EVEREST adalah saksi hidup dari ketabahan dan keuletan manusia, juga keberanian dan tekad. Gunung ini sekaligus merupakan sebuah panggung besar yang mempertontonkan segala ketamakan dan keserakahan manusia dalam menghadapi alam.
Everest, berawal sebagai tempat suci kemudian dilecehkan oleh sekelompok orang berduit yang cukup tolol untuk mengerek mereka sampai ke puncaknya. Selama 150 tahun sejarah mencatat sejumlah peristiwa mengerikan yang terjadi di tempat ini.
Puncak Everest telah ditaklukkan beberapa kali hingga mudah untuk dilupakan bahwa dia demikian berbahaya. Banyak pendaki tewas di tengah badai atau jatuh, tapi banyak juga yang tewas akibat ketinggian.
Di “zona kematian” dekat puncak, pikiran bisa tertutup bersama dengan tubuh yang melemah, menuju ke kelelahan dan keputusan yang buruk yang mengarah pada kematian.
Banyak para pendaki bermimpi dan mencoba menaklukan gunung Everest setelah Edmund Hillary dan Tenzing Norgay berhasil menorehkan sejarah baru dengan menaklukan gunung tertinggi di dunia ini pada tahun 1953 silam. Tapi tidak sedikit juga yang gagal mewujudkan mimpi menaklukan gunung itu yang berujung kematian.
Bagaimana tidak, selain ketinggiannya yang mencapai 8.848 meter, gunung ini juga dihuni oleh salah satu spesies laba-laba paling beracun yang siap mengintai pendaki. Laba-laba ini sering ditemukan di sekitar gunung Everest di ketinggian 6.700 meter.
Berikut beberapa kejadian misterius dan menyeramkan di gunung Everest seperti dikutip dari laman listverse.com:
1. Hilamaya Memiliki Banyak Nama
Walaupun semua orang mengetahui gunung ini bernama Gunung Everest atau Himalaya, tapi sebagian warga pribumi di Tibet justru menyebut Gunung Everest dengan nama Chomolungma yang berarti Dewi Pegunungan.
Di Nepal gunung ini disebut Sagarmatha yang artinya kening langit. Karena nama itulah kini Gunung Everest menjadi bagian dari Taman Nasional Sagarmatha, Nepal. Bahkan sebagian orang yang pernah mendaki gunung ini tahu nama tersebut.
Gunung ini bernama Himalaya, ketika surveyor asal Inggris, Andrew Waugh gagal menemukan nama lain yang bisa digunakan oleh penduduk pribumi. Dan juga untuk mempermudah penyebutan nama bagi orang yang bukan warga pribumi. Sedangkan nama Everest diambil dari nama Inspektur Jendral India yaitu George Everest yang pernah melakukan survey di Gunung Himalaya ini.
2. Ketinggian Gunung Everest bertambah setiap tahun
Dua negara yang melakukan pengukuran ulang untuk membuktikan berapa tinggi Gunung Everest yang sebenarnya dianggap para ahli adalah pekerjaan yang sia-sia. Karena, setelah diteliti, puncak gunung tersebut selalu bertambah sekitar 4 milimeter tiap tahunnya.
Hal ini disebabkan karena pada awalnya daratan India merupakan daratan independen kemudian bertabrakan dengan benua Asia, sehingga membentuk Gunung Everest seperti saat ini.
Tapi ada satu hal yang luput dari pengamatan para ahli yaitu lempeng benua asia yang bertabrakan tersebut ternyata masih bergerak mendorong gunung tersebut lebih tinggi.
Hal ini juga terbukti juga dari hasil penelitian Ekspedisi Millenium Amerika pada tahun 1999. Mereka menempatkan sebuah perangkat satelit dibahwa gunung tersebut untuk mengukur pertumbuhan gunung Everest. Hasilnya, ternyata ketinggian gunung Everest dipastikan selalu berubah tiap tahunnya.
Dari 8.848 menjadi 8.850 meter, dan bukan hanya ketinggian puncak saja yang terus bertambah lebih tinggi, tapi pergerakan aktifitas keseluruhan gunung tersebut juga semakin berkembang.
3. 'Kematian' 2017 tergolong misterius
Pada 22 Mei 2017, laporan penemuan empat jenazah i sebuah tenda di Camp Four (7.950 meter) mencapai Everest Base Camp. Pendaki yang malang diduga telah meninggal karena sakit ketinggian dan ditemukan sebuah tim yang mengirim gunung tersebut untuk mengambil mayat seorang pendaki Slovakia yang telah tewas dalam pendakiannya tiga hari sebelumnya.
