dan pemberi layanan di kecamatan dan gampong.
Di Gampong Paku, Kecamatan Simpang Mamplam, Fleur dan tim berdiskusi langsung dengan Keuchik Nawawi Ali beserta aparat gampong, para tokoh masyarakat, perwakilan masyarakat dan kelompok kaum perempuan.
Gampong Paku telah membentuk Satuan Petugas Registrasi Gampong yang membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan administrasi kependudukan. Seluruh biaya operasionalnya dibebankan kepada dana desa.
Pada kesempatan ini, Fleur menyerahkan akte kelahiran secara simbolis kepada dua pelajar dari Gampong Paku. Selain itu, juga ikut membentuk hiasan sirih sebagai hiasan keperluan acara adat pernikahan.
Sedangkan di Kecamatan Simpang Mamplam, Fleur Davies mengadakan pertemuan dengan Camat Erry Seprinaldi di kantor camat setempat. Dalam pertemuan itu, Fleur dan pihak kecamatan membahas bagaimana peran kecamatan dapat diperkuat untuk memperbaiki akses dan kualitas layanan dasar kepada masyarakat miskin dan rentan. Hal ini dilakukan melalui simulasi langsung oleh para pelaku.
Selain itu, Fleur mendengarkan presentasi model program Pencatatan Sipil dan Statistik Hayati (PS2H) yang dipaparkan disdukcapil, perwakilan sekolah, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) dan petugas registrasi gampong sebagai upaya meningkatkan kepemilikan identitas hukum bagi masyarakat Bireuen.
Sambut Baik
Bupati H.Saifannur menyambut baik bantuan Australia untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bireuen. Dengan bantuan untuk mewujudkan kehidupan mandiri tersebut, kini kehidupan masyarakat Bireuen menjadi lebih baik.
“Terima kasih telah membantu masyarakat kami di Simpang Mamplam. Kalau program ini berhasil, kami sangat mengharapkan dapat dilanjutkan ke kecamatan lainnya,” ujar Saifannur.
Bupati menyatakan sangat senang dengan adanya langkah strategis untuk berbagi rasa ini. Semoga kebijakan ini bisa dikembangkan di kecamatan lain dan hendaknya kerja sama antara Pemerintah Australia melalui KOMPAK dengan Pemkab Bireuen bisa ditingkatkan lagi di masa mendatang.
“Ini sangat perlu, agar kehidupan masyarakat di masa depan akan lebih baik,” kata bupati didampingi Wakil Bupati Dr H.Muzakkar A.Gani dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPK).
Dikatakan, Pemkab Bireuen mendukung sepenuhnya program dan visi-misi Pemerintah Australia dalam membantu masyarakat daerah itu, apalagi telah memberikan hal positif bagi masyarakat.
“Bagi saya, yang penting kebijakan yang dilakukan mampu merubah pemahaman dan pola pikir masyarakat. Kita beri mereka pancing, jangan diberi ikan. Kalau modal bisa melalui bank dan langkah-langkah strategis. Pendidikan dan pelatihan yang utama,” jelasnya.
Kepala Bappeda Ir Ibrahim mengatakan, ada tiga program KOMPAK di Kabupaten Bireuen selama ini. Diharapkan, dukungan KOMPAK lebih luas lagi dalam bentuk finansial. Yakni membantu permodalan dalam menyempurnakan pelatihan, terutama guna menumbuhkembangkan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG.)
Pertemuan yang dipandu Ketua Pokja Pelayanan Dasar Kabupaten Bireuen, Raden Yus Rusmadi ST itu, ditandai tanya- jawab, penyampaian masukan, saran dan pendapat. Di antaranya tentang guru yang harus menempuh jarak yang jauh untuk mengajar, masalah administrasi kependudukan, rehab rumah layak huni, akreditasi puskesmas dan sejumlah saran lainnya.
Ketua Tim Komunikasi KOMPAK Ana Winoto menyebutkan, pihaknya memang tidak memberikan bantuan finansial, namun membantu akses untuk mendapatkan bantuan dana dan modal, salah satunya melalui bank. (irn/mur)