Ketika kemudian terjadi, tidak ada satu pun agen pendakian di gunung yang kehilangan pendaki atau setidaknya tidak ada yang tidak diketahui penyebabnya - kebingungan muncul terkait siapa keempat pendaki tersebut.
Ketika sumber berita di seluruh dunia melaporkan tragedi tersebut, kementerian pariwisata Nepal berbicara dan mengungkapkan bahwa mereka menganggap mayat tersebut sebagai pendaki dari ekspedisi tahun sebelumnya. Kasus ini tetap mengemuka yang terjadi di pegunungan tertinggi di Bumi dan paling misterius.
4. Siapa orang pertama: Hillary atau Tenzing?
Edmund Hillary bergabung dalam tim pengamatan medan Everest pada tahun 1951 dan tahun 1952. Hal ini membuat Hillary menjadi perhatian Sir John Hunt, pemimpin sebuah ekspedisi yang disponsori Joint Himalayan Committee of the Alpine Club of Great Britain dan Royal Geographic Society untuk manaklukan Everest tahun 1953.
Ekspedisi ini mencapai Puncak Selatan pada Mei, tetapi semua tim ekspedisi dipaksa kembali karena cuaca buruk, kecuali dua orang yaitu Hillary dan Tenzing. Akhirnya, Hillary dan Tenzing Norgay, seorang pendaki Nepal asli yang telah berpartisipasi dalam lima perjalanan Everest sebelumnya, mampu melanjutkan perjalanan dan mencapai puncak everest pada tanggal 29 Mei 1953 pukul 11.30.
Edmund Hillary dan Tenzing Norgay berhasil mencapai puncak, 29.028 kaki di atas permukaan laut, atau 8.848 meter. Sebuah titik tertinggi di bumi yang pernah didaki manusia.
Setelah keberhasilan pendakian mereka, Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay mencapai pakta untuk tidak pernah mengungkap siapa sebenarnya yang duluan mencapai tahap terakhir, dengan harapan dapat meredakan sentimen anti-imperialis yang saat itu meningkat di Nepal dan India. Itu dilakukan untuk menghindari kesan bahwa orang Barat mengalahkan salah satu warga mereka sendiri yang mencapai puncak dunia itu.
Setelah kematian Tenzing, Hillary akhirnya buka suara. Kami mencapai puncak pukul 06.30 pagi dimana saya pertama kali mencapai puncak disusul Tenzing.
5. Hantu Everest
Sherpa pemegang rekor Pemba Dorje menjadi sosok orang terkenal di dunia pendakian karena dua alasan.
Pertama adalah pendakian kecepatan rekor Everest (delapan jam, sepuluh menit) pada tanggal 21 Mei 2004.
Kedua adalah peristiwa tiga hari kemudian, 24 Mei. Saat mendekati puncak dari Kolonel Selatan, Dorje menemukan sebuah kelompok pendaki yang tubuhnya membeku di salju. Tiba-tiba, dia mengklaim, dia dikelilingi oleh sesuatu dari golongan supernatural. Dengan kata-katanya sendiri:
Ketika saya berhenti di sebuah gundukan batu, saya melihat beberapa roh dalam bentuk bayangan hitam mendekat ke arah saya, meregangkan tangan mereka dan meminta sesuatu makanan.
Saya kira itu adalah roh dari banyak pendaki gunung yang tewas selama dan setelah pendakia.
6. Yeti
Pendaki legendaris Reinhold Messner, yang menjadi pendaki pertama Everest tanpa oksigen, mempelajari yeti sejak dia melihat makhluk misterius itu di Tibet tahun 1986. Temuan Messner mendukung teori profesor Sykes.
Dia menemukan gambar di manuskrip Tibet berusia 300 tahun yang menyebutkan "chemo" sebutan lokal untuk yeti, dengan keterangan, "Yeti adalah jenis beruang yang hidup di kawasan pegunungan."
Profesor Sykes menambahkan, "Mereka yang antusias dengan si kaki besar ini menduga mereka disanggah melalui sains. Sains tidak menerima atau menyanggah apapun, yang dilakukan adalah memeriksa bukti dan itulah yang saya lakukan."
Para peneliti di Universitas Oxford, Inggris, mengatakan kemungkinan mengungkap misteri yeti menyusul uji coba sampel yang diperkirakan berasal dari makhluk serupa. Para ilmuwan Oxford menguji sampel makhluk berbentuk yeti di pegunungan Himalaya. (wkp/listvs/es)